Hujan Semalaman, Banjir Kepung Surakarta

Jum'at, 24 April 2015 - 03:48 WIB
Hujan Semalaman, Banjir Kepung Surakarta
Hujan Semalaman, Banjir Kepung Surakarta
A A A
KARANGANYAR - Hujan deras yang terjadi sepanjang malam mengakibatkan sejumlah kawasan di Surakarta terendam banjir. Selain merendam rumah warga di Karanganyar, banjir juga merusak ratusan hektare sawah di Sragen.

Wilayah Karanganyar yang terkena banjir adalah Dukuh Daleman, Dukuh Jomboran, Desa Ngringo, di Kecamatan Jaten, Colomadu, dan Kebakkramat. Banjir terjadi akibat Sungai Bengawan Solo yang tidak bisa menampung air.

Sebanyak 114 warga di wilayah setempat sempat diungsikan hingga banjir surut. Luapan air Sungai Bengawan Solo mulai masuk ke pemukiman terjadi dini hari, sekitar pukul 24.30 WIB, setelah hujan deras mengguyur semalaman.

“Warga mulai mengungsi sekitar pukul 03.00 WIB, karena permukaan air terus naik,” ungkap Hari Satoto, Ketua RT 7/6, Dukuh Daleman, Ngringo, Jaten, Kamis (23/4/2015).

Warga hanya membawa surat-surat berharga dan pakaian saat mengungsi. Sedangkan barang-barang berharga lainnya ditaruh di dak atap rumah. Warga mengaku sudah siap, karena tempat tinggal yang mereka wilayah langganan banjir.

Air mulai surut pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Pasca banjir, persoalan yang selalu dihadapi adalah kesulitan air bersih. Sebab sumur yang biasa dipakai juga turut kemasukan air banjir.

Sedangkan di Kecamatan Kebakkramat, ratusan rumah yang tersebar di Dusun Gunden, Tlumpuk, Jengglong, Ngentak, dan Kembu juga terendam banjir antara 50 centimeter hingga satu meter.

“Banjir juga terjadi akibat luapan Bengawan Solo. Ketika banjir, warga langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” sambung Camat Kebakkramat Murdatmo.

Sedangkan di Kecamatan Colomadu, terdapat tiga desa yang terkena dampak banjir. Yakni Desa Ngasem, Gawanan, dan Klodran. Banjir di Desa Ngasem, diakibatkan Sungai Gorok yang meluap.

Sedangkan di Desa Gawanan dan Klodran akibat luapan Sungai Kali Pepe yang juga merupakan anak sungai Bengawan Solo.

“Di Desa Gawanan ada tiga rumah yang terendam air hingga seatap, pemilik rumah sementara mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir,” tambah Camat Colomadu Sri Suboko.

Sedangkan di Desa Klodran terdapat 50 KK yang rumahnya terendam air. Ketinggian air mencapai sekitar satu meter. Mereka sempat diungsikan ke masjid dan Balai Desa Klodran. Setelah air surut, mereka kembali ke rumah masing-masing.

Banjir juga mengakibatkan kolam jebol dan mengakibatkan ikannya lari ke saluran air di pinggiran Jalan Adi Sumarmo, Colomadu, di wilayah Desa Klodran. Pagi hingga sore, ratusan pemancing terlihat mengail ikan dari kolam yang jebol.

Sementara di wilayah Sragen, banjir terjadi di Kecamatan Tanon, Sidoharjo, Masaran dan Plupuh, dan Kalijambe.

“Data sementara, terdapat 936 hektare sawah yang berada di berbagai wilayah terendam air. Untuk kerugian saat ini masih kami data,” ungkap Kepala Kesbangpolinmas Sragen Giyadi.

Banjir di Dukuh Bapang, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, mengakibatkan sekitar 25 rumah terendam air.

Banjir juga menggenangi jalur alternatif Masaran-Plupuh, tepatnya di Desa Pringanom, Kecamatan Masaran. Banjir dengan ketinggian sekitar 80 centimeter mengakibatkan para pengguna jalan tidak berani melintas.

Sedangkan banjir di Desa Gawam, Kecamatan Tanon ketinggiannya mencapai 40-70 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Plupuh, air menggenangi area persawahan di Desa Banaran, Gedongan, dan Sidokerto.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3474 seconds (0.1#10.140)