Lima Bocah Dicabuli Kepala Sekolah
A
A
A
LEBAK - Ds (50), seorang kepala sekolah di Desa Sukanegara, Kecamatan Gunungkencana, Lebak, Banten, tega mencabuli lima bocah perempuan yang masih tetangganya.
Kelima bocah yang menjadi korban pencabulan Ds , yaitu, Ar (7), Sa (7), Ca (8), dan Si,(8), semuanya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dalam melakukan aksi bejatnya, Ds, mengiming-imingi para korban uang jajan mulai Rp2.000 - Rp4.000. Para korban yang mengaku diancam tak berani melapor, meski menerima perlakuan tidak senonoh dari Ds sejak Februari 2015.
Dayat, Pjs Kepala Desa Sukanegara mengungkapkan, kelima bocah korban pencabulan Ds, baru melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarga.
Kemudian pihak keluarga melaporkan kepada kepala desa untuk membawa DS, kepihak berwajib."Kasus ini terbongkar bermula saat salah satu korban diantar orangtuanya ke bidan untuk diperiksa, karena anaknya selalu mengeluh sakit dan berdarah di bagian kemaluannya," ujar Dayat.
Setelah diperiksa, lanjut Dayat, korban baru mengaku dan menceritakan kepada orangtuanya, jika telah dicabuli oleh Ds.
"Pencabulan yang dilakukan Ds, dilakukan dua bulan lalu.Tapi para korban diantar orangtuanya melapor ke kantor desa kemarin," katanya, Kamis (2/4/2015).
Untuk menghindari main hakim sendiri, pihaknya kemudian mengamankan Ds dan membawanya ke Polsek Gunung Kencana. "Pelaku sudah kita serahkan dan ditahan di Polsek Gunung kencana," sebutnya.
Kelima bocah yang menjadi korban pencabulan Ds , yaitu, Ar (7), Sa (7), Ca (8), dan Si,(8), semuanya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dalam melakukan aksi bejatnya, Ds, mengiming-imingi para korban uang jajan mulai Rp2.000 - Rp4.000. Para korban yang mengaku diancam tak berani melapor, meski menerima perlakuan tidak senonoh dari Ds sejak Februari 2015.
Dayat, Pjs Kepala Desa Sukanegara mengungkapkan, kelima bocah korban pencabulan Ds, baru melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarga.
Kemudian pihak keluarga melaporkan kepada kepala desa untuk membawa DS, kepihak berwajib."Kasus ini terbongkar bermula saat salah satu korban diantar orangtuanya ke bidan untuk diperiksa, karena anaknya selalu mengeluh sakit dan berdarah di bagian kemaluannya," ujar Dayat.
Setelah diperiksa, lanjut Dayat, korban baru mengaku dan menceritakan kepada orangtuanya, jika telah dicabuli oleh Ds.
"Pencabulan yang dilakukan Ds, dilakukan dua bulan lalu.Tapi para korban diantar orangtuanya melapor ke kantor desa kemarin," katanya, Kamis (2/4/2015).
Untuk menghindari main hakim sendiri, pihaknya kemudian mengamankan Ds dan membawanya ke Polsek Gunung Kencana. "Pelaku sudah kita serahkan dan ditahan di Polsek Gunung kencana," sebutnya.
(nag)