Dedikasi Soekirman terhadap Seni Budaya Diapresiasi
A
A
A
PANTAI CERMIN - Penganugerahan tokoh budaya dari Majelis Adat dan Budaya Kerabat Kesultanan Singapura kepada Bupati Serdangbedagai (Sergai), Soekirman, mendapat apresiasi dari Kerukunan Masyarakat Adat Batak (KERABAT) Sergai.
“Penghargaan atas penggiat seni budaya dari dunia internasional ini jelas bukti nyata kuat komitmen Bupati Soekirman untuk pengembangan seni budaya lokal,” kata Sahala Siburian, pada acara Gebyar Seni Budaya KERABAT, di Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, akhir pekan lalu.
Selaku kepala daerah, Soekirman tidak hanya sibuk mengurusi pembangunan fisik, namun juga selalu menggiatkan seni budaya lokal yang ada di Sergai. Meski berasal dari etnis Jawa, Soekirman juga sepenuh hati mendukung beragam kegiatan seni budaya etnis lainnya. “Seperti halnya gebyar budaya yang digelar KERABAT ini, dan juga banyak etnis bangsa lainnya selalu saja mendapat perhatian dari beliau,” katanya.
Karena itu, KERABAT tidak salah bila terus mendukung suksesi Soekirman ke depannya. Sebab, komitmen orang nomor satu Sergai ini sudah jelas bermanfaat bagi pengembangan seni budaya.
Sebelumnya, pada Kamis (16/4) , Soekirman didampingi Ny Marliah Soekirman dianugerahi penghargaan oleh Majelis Adat dan Budaya Kerabat Kesultanan Singapura YAM Tengku Mohamed Shawal, di Gedung Mamanda Istana Kampong Glam, kawasan Taman Warisan Singapura Malay Heritage Centre(MHC) Singapura.
Pada ajang pagelaran seni budaya tingkat Negara ASEAN di Kesultanan Singapura itu juga, Bebadan Museum Puro Pakualaman Budaya Kesultanan Yogyakarta diwakili KRAY SMAnglingkusumomemberikan penghargaan. Jelas, kedua penghargaan itu bentuk apresiasi mereka yang menilai Soekirman berdedikasi tinggi atas kecintaan dalam melestarikan budaya, khususnya budaya Jawa, Batak, dan Melayu.
Sementara itu, Bupati Soekirman mengatakan, budaya termasuk dari empat fondasi bangsa, selain Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Karenanya beragam kegiatan seni budaya di Sergai terus digiatkan. Ini bukan gara-gara dekat pilkada, namun untuk mengembangkan identitas bangsa ini, khususnya kepada generasi muda,” katanya.
Dia balik memuji KERABAT yang begitu aktif menggelar kegiatan gebyar budaya. Dikatakannya, kegiatan ini sangat positif menumbuhkembangkan seni budaya lokal yang teruji penuh kearifan lokal. “Kita patut berterima kasih kepada KERABAT. Jika tidak ada acara gebyar seni budaya ini, mungkin baju-baju adat ini tak dikenal lagi karena jarang dipakai,” katanya.
Selain kemeriahan atraksi tari daerah yang diperlombakan, dalam kegiatan itu Soekirman bersama istrinya, Ny Marliah Soekirman, didapuk untuk mengenakan Bulangbulang, merupakan seperangkat pakaian adat Pakpak.
Selain itu, dipimpin Ketua DPC KERABAT Sergai, Joni Walker Manik, perwakilan sejumlah tokoh masyarakat adat Batak, yang bernaung di KERABAT juga menyerahkan pernyataan dukungan mereka kepada Soekirman untuk terus menggiatkan seni budaya di Sergai.
Erdian wirajaya
“Penghargaan atas penggiat seni budaya dari dunia internasional ini jelas bukti nyata kuat komitmen Bupati Soekirman untuk pengembangan seni budaya lokal,” kata Sahala Siburian, pada acara Gebyar Seni Budaya KERABAT, di Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, akhir pekan lalu.
Selaku kepala daerah, Soekirman tidak hanya sibuk mengurusi pembangunan fisik, namun juga selalu menggiatkan seni budaya lokal yang ada di Sergai. Meski berasal dari etnis Jawa, Soekirman juga sepenuh hati mendukung beragam kegiatan seni budaya etnis lainnya. “Seperti halnya gebyar budaya yang digelar KERABAT ini, dan juga banyak etnis bangsa lainnya selalu saja mendapat perhatian dari beliau,” katanya.
Karena itu, KERABAT tidak salah bila terus mendukung suksesi Soekirman ke depannya. Sebab, komitmen orang nomor satu Sergai ini sudah jelas bermanfaat bagi pengembangan seni budaya.
Sebelumnya, pada Kamis (16/4) , Soekirman didampingi Ny Marliah Soekirman dianugerahi penghargaan oleh Majelis Adat dan Budaya Kerabat Kesultanan Singapura YAM Tengku Mohamed Shawal, di Gedung Mamanda Istana Kampong Glam, kawasan Taman Warisan Singapura Malay Heritage Centre(MHC) Singapura.
Pada ajang pagelaran seni budaya tingkat Negara ASEAN di Kesultanan Singapura itu juga, Bebadan Museum Puro Pakualaman Budaya Kesultanan Yogyakarta diwakili KRAY SMAnglingkusumomemberikan penghargaan. Jelas, kedua penghargaan itu bentuk apresiasi mereka yang menilai Soekirman berdedikasi tinggi atas kecintaan dalam melestarikan budaya, khususnya budaya Jawa, Batak, dan Melayu.
Sementara itu, Bupati Soekirman mengatakan, budaya termasuk dari empat fondasi bangsa, selain Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Karenanya beragam kegiatan seni budaya di Sergai terus digiatkan. Ini bukan gara-gara dekat pilkada, namun untuk mengembangkan identitas bangsa ini, khususnya kepada generasi muda,” katanya.
Dia balik memuji KERABAT yang begitu aktif menggelar kegiatan gebyar budaya. Dikatakannya, kegiatan ini sangat positif menumbuhkembangkan seni budaya lokal yang teruji penuh kearifan lokal. “Kita patut berterima kasih kepada KERABAT. Jika tidak ada acara gebyar seni budaya ini, mungkin baju-baju adat ini tak dikenal lagi karena jarang dipakai,” katanya.
Selain kemeriahan atraksi tari daerah yang diperlombakan, dalam kegiatan itu Soekirman bersama istrinya, Ny Marliah Soekirman, didapuk untuk mengenakan Bulangbulang, merupakan seperangkat pakaian adat Pakpak.
Selain itu, dipimpin Ketua DPC KERABAT Sergai, Joni Walker Manik, perwakilan sejumlah tokoh masyarakat adat Batak, yang bernaung di KERABAT juga menyerahkan pernyataan dukungan mereka kepada Soekirman untuk terus menggiatkan seni budaya di Sergai.
Erdian wirajaya
(ftr)