Rumah Hangus Terbakar, Alkitab Masih Utuh
A
A
A
MANADO - Sebuah rumah milik keluarga Moningka-Palit-Sigar, di Kelurahan Titiwungen Utara, Lingkungan IV, Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), hangus dilalap api.
Cesilia (30-an), warga setempat yang pertama kali melihat kebakaran itu mengatakan, sumber api berasal dari kamar belakang rumah tersebut.
"Saat itu sekitar pukul 15.30 WITA, saya lagi ke warung. Tiba-tiba, saya melihat kepulan asap dari kamar belakang rumah itu, dan tak bersela lama, api langsung membumbung ke atas," kata Cesilia di lokasi, kepada Sindonews, Sabtu (28/3/2015).
Kebakaran baru berhasil dipadamkan setelah empat unit mobil pemadam kebakaran bergerak ke lokasi. Menariknya, api yang menghanguskan rumah tersebut, tidak membakar sebuah Alkitab anak cucu korban yang bernama Indah Karpouwan (11).
Alkitab milik Siswa Kelas VI SD itu, baru dibeli pada 25 Maret 2015. Api yang melalap habis seluruh bagian rumah, tidak menyentuh sedikit pun Kitab Suci itu. Padahal, sumber api berasal dari kamar tersebut.
"Saya menemukan Alkitab ini. Di dalam kamar, semua rata terbakar seperti lemari, tempat tidur, atap, termasuk jendela hangus terbakar. Tapi Alkitab ini saya temukan dalam keadaan utuh, dan hanya sedikit lembab," sambung Yanes Pongoh (38), warga setempat, penemu Alkitab itu.
Sementara, Ana Sigar keluarga korban kebakaran mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat ulah keponakannya yang berinisial IP (10). Dia diketahui mengalami kelainan perkembangan sistem saraf/karakteristik wajah tertentu (autisme).
"Kata keponakan saya (IP), katanya dia lagi bermain korek gas. Entah dia membakar apa di dalam kamar, sehingga kobaran api begitu cepat menjalar. Untungnya, saat kebakaran IP dan orang di dalam rumah cepat lari keluar," jelas Ana Sigar, keluarga korban.
Dijelaskan Ana, IP sudah hampir dua tahun dititipkan di Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan, Tomohon. Dia dititipkan karena mengalami autis. IP disekolahkan di SLB Tomohon, dan semenjak dua tahun terakhir, baru yang kedua kalinya ini dia pulang.
"Tadi IP pulang diantar perawatnya dari Tomohon. Entah nasib sial apa, tiba-tiba IP membawa malapetaka bagi keluarga. Tapi hal itu kami tidak permasalahkan, sebab dia autis dan masih anak-anak," timpalnya.
IP, sambung Ana, adalah anak adiknya (Nur Sigar). IP anak ketiga dari tiga bersaudara. "Atas kejadian ini kami sekeluarga sudah ikhlas, dan kerugian ditaksir Rp50 jutaan. Mau apa lagi jika sudah takdir," tukasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sario AKP Christian Klaas yang ditemui di TKP mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat ulah cucu pemilik rumah yang bermain korek api.
"Hal ini berdasarkan dari keterangan para saksi keluarga korban, dan para warga setempat. Penyelesaian kasus ini hanya diserahkan pada keluarga korban, karena pelaku adalah cucu korban, masih dibawah umur dan autis," ungkap Kapolsek Sario.
Sekedar diketahui, rumah milik keluarga Moningka-Palit, Sigar, memiliki usaha laundry dan usaha warung makanan di depan rumahnya. Rumah tersebut tidak terbakar seutuhnya, hanya di bagian belakangnya saja.
Sementara ruang tamu dan bagasi hanya terbakar bagian atap, serta warungnya tidak terbakar sama sekali.
Cesilia (30-an), warga setempat yang pertama kali melihat kebakaran itu mengatakan, sumber api berasal dari kamar belakang rumah tersebut.
"Saat itu sekitar pukul 15.30 WITA, saya lagi ke warung. Tiba-tiba, saya melihat kepulan asap dari kamar belakang rumah itu, dan tak bersela lama, api langsung membumbung ke atas," kata Cesilia di lokasi, kepada Sindonews, Sabtu (28/3/2015).
Kebakaran baru berhasil dipadamkan setelah empat unit mobil pemadam kebakaran bergerak ke lokasi. Menariknya, api yang menghanguskan rumah tersebut, tidak membakar sebuah Alkitab anak cucu korban yang bernama Indah Karpouwan (11).
Alkitab milik Siswa Kelas VI SD itu, baru dibeli pada 25 Maret 2015. Api yang melalap habis seluruh bagian rumah, tidak menyentuh sedikit pun Kitab Suci itu. Padahal, sumber api berasal dari kamar tersebut.
"Saya menemukan Alkitab ini. Di dalam kamar, semua rata terbakar seperti lemari, tempat tidur, atap, termasuk jendela hangus terbakar. Tapi Alkitab ini saya temukan dalam keadaan utuh, dan hanya sedikit lembab," sambung Yanes Pongoh (38), warga setempat, penemu Alkitab itu.
Sementara, Ana Sigar keluarga korban kebakaran mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat ulah keponakannya yang berinisial IP (10). Dia diketahui mengalami kelainan perkembangan sistem saraf/karakteristik wajah tertentu (autisme).
"Kata keponakan saya (IP), katanya dia lagi bermain korek gas. Entah dia membakar apa di dalam kamar, sehingga kobaran api begitu cepat menjalar. Untungnya, saat kebakaran IP dan orang di dalam rumah cepat lari keluar," jelas Ana Sigar, keluarga korban.
Dijelaskan Ana, IP sudah hampir dua tahun dititipkan di Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan, Tomohon. Dia dititipkan karena mengalami autis. IP disekolahkan di SLB Tomohon, dan semenjak dua tahun terakhir, baru yang kedua kalinya ini dia pulang.
"Tadi IP pulang diantar perawatnya dari Tomohon. Entah nasib sial apa, tiba-tiba IP membawa malapetaka bagi keluarga. Tapi hal itu kami tidak permasalahkan, sebab dia autis dan masih anak-anak," timpalnya.
IP, sambung Ana, adalah anak adiknya (Nur Sigar). IP anak ketiga dari tiga bersaudara. "Atas kejadian ini kami sekeluarga sudah ikhlas, dan kerugian ditaksir Rp50 jutaan. Mau apa lagi jika sudah takdir," tukasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sario AKP Christian Klaas yang ditemui di TKP mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat ulah cucu pemilik rumah yang bermain korek api.
"Hal ini berdasarkan dari keterangan para saksi keluarga korban, dan para warga setempat. Penyelesaian kasus ini hanya diserahkan pada keluarga korban, karena pelaku adalah cucu korban, masih dibawah umur dan autis," ungkap Kapolsek Sario.
Sekedar diketahui, rumah milik keluarga Moningka-Palit, Sigar, memiliki usaha laundry dan usaha warung makanan di depan rumahnya. Rumah tersebut tidak terbakar seutuhnya, hanya di bagian belakangnya saja.
Sementara ruang tamu dan bagasi hanya terbakar bagian atap, serta warungnya tidak terbakar sama sekali.
(san)