175 Sopir Angkutan Umum Jalani Tes Urine
A
A
A
KARANGANYAR - Tim Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Karanganyar bersama aparat kepolisian menggelar tes urine kepada 175 sopir angkutan umum kemarin.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas akibat penyalahgunaan narkoba. Ketua Tim P4GN Karanganyar Rohadi Widodo mengatakan tes urine dilakukan untuk memastikan tidak ada sopir angkutan umum yang mengonsumsi narkoba. Mereka harus dipastikan bebas narkoba karena profesi yang dijalani menyangkut keselamatan penumpang.
“Sangat membahayakan keselamatan penumpang jika ada yang mengonsumsi narkoba ketika tengah beroperasi. Nyawa penumpang dan pengguna jalan lain taruhannya,” ujar Rohadi Widodo saat memantau pelaksanaan tes urine terhadap para sopir Bus PO Rosalia Indah di Kecamatan Jateng kemarin. Rohadi yang juga Wakil Bupati Karanganyar ini mengungkapkan, tes urine ini sekaligus untuk meminimalisasi penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Dia mengaku sejauh ini kasus narkoba di Karanganyar relatif sedikit. Dia mencontohkan 2014 terdapat 14 kasus. Meski demikian, keberadaannya patut disikapi serius dengan memaksimalkan langkah pencegahan. Kapolres Karanganyar AKBP Mahedi Surindra mengemukakan tes urine tersebut merupakan bagian dari rangkaian Operasi Simpatik Candi 2015 yang digelar 1-21 April. Apabila terdapat sopir yang dinyatakan positif memakai narkoba, penanganan dan sanksinya diserahkan ke perusahaan tempatnya bekerja.
Tes urine terhadap awak angkutan seluruh PO akan dilaksanakan bertahap. “Tidak menutup kemungkinan sopir angkutan kota (angkot) juga akan diperiksa,” kata Mahedi. Berdasarkan tes urine di PO Bus Rosalia Indah, terdapat sekitar 50 sopir yang diperiksa.
Sampel air seni mereka dicek dengan tester khusus untuk mengetahui apakah mengandung zat narkotika atau tidak. Jika muncul garis dua pada tester maka negatif narkoba. Namun kalau garisnya satu berarti positif memakai narkoba.
Ary wahyu wibowo
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas akibat penyalahgunaan narkoba. Ketua Tim P4GN Karanganyar Rohadi Widodo mengatakan tes urine dilakukan untuk memastikan tidak ada sopir angkutan umum yang mengonsumsi narkoba. Mereka harus dipastikan bebas narkoba karena profesi yang dijalani menyangkut keselamatan penumpang.
“Sangat membahayakan keselamatan penumpang jika ada yang mengonsumsi narkoba ketika tengah beroperasi. Nyawa penumpang dan pengguna jalan lain taruhannya,” ujar Rohadi Widodo saat memantau pelaksanaan tes urine terhadap para sopir Bus PO Rosalia Indah di Kecamatan Jateng kemarin. Rohadi yang juga Wakil Bupati Karanganyar ini mengungkapkan, tes urine ini sekaligus untuk meminimalisasi penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Dia mengaku sejauh ini kasus narkoba di Karanganyar relatif sedikit. Dia mencontohkan 2014 terdapat 14 kasus. Meski demikian, keberadaannya patut disikapi serius dengan memaksimalkan langkah pencegahan. Kapolres Karanganyar AKBP Mahedi Surindra mengemukakan tes urine tersebut merupakan bagian dari rangkaian Operasi Simpatik Candi 2015 yang digelar 1-21 April. Apabila terdapat sopir yang dinyatakan positif memakai narkoba, penanganan dan sanksinya diserahkan ke perusahaan tempatnya bekerja.
Tes urine terhadap awak angkutan seluruh PO akan dilaksanakan bertahap. “Tidak menutup kemungkinan sopir angkutan kota (angkot) juga akan diperiksa,” kata Mahedi. Berdasarkan tes urine di PO Bus Rosalia Indah, terdapat sekitar 50 sopir yang diperiksa.
Sampel air seni mereka dicek dengan tester khusus untuk mengetahui apakah mengandung zat narkotika atau tidak. Jika muncul garis dua pada tester maka negatif narkoba. Namun kalau garisnya satu berarti positif memakai narkoba.
Ary wahyu wibowo
(ars)