Kampung Clan Gelar Konser Alquran
A
A
A
MEDAN - Komunitas Kampung Clan untuk pertama kali menggelar konser Alquran di Masjid Al-Jihad, Jalan Abdulullah Lubis, Medan, Sabtu (18/5). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan minat masyarakat, terutama anak muda membaca Alquran.
Ketua Penyelenggara Konser Alquran Abdul Razab menjelaskan, kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama dengan beberapa komunitas lain, seperti Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal), Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) Medan, dan Komunitas Mahasiswa Islam Mikroskil Medan.
Konser Alquran yang mengambil tema ‘Mudzakarah Tilawatil Quran’ ini bertujuan ingin membumikan dan memperkenalkan Alquran kepada semua kalangan. “Terkadang, untuk menumbuhkan minat anak muda mengenal dan membaca Alquran harus didukung kegiatan seperti ini. Kami membuat event ini dengan harapan bisa menjadi penyemangat generasi muda untuk membaca Alquran.
Karena kita langsung perdengarkan qori dan qoriah membaca Alquran,” kata Abdul Rajab kepada KORAN SINDO MEDAN . Pada kegiatan kali ini pihaknya menghadirkan qori dan qoriah yang sudah go international. Di antaranya Rika Harnita, seorangqori yangseringkalimenjuarai MTQ tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, ada Darwin Hasibuan, yang merupakan dewan juri MTQ di Medan dan sering menjuarai MTQ tingkat nasional dan internasional. “Kami sengaja mendatangkan qori dan qoriah yang memang sudah sering menjuarai MTQ. Diharapkan masyarakat yang hadir termotivasi untuk bisa mengikuti jejak para qori dan qoriah. Selain itu, mereka bisa belajar seni membaca Alquran,” papar Abdul Razab.
Kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan sebagai metode baru pengenalan bagaimana membaca Alquran dengan benar. “Kalau semangat baca dan kenal Alquran, maka diharapkan bisa mencintai Alquran,” ujarnya. Sementara itu, Darwin Hasibuan selaku Qori yang sudah berpengalaman mengikuti MTQ tingkat nasional dan internasional mengaku bahwa di Indonesia kegiatan konser Alquran seperti ini masih belum populer.
Hanya beberapa daerah yang menyelenggarakan kegiatan tersebut, seperti di Lombok, Aceh, dan Banten. “Kegiatan ini harus terus digalakkan karena semakin lama semakin berkurang minat orang untuk belajar tentang Alquran. Mungkin bisa dilakukan mulai dari rumah dan tempattempat pengajian. Pemerintah juga harus berperan aktif melakukan kegiatan seperti ini selain event MTQ,” ucapnya.
Eko agustyo fb
Ketua Penyelenggara Konser Alquran Abdul Razab menjelaskan, kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama dengan beberapa komunitas lain, seperti Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal), Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) Medan, dan Komunitas Mahasiswa Islam Mikroskil Medan.
Konser Alquran yang mengambil tema ‘Mudzakarah Tilawatil Quran’ ini bertujuan ingin membumikan dan memperkenalkan Alquran kepada semua kalangan. “Terkadang, untuk menumbuhkan minat anak muda mengenal dan membaca Alquran harus didukung kegiatan seperti ini. Kami membuat event ini dengan harapan bisa menjadi penyemangat generasi muda untuk membaca Alquran.
Karena kita langsung perdengarkan qori dan qoriah membaca Alquran,” kata Abdul Rajab kepada KORAN SINDO MEDAN . Pada kegiatan kali ini pihaknya menghadirkan qori dan qoriah yang sudah go international. Di antaranya Rika Harnita, seorangqori yangseringkalimenjuarai MTQ tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, ada Darwin Hasibuan, yang merupakan dewan juri MTQ di Medan dan sering menjuarai MTQ tingkat nasional dan internasional. “Kami sengaja mendatangkan qori dan qoriah yang memang sudah sering menjuarai MTQ. Diharapkan masyarakat yang hadir termotivasi untuk bisa mengikuti jejak para qori dan qoriah. Selain itu, mereka bisa belajar seni membaca Alquran,” papar Abdul Razab.
Kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan sebagai metode baru pengenalan bagaimana membaca Alquran dengan benar. “Kalau semangat baca dan kenal Alquran, maka diharapkan bisa mencintai Alquran,” ujarnya. Sementara itu, Darwin Hasibuan selaku Qori yang sudah berpengalaman mengikuti MTQ tingkat nasional dan internasional mengaku bahwa di Indonesia kegiatan konser Alquran seperti ini masih belum populer.
Hanya beberapa daerah yang menyelenggarakan kegiatan tersebut, seperti di Lombok, Aceh, dan Banten. “Kegiatan ini harus terus digalakkan karena semakin lama semakin berkurang minat orang untuk belajar tentang Alquran. Mungkin bisa dilakukan mulai dari rumah dan tempattempat pengajian. Pemerintah juga harus berperan aktif melakukan kegiatan seperti ini selain event MTQ,” ucapnya.
Eko agustyo fb
(bbg)