Tanpa CBT, Ujian Nasional di Sukoharjo Lancar

Selasa, 14 April 2015 - 10:08 WIB
Tanpa CBT, Ujian Nasional...
Tanpa CBT, Ujian Nasional di Sukoharjo Lancar
A A A
SUKOHARJO - Pelaksanaan ujian nasional (UN) sekolah menengah atas (SMA) di Sukoharjo kemarin relatif berlangsung lancar.

Hal ini dikarenakan belum ada sekolah yang menerapkan UN berbasis computer based test (CBT) atau online . Seluruh SMA sederajat masih menggunakan sistem manual dengan lembar jawaban komputer (LJK). Pasalnya, sejumlah sekolah yang ditunjuk menggelar UN online tidak didukung infrastruktur memadai seperti jumlah komputer, server, dan dukungan listrik.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo Bambang Sutrisno mengatakan, Sukoharjo batal mengikuti UN berbasis komputer karena sekolah yang ditunjuk oleh Kemendikbud belum memiliki perlengkapan memadai untuk menggelar UN berbasis komputer. “Tapi tahun depan kami akan siap untuk menggelar UN online seperti daerah lain. Sistem baru ini juga tidak bisa kami paksakan, jangan sampai muncul masalah yang nantinya merugikan siswa,” tandasnya kemarin.

Kendati tak menggelar UN online, Bambang mengaku tetap memasang target tertinggi untuk ujian. Alasannya, UN berbasis komputer maupun manual tidak mempengaruhi nilai yang diperoleh siswa. Apalagi penentu kelulusan juga ditetapkan dari nilai ujian sekolah dengan perbandingan 50:50.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya seusai meninjau ke SMAN 1 Sukoharjo dan SMK Veteran 1 kemarin mengatakan UN berjalan lancar. Salah satu penyebab adalah pembatalan pelaksanaan UN berbasis komputer. Jika ujian online dipaksakan, Wardoyo pesimistis UN berjalan sesuai rencana. Menurutnya, UN berbasis CBT adalah hal baru dan membutuhkan persiapan khususnya perangkat komputer dan listrik.

Sementara sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan ujian online belum siap dari sisi peralatannya, khususnya ketersediaan komputer, yang mana dipersyaratkan tiap satu komputer bisa digunakan oleh tiga siswa. “Kalau UN berbasis komputer, sekolah juga harus bisa menyediakan peralatan dan menjaga listrik tidak padam. Jadi, banyak hal yang harus disiapkan dan itu belum bisa dipenuhi,” tandasnya.

Dengan UN berbasis LJK, siswa lebih dimudahkan dalam menjawab soal dan tidak ada kekhawatiran pelaksanaannya bermasalah. “Kalaupun ada masalah biasanya hanya jumlah naskah soal kurang atau lembar LJK ada yang rusak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sukoharjo Darno mengatakan siswa yang mengikuti UN sebanyak 329 orang dengan rincian 201 siswa putra dan 128 putri. Hari pertama UN kemarin tidak ditemukan masalah apa pun.

Sekadar diketahui, hari pertama UN tingkat SMA, jurusan IPS diujikan mata pelajaran bahasa Indonesia dan geografi; jurusan IPA yakni bahasa Indonesia dan kimia; jurusan Bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.

Untuk MA, hari pertama UN adalah mata pelajaran bahasa Indonesia dan hadis. Adapun tingkat SMK, hanya satu mata pelajaran yang diujikan yakni bahasa Indonesia.

Sumarno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)