Jaga Inflasi, TPID Harus Perkuat Koordinasi
A
A
A
MEDAN - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara (Sumut) meminta TPID tingkat kabupaten/kota meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi kenaikan harga usai panen raya.
Dengan begitu, inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun ini. Ketua Harian TPID Sumut, Difi A Johansyah, mengatakan, harga dikhawatirkan terdongkrak mulai April hingga memasuki Ramadan mendatang. Ini tidak hanya berkaitan dengan pasokan bahan kebutuhan pokok, tetapi juga berbagai kebijakan pemerintah.
Salah satunya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru ditetapkan pemerintah akhir Maret lalu. “Hal seperti ini yang harus diantisipasi TPID kabupaten/ kota, selain tentunya tetap menjaga pasokan bahan kebutuhan pokok,” tuturnya di Medan, Kamis (2/4).
Selain itu, kenaikan harga juga berkaitan dengan distribusi barang. Menyuplai pasokan dari daerah dengan tingkat kebutuhan rendah ke tinggi harus bisa dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada tindakan spekulasi yang bisa mendongkrak harga. “Distribusi ke luar daerah juga harus dijaga dengan memenuhi kebutuhan di sini terlebih dahulu. Dengan begitu tidak akan terjadi kekurangan pasokan yang membuat harga meningkat,” ucapnya.
Kepala Bidang Statistik Produksi Dinas Pertanian (Distan) Sumut, Lusyantini, mengatakan, pada dasarnya pasokan bahan kebutuhan pokok, khususnya yang memberikan andil inflasi tinggi, masih cukup hingga Lebaran mendatang. Sebab, panen masih akan terjadi pada beberapa daerah, bahkan produksi cabai merah saat ini melimpah di seluruh Indonesia.
“Ada tiga komoditas yang biasa jadi penyumbang inflasi, yaitu beras, cabai merah, dan bawang merah. Pasokan ketiganya dipastikan tidak ada masalah sampaiLebarannanti,” tuturnya. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya gerakan khusus dari pemerintah pusat, khususnya berkaitan dengan beras melalui program perbaikan irigasi, penyediaan bibit, dan pupuk. Hal itu sangat membantu petani melakukan penanaman, sehingga mampu mendongkrak produksi.
“Begitu juga pada komoditas cabai merah dan bawang merah, sekarang ada gerakan yang dirancang khusus oleh pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, kalau tidak ada tindakan spekulan, kami bisa pastikan harga tidak akan naik,” ucapnya.
Jelia amelida
Dengan begitu, inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun ini. Ketua Harian TPID Sumut, Difi A Johansyah, mengatakan, harga dikhawatirkan terdongkrak mulai April hingga memasuki Ramadan mendatang. Ini tidak hanya berkaitan dengan pasokan bahan kebutuhan pokok, tetapi juga berbagai kebijakan pemerintah.
Salah satunya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru ditetapkan pemerintah akhir Maret lalu. “Hal seperti ini yang harus diantisipasi TPID kabupaten/ kota, selain tentunya tetap menjaga pasokan bahan kebutuhan pokok,” tuturnya di Medan, Kamis (2/4).
Selain itu, kenaikan harga juga berkaitan dengan distribusi barang. Menyuplai pasokan dari daerah dengan tingkat kebutuhan rendah ke tinggi harus bisa dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada tindakan spekulasi yang bisa mendongkrak harga. “Distribusi ke luar daerah juga harus dijaga dengan memenuhi kebutuhan di sini terlebih dahulu. Dengan begitu tidak akan terjadi kekurangan pasokan yang membuat harga meningkat,” ucapnya.
Kepala Bidang Statistik Produksi Dinas Pertanian (Distan) Sumut, Lusyantini, mengatakan, pada dasarnya pasokan bahan kebutuhan pokok, khususnya yang memberikan andil inflasi tinggi, masih cukup hingga Lebaran mendatang. Sebab, panen masih akan terjadi pada beberapa daerah, bahkan produksi cabai merah saat ini melimpah di seluruh Indonesia.
“Ada tiga komoditas yang biasa jadi penyumbang inflasi, yaitu beras, cabai merah, dan bawang merah. Pasokan ketiganya dipastikan tidak ada masalah sampaiLebarannanti,” tuturnya. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya gerakan khusus dari pemerintah pusat, khususnya berkaitan dengan beras melalui program perbaikan irigasi, penyediaan bibit, dan pupuk. Hal itu sangat membantu petani melakukan penanaman, sehingga mampu mendongkrak produksi.
“Begitu juga pada komoditas cabai merah dan bawang merah, sekarang ada gerakan yang dirancang khusus oleh pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, kalau tidak ada tindakan spekulan, kami bisa pastikan harga tidak akan naik,” ucapnya.
Jelia amelida
(ftr)