Angka Kecelakaan di Bantul Tertinggi

Kamis, 02 April 2015 - 11:31 WIB
Angka Kecelakaan di...
Angka Kecelakaan di Bantul Tertinggi
A A A
BANTUL - Angka kecelakaan di Bantul menduduki peringkat tertinggi dari seluruh kabupaten/ kota di DIY.

Tahun 2014 silam, angka kecelakaan di Bantul mencapai 1.300 kasus dengan jumlah meninggal mencapai ada 114 orang. Jumlah tersebut cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kapolres Bantul AKBP Surawan mengungkapkan, rata-rata perbulanadasekitar10–14orang yang meninggal di jalan akibat kecelakaan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi jumlah kecelakaan, namun lagi-lagi upaya kepolisian terbentur dengan kenaikan jumlah kendaraan terutama roda dua yang tidak terkontrol.

“Trennya meningkat karena jumlah kendaraan semakinbanyak,” ujarSurawanusai gelar upacara Operasi Simpatik Progo2015, dihalamanMapolres Bantul, kemarin. Surawan mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kecelakaan di jalan, yaitu kelalaian pengemudi dan faktor kendaraan. Hanya saja, yang paling mendominasi adalah karena faktor kelalaian pengemudi atau pengendara.

Kekuranghati-hatian serta kurangnya rambu-rambu lalu lintas menjadi penyebab angka kecelakaan tinggi. Tahun ini, angka kecelakaan juga menunjukkan angka peningkatan cukup tinggi. Hanya Maret, ada sedikit penurunan karena yang meninggal enam orang. Sebagian pengendara yang mengalami kecelakaan berusia produktif, yaitu di bawah 30 tahun. Ego yang masih tinggi menjadi faktor penyebab kecelakaan di usia tersebut.

“Untuk itu, selama 21 hari, polisi akan menggelar Operasi Simpatik Progo 2015,” tuturnya. Dalam operasi ini, nantinya akan dibagi menjadi empat satuan tugas, masing-masing Satgas Operasi Dini dengan melakukan operasi intelijen, Satgas Preentif yang berupa pengawasan di jalan, Satgas Penegakan Hukum yang melakukan pengawasan intern petugas kepolisian serta pengguna jalan, dan Satgas Kehumasan yang bertugas melakukan sosialisasi.

Surawan menambahkan, selain itu, pihaknya juga menyeleksi sejak dini permohonan surat izin mengemudi (SIM). Polisi tidak akan mengeluarkan SIM secara sembarangan, karena hal tersebut menyangkut keterampilan mengemudi yang berpengaruhpada perangaidijalan. Jika dianggapbelummemadaidalam urusan mengemudi, maka pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan izin tersebut.

“SIM itu kan penting, terkait dengan kemampuan mengendarai kendaraan,” katanya. Kasat Lantas AKP Supriyanto mengatakan, daerah rawan kecelakaan merata di semua jalandiBantul. Hanya, belakangan yang tumbuh jadi daerah paling rawan kecelakaan adalah Jalan Srandakan hingga Palbapang Bantul. Selain daerah yang rawan, operasi simpatik tersebut itu juga akan menyasar ke lokasi yang paling banyak pelanggaran.

“Yang banyak itu di perempatan Jejeran, di Jalan Imogiri Timur. Operasi selama 21 hari ini kami fokuskan di dua tempat tersebut,” tandasnya.

erfanto linangkung
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8393 seconds (0.1#10.140)