Warga Keluhkan Buangan Air Drainase
A
A
A
CIMAHI - Buruknya drainase di Perumahan Pancanaka diduga menjadi penyebab belasan rumah di RW 10, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, dilanda banjir kemarin.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, hujan deras yang meng guyur Cimahi menyebabkan sedikitnya tiga RW terkena ban jir. Banjir diduga di sebabkan meluapnya air selokan dan meluber ke jalanan hingga masuk ke rumah warga. Warga men duga, banjir terjadi pasca dibangunnya Perumahan Pan canaka yang lokasinya di atas permukiman penduduk.
Sehingga air buangan hujan mengalir ke bawah. Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sebelumnya tidak per nah mengalami kebanjiran se perti ini. Namun, banjir baru ter jadi setelah dibangunnya Peru mahan Pancanaka sejak 2011. “Terasanya setelah pembangunan Pancanaka, sering ban jir di sini,” ujarnya.
Dia menyebutkan, banjir dini hari kemarin, me nye babkan belasan rumah tergenang air, setelah hujan mengguyur deng an intensitas tinggi. “Tadi ma lam (kemarin), hujan gede. Sa luran airnya tidak cukup. Ya me luber sampai ke rumah warga. Yang saya tahu sih, sembilan ru mah warga terkena im basnya, tapi kemungkinan lebih, soal nya yang di bawah juga pasti ter genang,” ujarnya.
Untuk mencegah aliran air ke permukiman warga lebih parah, warga dibantu pihak Tagana Kota Cimahi terpaksa men je - bol drainase dengan tujuan mengalihkan aliran air ke badan jalan. “Sebelum dijebol, air masuk ke rumah, menggenang sampai ma ta kaki. Kalau tidak dijebol, air bakal lebih merendam rumah warga lebih parah,” katanya.Dia menuturkan drainase se lebar 90 cm dengan kedalaman sekitar 90 cm sangat tidak ide al mengalirkan air dari empat sumber terutama pa sca ditam bah saluran drainase dari Pe rumahan Pancanaka.
Diakui dia, kawasan tersebut tidak pernah mengalami ban jir apalagi sampai mengg enang permukiman. Untuk itu, war ga meminta dinas atau instansi terkait segera membenahi sis tem drainase di wilayah tersebut. “Dulu mah ga pernah banjir, se karang hujan kecil juga waswas, makanya kalau hujan sedikit saja kami langsung ngang - kutin barang terus kasur juga ditumpukin,” ujarnya.
Menurut pe nuturan warga, sudah ada upa ya mediasi, tapi pihak Pancanaka tidak menanggapi. Sementara itu, Kabid Peermu kiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ci m ahi Yusi Karim mengatakan, p ihaknya akan segera mem benahi sistem drainase di ka wasan tersebut. Pihaknya berencana membuat codetan dari Pancanakan untuk mengalirkan air ke kali Cimahi yang dekat dengan wilayah perumahan, sehingga bisa mengurangi debit aliran air ke drainase.
“Kami akan mencodet aliran air ke kali Cimahi dan DED-nya su dah dibuat. Pihak Pancanakan juga sudah membebaskan se bagian tanahnya untuk dilakukan upaya itu,” katanya saat di temui di ruang kerjanya, di kom pleks Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, kema rin. Dia mengungkapkan, sudah ada pembebasan tanah untuk ke perluan codetan tapi belum di serahkan ke Dinas PU.
“Kami akan tunggu, setelah di serahkan kepada kami, baru akan dikerjakan,” ujarnya. Lebih lanjut, dia men je las kan, permasalahan tumpahan air di kawasan tersebut sangat kompleks. Pasalnya, kawasan ter - sebut adalah berbatasan deng an Kabupaten Bandung Barat.
Nur azis
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, hujan deras yang meng guyur Cimahi menyebabkan sedikitnya tiga RW terkena ban jir. Banjir diduga di sebabkan meluapnya air selokan dan meluber ke jalanan hingga masuk ke rumah warga. Warga men duga, banjir terjadi pasca dibangunnya Perumahan Pan canaka yang lokasinya di atas permukiman penduduk.
Sehingga air buangan hujan mengalir ke bawah. Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sebelumnya tidak per nah mengalami kebanjiran se perti ini. Namun, banjir baru ter jadi setelah dibangunnya Peru mahan Pancanaka sejak 2011. “Terasanya setelah pembangunan Pancanaka, sering ban jir di sini,” ujarnya.
Dia menyebutkan, banjir dini hari kemarin, me nye babkan belasan rumah tergenang air, setelah hujan mengguyur deng an intensitas tinggi. “Tadi ma lam (kemarin), hujan gede. Sa luran airnya tidak cukup. Ya me luber sampai ke rumah warga. Yang saya tahu sih, sembilan ru mah warga terkena im basnya, tapi kemungkinan lebih, soal nya yang di bawah juga pasti ter genang,” ujarnya.
Untuk mencegah aliran air ke permukiman warga lebih parah, warga dibantu pihak Tagana Kota Cimahi terpaksa men je - bol drainase dengan tujuan mengalihkan aliran air ke badan jalan. “Sebelum dijebol, air masuk ke rumah, menggenang sampai ma ta kaki. Kalau tidak dijebol, air bakal lebih merendam rumah warga lebih parah,” katanya.Dia menuturkan drainase se lebar 90 cm dengan kedalaman sekitar 90 cm sangat tidak ide al mengalirkan air dari empat sumber terutama pa sca ditam bah saluran drainase dari Pe rumahan Pancanaka.
Diakui dia, kawasan tersebut tidak pernah mengalami ban jir apalagi sampai mengg enang permukiman. Untuk itu, war ga meminta dinas atau instansi terkait segera membenahi sis tem drainase di wilayah tersebut. “Dulu mah ga pernah banjir, se karang hujan kecil juga waswas, makanya kalau hujan sedikit saja kami langsung ngang - kutin barang terus kasur juga ditumpukin,” ujarnya.
Menurut pe nuturan warga, sudah ada upa ya mediasi, tapi pihak Pancanaka tidak menanggapi. Sementara itu, Kabid Peermu kiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ci m ahi Yusi Karim mengatakan, p ihaknya akan segera mem benahi sistem drainase di ka wasan tersebut. Pihaknya berencana membuat codetan dari Pancanakan untuk mengalirkan air ke kali Cimahi yang dekat dengan wilayah perumahan, sehingga bisa mengurangi debit aliran air ke drainase.
“Kami akan mencodet aliran air ke kali Cimahi dan DED-nya su dah dibuat. Pihak Pancanakan juga sudah membebaskan se bagian tanahnya untuk dilakukan upaya itu,” katanya saat di temui di ruang kerjanya, di kom pleks Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, kema rin. Dia mengungkapkan, sudah ada pembebasan tanah untuk ke perluan codetan tapi belum di serahkan ke Dinas PU.
“Kami akan tunggu, setelah di serahkan kepada kami, baru akan dikerjakan,” ujarnya. Lebih lanjut, dia men je las kan, permasalahan tumpahan air di kawasan tersebut sangat kompleks. Pasalnya, kawasan ter - sebut adalah berbatasan deng an Kabupaten Bandung Barat.
Nur azis
(ars)