Racik Kopi dengan Cara Manual Rasanya Lebih Mantap

Minggu, 19 April 2015 - 08:59 WIB
Racik Kopi dengan Cara Manual Rasanya Lebih Mantap
Racik Kopi dengan Cara Manual Rasanya Lebih Mantap
A A A
Angkringan dan kopi, kombinasi yang spesial untuk menghabiskan waktu jika sedang bersantai. Terlebih, jika minuman yang identik berwarna hitam tersebut bermacam pilihan jenisnya untuk dinikmati dan disajikan melalui proses manual.

Tempat seperti ini dapat ditemui di timur Tugu Yogyakarta, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman No 18 bernama Angkringan Kopdar. Di Angkringan tersebut tersedia berbagai macam kopi yang dapat dinikmati pengunjung. Seperti Pantan Musara, Arabika Bali, Toraja, dan lainnya. Tidak hanya kopi lokal, ada juga kopi impor roastingan curious people, seperti Guatemala, Brasil, Kosta Rica.

Di angkringan ini semua kopi masih berbentuk biji. Setelah ada pelanggan yang memesan, kopi baru diproses langsung memakai peralatan manual. Kopi yang dipilih pelanggan kemudian ditimbang dengan kadar yang telah ditentukan, lalu masuk ke alat grinder. Setelah dihaluskan, kemudian diberi air yang sudah mendidih dan disaring, setelah itu baru disajikan kepada pemesan.

Semua dilakukan dengan cara manual. Meski diproses dengan cara manual, kopi di tempat ini tidak kalah nikmat dengan kopi yang disajikan di kafekafe maupun restoran mahal. Rasanya justru lebih mantap. “Kadang orang itu segan untuk pergi ke kafe. Angkringan kopi ini untuk memberikan alternatif tempat saja bagi penikmatnya.

Sama-sama penikmat, jangan sampai kualitas kopi seperti ini, yang banyak macamnya hanya bisa dinikmati segelintir orang,” kata pemilik angkringan, Gilang Ramadhan. Angkringan kopi bernama Kopdar tersebut didirikan Gilang baru pada April 2014. Dia mengaku, belum lama menyukai minuman ini. “Kalau untuk belajar bagaimana proses penyajiannya, masih berbagi pengalaman juga dengan customer.

Yang jelas masih belajar, tidak mau mengedukasi,” ujarnya. Satu cangkirnya kopi bisa dinikmati rata-rata dengan harga Rp5.000. Setiap harinya, angkringannya buka dari pukul 18.00–24.00 WIB. “Kecuali Senin libur,” katanya.Salah satu penikmat kopi, Yoshi Pratama, 27, warga Gentan, Ngaglik, Sleman, mengatakan, tempat tersebut sangat menarik untuk dikunjungi. “Menarik juga, angkringan yang biasa menyajikan nasi kucing ada menu kopi-kopi seperti itu,” ucapnya.

Ridho Hidayat
Yogyakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7495 seconds (0.1#10.140)