Copet Gentayangan di Angkot Purwakarta
A
A
A
PURWAKARTA - Aksi kejahatan dalam Angkutan Kota (Angkot) kembali meresahkan masyarakat. Modus pelaku bermacam-macam, mulai dari mencopet hingga hipnotis.
Seperti yang dialami Imas (50), warga Kampung Kembangkuning Rt01/05 Desa Cikembang Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Dia mengaku kecopetan di dalam angkot 04 Jurusan Pasar Rebo-Bunder sepulang belanja dari Pasar Rebo, Kamis (16/4/2015) sore.
"Tadi ada tiga orang laki-laki jadi penumpang angkot. Di dalam angkot saya dihimpit mereka. Setelah mereka turun saya baru sadar perhiasan saya hilang. Ya, dua gelang emas saya masing-masing 10 gram," kata dia.
Imas tidak mengerti bagaimana para pelaku melakukannya. Saat kejadian perhiasan gelang tersebut sedang dipakai oleh dirinya. Dari kehilangan dua gelang tersebut, Imas mengaku kerugian sekitar Rp5juta.
"Yang hilang gelang yang dipakai di lengan sebelah kiri. Gelang yang sebelah kanan masih ada," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) angkutan umum 07 Wawan Gunawan mengaku aksi kejahatan dalam angkot memang sering terjadi baru-baru ini di Purwakarta.
Bahkan, terkadang penumpang yang menjadi korban kejahatan dalam angkot sering menyudutkan si sopir angkot.
"Beberapa hari lalu, ada penumpang yang pura-pura muntah. Sontak saja seluruh penumpang dalam angkot panik. Kemudian dia turun, selang beberapa lama ada penumpang yang kehilangan uang dan perhiasan," tutur dia.
Wawan mengaku masih ingat nama korban kehilangan perhiasan. Korban kata Wawan, bernama Mamah Juli warga Ciroyom, Desa Cicadas, Babakan Cikao.
Dia kehilangan kalung emasnya 7 gram. Saat itu korban menyalahkan sopir angkotnya dan bahkan mengancam akan melaporkanya ke polisi.
"Kami sebagai supir angkot terkadang repot juga, karena ikut disalahkan. Kami berharap polisi segera turun tangan dan menangkap pelakunya," harap dia.
Seperti yang dialami Imas (50), warga Kampung Kembangkuning Rt01/05 Desa Cikembang Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Dia mengaku kecopetan di dalam angkot 04 Jurusan Pasar Rebo-Bunder sepulang belanja dari Pasar Rebo, Kamis (16/4/2015) sore.
"Tadi ada tiga orang laki-laki jadi penumpang angkot. Di dalam angkot saya dihimpit mereka. Setelah mereka turun saya baru sadar perhiasan saya hilang. Ya, dua gelang emas saya masing-masing 10 gram," kata dia.
Imas tidak mengerti bagaimana para pelaku melakukannya. Saat kejadian perhiasan gelang tersebut sedang dipakai oleh dirinya. Dari kehilangan dua gelang tersebut, Imas mengaku kerugian sekitar Rp5juta.
"Yang hilang gelang yang dipakai di lengan sebelah kiri. Gelang yang sebelah kanan masih ada," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) angkutan umum 07 Wawan Gunawan mengaku aksi kejahatan dalam angkot memang sering terjadi baru-baru ini di Purwakarta.
Bahkan, terkadang penumpang yang menjadi korban kejahatan dalam angkot sering menyudutkan si sopir angkot.
"Beberapa hari lalu, ada penumpang yang pura-pura muntah. Sontak saja seluruh penumpang dalam angkot panik. Kemudian dia turun, selang beberapa lama ada penumpang yang kehilangan uang dan perhiasan," tutur dia.
Wawan mengaku masih ingat nama korban kehilangan perhiasan. Korban kata Wawan, bernama Mamah Juli warga Ciroyom, Desa Cicadas, Babakan Cikao.
Dia kehilangan kalung emasnya 7 gram. Saat itu korban menyalahkan sopir angkotnya dan bahkan mengancam akan melaporkanya ke polisi.
"Kami sebagai supir angkot terkadang repot juga, karena ikut disalahkan. Kami berharap polisi segera turun tangan dan menangkap pelakunya," harap dia.
(nag)