12 WNI dari Turki Akan Direhabilitasi
A
A
A
SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan 12 orang warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Turki akan menjalani proses rehabilitasi sebelum kembali ke masyarakat.
Saat ini mereka berada di rumah perlindungan (save house ) milik Kementerian Sosial (Kemensos) “Saat ini 12 orang WNI tersebut tinggal di ‘save house’ milik Kementerian Sosial bersama anak-anak mereka,” ujar Khofifah seusai pemberian santunan kepada anak yatim di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Minggu (29/3).
Ia mengemukakan, di dalam rumah perlindungan tersebut akan dijadikan sebagai tempat transit sementara bagi WNI yang saat ini dikirim dari Turki. Kemensos akan memberikan layanan kesehatan dan memberikan konseling yang mencukupi. “Mereka akan mengikuti proses reintegrasi dan juga bersosialisasi sambil menunggu penempatan mereka selanjutnya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga meresmikan klinik kesehatan milik Muslimat NU. Klinik ini nanti akan menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bisa dimanfaatkan para pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, sampai saat ini Muslimat sudah memiliki 78 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu, memang sudah sewaktunya membuat fasilitas semacam Klinik Pratama untuk rujukan.
Bahkan, dengan ada klinik akan memudahkan Muslimat dan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Karena layanan di Klinik Pratama ini tidak berbeda dengan di puskesmas atau pun klinik lainnya.
“Jadi saya berharap nanti bukan hanya di sini (RSI Jemursari) saja, tetapi di daerah lain dan menyebar rata Klinik Pratama ini menjadi solusi mudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.
Mamik wijayanti
Saat ini mereka berada di rumah perlindungan (save house ) milik Kementerian Sosial (Kemensos) “Saat ini 12 orang WNI tersebut tinggal di ‘save house’ milik Kementerian Sosial bersama anak-anak mereka,” ujar Khofifah seusai pemberian santunan kepada anak yatim di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Minggu (29/3).
Ia mengemukakan, di dalam rumah perlindungan tersebut akan dijadikan sebagai tempat transit sementara bagi WNI yang saat ini dikirim dari Turki. Kemensos akan memberikan layanan kesehatan dan memberikan konseling yang mencukupi. “Mereka akan mengikuti proses reintegrasi dan juga bersosialisasi sambil menunggu penempatan mereka selanjutnya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga meresmikan klinik kesehatan milik Muslimat NU. Klinik ini nanti akan menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bisa dimanfaatkan para pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, sampai saat ini Muslimat sudah memiliki 78 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu, memang sudah sewaktunya membuat fasilitas semacam Klinik Pratama untuk rujukan.
Bahkan, dengan ada klinik akan memudahkan Muslimat dan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Karena layanan di Klinik Pratama ini tidak berbeda dengan di puskesmas atau pun klinik lainnya.
“Jadi saya berharap nanti bukan hanya di sini (RSI Jemursari) saja, tetapi di daerah lain dan menyebar rata Klinik Pratama ini menjadi solusi mudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.
Mamik wijayanti
(bhr)