Sampah Ganggu Lalu Lintas Kapal di Selat Sunda
A
A
A
CILEGON - Perairan Selat Sunda sekitar Pelabuhan Merak tercemar limbah rumah tangga sehingga dapat mengganggu lalu lintas kapal.
Limbah rumah tangga banyak terlihat mengambang di area pelabuhan hingga ke dermaga diantaranya aneka plastik seperti tas belanja, botol air mineral, mainan, alat pancing, sampai dudukan toilet ditemui di sekitar perairan di dalam pelabuhan.
Supervisor Port Traffic Control (PTC) PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Radmiadi mengatakan, pihaknya kerap dibuat kerepotan oleh limbah plastik rumah tangga ini.
“Kita melakukan pembersihan secara rutin dengan alat manual. pembersihan sampah ini bagian dari kegiatan rutin kami untuk menjaga keselamatan kapal dari gangguan sampah,” katanya di Cilegon, Sabtu (11/4/2015).
Selain sampah rumah tangga dari warga sekitar pelabuhan juga karena tidak adanya kesadaran dari penumpang kapal yang membuang sampah ke laut.
“Sampah juga bisa dari penumpang kapal yang membuang sampah sembarangan. Padahal kami sudah menyediakan tempat sampah di setiap kapal,” ujarnya.
Sementara itu pihaknya sudah membentuk tim pembersih sampah di alur kapal, sehingga pengguna kapal merasa nyaman dan kebersihan pelabuhan terjaga.
"Yang membahayakan itu sampah kayu besar bisa menghambat kapal. Sampah juga sudah mengganggu ke indahan kawasan laut,” tandasnya.
Limbah rumah tangga banyak terlihat mengambang di area pelabuhan hingga ke dermaga diantaranya aneka plastik seperti tas belanja, botol air mineral, mainan, alat pancing, sampai dudukan toilet ditemui di sekitar perairan di dalam pelabuhan.
Supervisor Port Traffic Control (PTC) PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Radmiadi mengatakan, pihaknya kerap dibuat kerepotan oleh limbah plastik rumah tangga ini.
“Kita melakukan pembersihan secara rutin dengan alat manual. pembersihan sampah ini bagian dari kegiatan rutin kami untuk menjaga keselamatan kapal dari gangguan sampah,” katanya di Cilegon, Sabtu (11/4/2015).
Selain sampah rumah tangga dari warga sekitar pelabuhan juga karena tidak adanya kesadaran dari penumpang kapal yang membuang sampah ke laut.
“Sampah juga bisa dari penumpang kapal yang membuang sampah sembarangan. Padahal kami sudah menyediakan tempat sampah di setiap kapal,” ujarnya.
Sementara itu pihaknya sudah membentuk tim pembersih sampah di alur kapal, sehingga pengguna kapal merasa nyaman dan kebersihan pelabuhan terjaga.
"Yang membahayakan itu sampah kayu besar bisa menghambat kapal. Sampah juga sudah mengganggu ke indahan kawasan laut,” tandasnya.
(sms)