Lampu Hijau Baru Jalan!
A
A
A
PALEMBANG - Puluhan polisi cilik meramaikan hari ke-8 Operasi Simpatik Musi 2015 yang digelar Polresta Palembang di simpang Polda, kemarin. Sambil membagi-bagikan stiker dan setangkai bunga, anak-anak TK Harapan Mulia ini antusias memberikan pendidikan berlalulintas bagi pengendara dijalanraya.
“Lampu hijau baru jalan," kata Jimmy, salah satu polisi cilik yang langsung disambut tepuk tangan para Polantas. Wakil Kasat Lantas Polda Sumsel AKP Irwan Andeta mengatakan, kegiatan bersama anak-anak TK ini menjadi bagian dari Operasi Simpatik Musi yang berlangsung 1 - 21 April 2015. Sasaran utamanya adalah pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
“Anak-anak ini kami harap bisa menggugah masyarakat. Usia dini ini saja sudah peduli pada ketertiban berlalu lintas, pengendara yang dewasa seharusnya lebih peduli,” cetusnya. Irwan menegaskan, kampanye tertib lalu lintas dalam Operasi Simpatik Musi digelar karena pelanggaran dijalan raya Kota Palembang masih relatif cukup tinggi.
Pihaknya mencatat, sebanyak 20 - 30 kejadian pelanggaran setiap bulannya, seperti melawan arus atau tidak menggunakan helm bagi pengendara roda dua. Pelanggaran yang dilakukan tidak sedikit menjadi penyebab kecelakaan. “Melalui upaya preventif seperti ini kami harap kesadaran pengendara untuk tertib bisa meningkat. Dengan tertib, maka akan berakibat baik untuk keselamatan dirinya sendiri,” jelas dia.
Sesuai dengan namanya, sisi simpatik anggota polisi memang lebih ditonjolkan dalam operasi ini. Beberapa imbauan akan disampaikan kepada pengendara, baik tata cara berhenti dilampu merah, cara memakai helm, membawa barang, serta tata cara berkendara roda empat. “Berlangsung selama 21 hari dibulan April ini,” tambah dia.
Kepala PGTK Harapan Mulia Palembang Fitrianti menyebutkan, sebanyak 50 anak turun dalam kegiatan Operasi Sim patik Musi ini. Diakuinya, anak didik dari TK Harapan Mulia memang kerap diajak pihak Dirlantas dalam mengampanyekan tertib lalu lintas. Hal ini sangat baik untuk menanamkan kesadaran berlalulintas sejak dini. “Masa kanak-kanak merupakan fase awal untuk memulai sosialisasi dan cenderung lebih mudah menyerap nilai-nilai dan pengetahuan, termasuk pengetahuan berlalu lintas,” ucapnya.
Yulia savitri
“Lampu hijau baru jalan," kata Jimmy, salah satu polisi cilik yang langsung disambut tepuk tangan para Polantas. Wakil Kasat Lantas Polda Sumsel AKP Irwan Andeta mengatakan, kegiatan bersama anak-anak TK ini menjadi bagian dari Operasi Simpatik Musi yang berlangsung 1 - 21 April 2015. Sasaran utamanya adalah pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
“Anak-anak ini kami harap bisa menggugah masyarakat. Usia dini ini saja sudah peduli pada ketertiban berlalu lintas, pengendara yang dewasa seharusnya lebih peduli,” cetusnya. Irwan menegaskan, kampanye tertib lalu lintas dalam Operasi Simpatik Musi digelar karena pelanggaran dijalan raya Kota Palembang masih relatif cukup tinggi.
Pihaknya mencatat, sebanyak 20 - 30 kejadian pelanggaran setiap bulannya, seperti melawan arus atau tidak menggunakan helm bagi pengendara roda dua. Pelanggaran yang dilakukan tidak sedikit menjadi penyebab kecelakaan. “Melalui upaya preventif seperti ini kami harap kesadaran pengendara untuk tertib bisa meningkat. Dengan tertib, maka akan berakibat baik untuk keselamatan dirinya sendiri,” jelas dia.
Sesuai dengan namanya, sisi simpatik anggota polisi memang lebih ditonjolkan dalam operasi ini. Beberapa imbauan akan disampaikan kepada pengendara, baik tata cara berhenti dilampu merah, cara memakai helm, membawa barang, serta tata cara berkendara roda empat. “Berlangsung selama 21 hari dibulan April ini,” tambah dia.
Kepala PGTK Harapan Mulia Palembang Fitrianti menyebutkan, sebanyak 50 anak turun dalam kegiatan Operasi Sim patik Musi ini. Diakuinya, anak didik dari TK Harapan Mulia memang kerap diajak pihak Dirlantas dalam mengampanyekan tertib lalu lintas. Hal ini sangat baik untuk menanamkan kesadaran berlalulintas sejak dini. “Masa kanak-kanak merupakan fase awal untuk memulai sosialisasi dan cenderung lebih mudah menyerap nilai-nilai dan pengetahuan, termasuk pengetahuan berlalu lintas,” ucapnya.
Yulia savitri
(bbg)