Diduga Mabuk, Siswa SMK Tewas Tabrak Trotoar
Diduga Mabuk, Siswa SMK Tewas Tabrak Trotoar
A
A
A
SEMARANG - Seorang pelajar SMK Grafika Semarang, Nur Hafiudin (16), tewas bersimbah darah di jalan bawah Jembatan Kartini Kota Semarang, Minggu (19/4/2015) dini hari.
Korban yang merupakan warga Kampung Sukolilo 308 C, RT1/RW1, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, diduga mabuk saat mengendara sepeda motor hingga tewas karena menabrak trotoar.
Sementara motor korban Yamaha Vega H 5147 FF tergeletak dalam kondisi rusak parah. Darah juga terlihat berceceran dilokasi.
Saksi mata, Agus Suryadi menyebutkan sempat melihat korban dan satu temannya terkapar. Temannya itu dibawa dua orang ke rumah sakit."Saya kemudian lapor polisi melihat kejadian itu," kata dia.
Petugas Reserse Kriminal yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi, termasuk petugas Unit Olah TKP dan Identifikasi Polrestabes Semarang.
Kapolsek Gayamsari Kompol Dili Yanto mengatakan, berdasar hasil penyelidikan korban diduga terpengaruh obat-obatan saat mengemudi.
"Korban masih sekolah, kelas 2 SMK. Jenazah kami bawa ke kamar mayat RSUP dr Kariadi Semarang untuk keperluan penyelidikan," kata Dili.
Korban yang merupakan warga Kampung Sukolilo 308 C, RT1/RW1, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, diduga mabuk saat mengendara sepeda motor hingga tewas karena menabrak trotoar.
Sementara motor korban Yamaha Vega H 5147 FF tergeletak dalam kondisi rusak parah. Darah juga terlihat berceceran dilokasi.
Saksi mata, Agus Suryadi menyebutkan sempat melihat korban dan satu temannya terkapar. Temannya itu dibawa dua orang ke rumah sakit."Saya kemudian lapor polisi melihat kejadian itu," kata dia.
Petugas Reserse Kriminal yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi, termasuk petugas Unit Olah TKP dan Identifikasi Polrestabes Semarang.
Kapolsek Gayamsari Kompol Dili Yanto mengatakan, berdasar hasil penyelidikan korban diduga terpengaruh obat-obatan saat mengemudi.
"Korban masih sekolah, kelas 2 SMK. Jenazah kami bawa ke kamar mayat RSUP dr Kariadi Semarang untuk keperluan penyelidikan," kata Dili.
(nag)
Explore More