Pembobol ATM Intai Nasabah

Selasa, 21 April 2015 - 10:35 WIB
Pembobol ATM Intai Nasabah
Pembobol ATM Intai Nasabah
A A A
MOJOKERTO - Nasabah bank yang biasa mengambil uang melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) perlu waspada. Banyak mesin ATM yang telah dipasang “ranjau” oleh penjahat untuk menguras uang nasabah.

Jajaran Polsek Prajuritkulon menangkap pembobol ATM di salah satu mesin ATM di Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah stiker dan alat lainnya yang digunakan untuk menjebak nasabah. Dari pengakuan pelaku, dia telah memasang stiker jebakan itu di sejumlah mesin ATM di beberapa kota di Jatim.

Kapolsek Prajuritkulon Kompol Johar Nawawi mengungkapkan, pelaku bernama Dapuk Siswo Fanasiro, 38, ditangkap sesaat setelah keluar dari mesin ATM yang baru saja akan dibobolnya. Setelah mendapat laporan warga, petugas langsung ke lokasi. ”Petugas juga mengajak petugas Bank BNI. Saat di lokasi, petugas mendapati pelaku dan langsung menangkapnya,” kata Johar kemarin.

Setelah ditangkap, pelaku yang merupakan warga Desa Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, itu mengakui perbuatannya yang akan membobol uang nasabah. Modusnya, pelaku memasang potongan mika berukuran kecil di lubang kartu di mesin ATM. Kartu ATM nasabah dipastikan tidak bisa keluar dari mesin ATM. “Karena telah memasang stiker yang di situ ada nomor yang bisa dihubungi, otomatis nasabah menelepon nomor dalam stiker palsu itu,” ujar dia.

Pada stiker putih cetakan pelaku ini tertulis, ”PERHATIAN, Pastikan masa aktif kartu ATM Anda jika terjadi kerusakan atau tertelan hubungi CALL MANDIRI : 031-91760073”. Pelaku lain bertugas menerima telepon nasabah. ”Si penerima telepon bernama Rahmawati. Nasabah diminta memberitahukan PIN ATM-nya dan meminta agar nasabah pergi ke bank. Setelah itu, si penerima telepon memberitahukan PIN itu ke pelaku Dapuk Siswo Fanasiro yang sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” tutur Johar.

Setelah mengantongi PIN nasabah, pelaku lantas membuka mesin ATM untuk mengeluarkan kartu ATM dan menguras isinya. “Pelaku belum sempat mengambil uang dari ATM karena ketahuan petugas. Satu tersangka lagi, Fauzi, berhasil melarikan diri. Fauzi berboncengan dengan tersangka Dapuk saat menjalankan aksinya. Sementara, Fauzi dan Rahmawati masih buron dan kami masih melacak keberadaan mereka,” kata Johar.

Atas kejadian ini, Johar meminta masyarakat, terutama nasabah bank, lebih berhati-hati jika mengambil uang di mesin ATM. Terlebih, saat mengetahui kartu ATM-nya tertelan mesin. “Stiker yang asli di mesin ATM selalu dicopot oleh pelaku dan digantinya dengan stiker palsu yang menjebak. Pelaku sudah memasang banyak stiker palsu itu di sejumlah ATM di beberapa kota,” ujar Johar.

Tersangka Dapuk mengaku sudah sebulan menjalankan aksinya. Dari hasil kejahatan itu, dia mengaku mampu mengantongi uang Rp80 juta. “Saya mendapatkan jatah Rp55 juta. Sisanya Fauzi yang selalu mengantar saya dan Rahmawati yang bertugas menerima telepon nasabah,” ungkap Dapuk. Pria yang bekerja sebagai kernet bus pariwisata ini mengaku mengetahui teknik membobol ATM dari Fauzi.

Di Mojokerto, dia telah berulang kali menjalankan aksinya. Beberapa di wilayah Puri, Ngoro, Pacet, Mojosari, dan kecamatan lainnya. Ada juga di Sidoarjo, Jombang, dan Malang.

Tritus julan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3686 seconds (0.1#10.140)