Ada Pasar Darurat, Acara Adat Keraton Solo Terganggu
A
A
A
SOLO - Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) bakal mengalihkan penyelenggaraan acara Keraton dari alun-alun utara ke tempat yang lain, karena lokasi alun-alun utara saat ini sedang dibangun Pasar Darurat untuk para pedagang Pasar Klewer.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta KP Winarno Kusumo menyebutkan, ada sejumlah acara keraton yang biasanya menggunakan alun-alun utara. Di antaranya adalah Kirab Gunungan, saat Grebeg Syawal, dan juga saat Mauludan.
Selain itu, alun-alun utara juga digunakan untuk lokasi maleman sekaten dalam waktu sebulan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, pihak keraton mulai memikirkan lokasi lain yang bakal dipakai untuk berbagai kegiatan tersebut.
Menurutnya, hal itu penting, mengingat kegiatan adat itu tidak bisa dipandang harus tetap dilakukan dalam kondisi apapun.
"Kegiatan Keraton memang terganggu dengan adanya Pasar Darurat Keraton. Namun hal (acara adat) ini akan tetap kami lakukan dengan mengambil lokasi lain," ucap Winarno, kepada wartawan, Rabu (15/4/2015).
Pihaknya menyebutkan, untuk prosesi kirab yang biasanya melintasi Sitinggil-Pagelaran-Alun-alun Utara, dan berakhir di Masjid Agung Surakarta, nantinya akan sedikit dirubah.
Untuk rute yang baru adalah Sitinggil-Pagelaran-Supit Urang, dan berakir di Mesjid Agung. Dengan seperti itu, menurutnya kirab tersebut tidak melintasi lahan alun-alun utara.
Sedangkan untuk lokasi maleman sekaten, menurutnya belum ditentukan lokasinya. Namun sebagai alternatif, nantinya maleman sekaten bisa menggunakan lahan alun-alun selatan. Meski demikian, hal itu masih memerlukan persetujuan dari keraton.
"Nanti akan kami lihat dahulu kondisinya seperti apa, yang penting kegiatan masih dalam lingkup keraton," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Solo Boedhi Soeharto menyebutkan, pembangunan Pasar Darurat tidak akan menggunakan seluruh lahan di alun-alun utara.
Menurutnya, masih ada lahan yang tersisa dan bisa digunakan untuk kegiatan adat dan budaya keraton. Sedangkan untuk acara maleman sekaten, sekda menyarankan agar digelar di alun-alun selatan.
Menurutnya, lokasi itu cukup tepat, mengingat masih kompleks keraton. "Kan masih ada lahan sisa, lagipula yang paling banyak menggunakan alun-alun utara adalah kegiatan maleman sekatan, itu bisa dialihkan ke alun-alun selatan,' tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai membangun Pasar Darurat untuk para pedagang Pasar Klewer di alun-alun utara. Rencananya, pasar darurat itu bakal berdiri selama dua tahun, dengan biaya sewa lahan Rp5 miliar.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta KP Winarno Kusumo menyebutkan, ada sejumlah acara keraton yang biasanya menggunakan alun-alun utara. Di antaranya adalah Kirab Gunungan, saat Grebeg Syawal, dan juga saat Mauludan.
Selain itu, alun-alun utara juga digunakan untuk lokasi maleman sekaten dalam waktu sebulan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, pihak keraton mulai memikirkan lokasi lain yang bakal dipakai untuk berbagai kegiatan tersebut.
Menurutnya, hal itu penting, mengingat kegiatan adat itu tidak bisa dipandang harus tetap dilakukan dalam kondisi apapun.
"Kegiatan Keraton memang terganggu dengan adanya Pasar Darurat Keraton. Namun hal (acara adat) ini akan tetap kami lakukan dengan mengambil lokasi lain," ucap Winarno, kepada wartawan, Rabu (15/4/2015).
Pihaknya menyebutkan, untuk prosesi kirab yang biasanya melintasi Sitinggil-Pagelaran-Alun-alun Utara, dan berakhir di Masjid Agung Surakarta, nantinya akan sedikit dirubah.
Untuk rute yang baru adalah Sitinggil-Pagelaran-Supit Urang, dan berakir di Mesjid Agung. Dengan seperti itu, menurutnya kirab tersebut tidak melintasi lahan alun-alun utara.
Sedangkan untuk lokasi maleman sekaten, menurutnya belum ditentukan lokasinya. Namun sebagai alternatif, nantinya maleman sekaten bisa menggunakan lahan alun-alun selatan. Meski demikian, hal itu masih memerlukan persetujuan dari keraton.
"Nanti akan kami lihat dahulu kondisinya seperti apa, yang penting kegiatan masih dalam lingkup keraton," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Solo Boedhi Soeharto menyebutkan, pembangunan Pasar Darurat tidak akan menggunakan seluruh lahan di alun-alun utara.
Menurutnya, masih ada lahan yang tersisa dan bisa digunakan untuk kegiatan adat dan budaya keraton. Sedangkan untuk acara maleman sekaten, sekda menyarankan agar digelar di alun-alun selatan.
Menurutnya, lokasi itu cukup tepat, mengingat masih kompleks keraton. "Kan masih ada lahan sisa, lagipula yang paling banyak menggunakan alun-alun utara adalah kegiatan maleman sekatan, itu bisa dialihkan ke alun-alun selatan,' tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai membangun Pasar Darurat untuk para pedagang Pasar Klewer di alun-alun utara. Rencananya, pasar darurat itu bakal berdiri selama dua tahun, dengan biaya sewa lahan Rp5 miliar.
(san)