Sarana Pendukung UN Online Gresik Tak Layak
Sarana Pendukung UN Online Gresik Tak Layak
A
A
A
GRESIK - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer (online) di Kabupaten Gresik berjalan lancar.
Hanya Komisi D DPRD Gresik menilai sarana pendukung UN online kurang layak. Kesimpulan itu didapat setelah seluruh anggota Komisi D melakukan sidak di SMA Negeri I Gresik, kemarin. Saat meninjau pelaksanaan UN di salah satu SMA favorit itu para anggota dewan melihat genset sebagai pembangkit listrik cadangan terkesan seadanya. Jika terjadi kondisi darurat bisa jadi genset itu juga tak bakal berfungsi maksimal.
Ketua Komisi D DPRD Gresik Ruspandi Sunaryo mengatakan UN onlinepertama berjalan dengan lancar. Meskipun pihaknya menemukan beberapa persoalan yang menjadi evaluasi penyelenggaraan pada tahun selanjutnya. “Kami rasa seluruh sekolah yang menjadi pilot project sudah bekerja cukup baik,” ujarnya.
Dikatakannya, kekurangan yang dialami adalah tidak layaknya genset yang digunakan. Karena itu, nanti pihaknya meminta Dispendik Gresik menganggarkan biaya UN online. Padahal anggaran 2016, pihaknya minta Dindik menganggarkan biaya penyelenggaraan UN online, termasuk pembelian genset.
Menanggapi hal ini, Kepala SMAN I Gresik Suswanto mengakui, memang genset yang dimiliki tidak bagus. Padahal genset ini merupakan hasil sewa dengan meminta bantuan salah satu perusahaan swasta. “Kami kesulitan menyewa genset dengan volume 2 ribu watt. Adanya ya cuma ini,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin mengungkapkan, pada pelaksanaan UN online ini tidak ada masalah. Hanya sempat terjadi masalah saat log out karena server tidak bisa mengakomodasi seluruh akun. “Tetapi itu tidak masalah dan bisa diatasi dengan cepat,” kata dia.
Ashadi ik
Hanya Komisi D DPRD Gresik menilai sarana pendukung UN online kurang layak. Kesimpulan itu didapat setelah seluruh anggota Komisi D melakukan sidak di SMA Negeri I Gresik, kemarin. Saat meninjau pelaksanaan UN di salah satu SMA favorit itu para anggota dewan melihat genset sebagai pembangkit listrik cadangan terkesan seadanya. Jika terjadi kondisi darurat bisa jadi genset itu juga tak bakal berfungsi maksimal.
Ketua Komisi D DPRD Gresik Ruspandi Sunaryo mengatakan UN onlinepertama berjalan dengan lancar. Meskipun pihaknya menemukan beberapa persoalan yang menjadi evaluasi penyelenggaraan pada tahun selanjutnya. “Kami rasa seluruh sekolah yang menjadi pilot project sudah bekerja cukup baik,” ujarnya.
Dikatakannya, kekurangan yang dialami adalah tidak layaknya genset yang digunakan. Karena itu, nanti pihaknya meminta Dispendik Gresik menganggarkan biaya UN online. Padahal anggaran 2016, pihaknya minta Dindik menganggarkan biaya penyelenggaraan UN online, termasuk pembelian genset.
Menanggapi hal ini, Kepala SMAN I Gresik Suswanto mengakui, memang genset yang dimiliki tidak bagus. Padahal genset ini merupakan hasil sewa dengan meminta bantuan salah satu perusahaan swasta. “Kami kesulitan menyewa genset dengan volume 2 ribu watt. Adanya ya cuma ini,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin mengungkapkan, pada pelaksanaan UN online ini tidak ada masalah. Hanya sempat terjadi masalah saat log out karena server tidak bisa mengakomodasi seluruh akun. “Tetapi itu tidak masalah dan bisa diatasi dengan cepat,” kata dia.
Ashadi ik
(ftr)
Explore More