Pabrik Pupuk Ilegal Digerebek

Senin, 06 April 2015 - 10:12 WIB
Pabrik Pupuk Ilegal Digerebek
Pabrik Pupuk Ilegal Digerebek
A A A
MOJOKERTO - Perang terhadap peredaran pupuk palsu terus dilakukan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP). Kemarin, tim yang dimotori Dinas Pertanian, TNI, dan Polri ini menggerebek pabrik pupuk di Dusun Timbulrejo, Desa Purwojati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Penggerebekan pabrik pupuk palsu ini dipimpin langsung Komandan Kodim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Djohan Darmawan, bersama anggota KPPP lainnya termasuk kepolisian. Tim mengecek seluruh isi gudang dan pabrik yang dipakai untuk mengoplos pupuk jenis NKP itu.

Selain menemukan pupuk oplosan NPK, di pabrik yang merupakan bekas tempat penggilingan padi itu, tim juga menemukan bahan-bahan pembuat pupuk. Di antaranya dolomit, serta zat pewarna tekstil. Di gudang berukuran 150x9 m itu, tim menemukan tumpukan bahan baku dan pupuk hasil oplosan yang belum dikemas. Tim juga menemukan pupuk yang sudah dikemas dengan merek Start Mutiara 16 16 16. Selain itu, ada kemasan dengan merek PALMI cnd (pupuk pertanian danperkebunan).

Sementara gudang yang berada di bagian belakang, petugas menemukan pupuk hasil oplosan sekitar lima ton yang belum dikemas, dan sepuluh ton pupuk NPK siap edar. Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Djohan Darmawan, mengatakan, sidak di lokasi produsen pupuk oplosan ini dilakukan lantaran banyaknya pupuk palsu yang beredar di pasaran. “Kami menduga ini pupuk palsu, dan kalau seperti ini masyarakat yang akan dirugikan. Untuk proses lebih lanjut, kami serahkan kepada kepolisian setempat,” ucap Djohan dan menyebut pihaknya telah mengambil sampel pupuk.

Dikatakannya, aparat TNI dan KPPP lainnya akan terus mencari produsen pupuk yang terindikasi bermasalah, baik kandungan di dalam pupuk maupun legalitas pabrik. Dia menyebut, masih ada beberapa sasaran yang bakal disidak. Akhir- akhir ini, kata dia, tim terus menelusuri lokasi-lokasi yang dijadikan tempat pabrik pupuk.

“Ini (sidak) akan terus kami lakukan. Masih ada beberapa lokasi dan akan kami pantauterus sebelum disidak,” ujarnya. Dalam sidak kemarin, tidak semua tim KPPP hadir. Salah satunya adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Mojokerto. Hingga sidak usai, tidak satu pun petugas Disperindag yang turun ke lokasi. Djohan berharap Disperindag juga kooperatif dalam upaya membasmi peredaran pupuk palsu ini.

“Karena ini adalah tanggung jawab bersama, seharusnya semua anggota tim kooperatif,” ucapnya. Sementara Kapolsek Ngoro, Kompol Iskhak, mengatakan, usai melakukan sidak dan membawa hasil sampel pupuk, kasus ini bakal dilimpahkan ke Polres Mojokerto. ”Yang menangani Polres Mojokerto langsung melalui unit pidana ekonomi (pidek) sat reskrim. Setelah itu akan kita koordinasikan hasil sidaknya,” ujar Ishkak dan menyebut polisi telah memasang police line di sekitar pabrik.

Sementara itu, Halim Sunarso, 32, pemilik pabrik pupuk ini, sempat kelabakan saat petugas menanyakan sejumlah izin operasional pabrik. Di hadapan tim, Halim tidak bisa menunjukkan sejumlah dokumen perizinan operasional pabrik pupuknya. “Kami belum mempunyai izin untuk ini,” ujar pria asal Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo ini. Halim menampik jika hasil produksinya itu telah diedarkan ke masyarakat. Bahkan, dia menyebut, operasional pabrik baru berjalan beberapa hari.

Dia mengaku baru mengontrak gudang bekas penggilingan padi itu awal tahun ini. “Belum pernah saya jual. Semua hasil produksi masih menumpuk di gudang,” ucap Halim dan menyebut tidak diedarkannya pupuk produksinya itu lantaran PT Nito Nur Utama Jatim sebagai distributor pupuk menolak mengedarkan, lantaran kualitas pupuknya yang di bawah standar baku mutu. Diketahui, tim KPPP akhirakhir ini memang getol melakukan sidak di sejumlah pabrik pupuk.

Terhitung sudah empat pabrik yang berhasil digerebek. Keempat pabrik itu di antaranya pabrik pupuk CV CiptoLanggeng di Dusun Bedagas, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging; gudang pupuk di Desa Medali, Kecamatan Puri; gudang pupuk milik Muhajir di Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo. Terakhir, tim menyisir pabrik pupuk milik Halim Sunarso.

Tritus julan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3963 seconds (0.1#10.140)