Lima Desa Paling Cepat Lunasi PBB
A
A
A
MALANG - Dari ratusan desa yang terdapat di Kabupaten Malang, tercatat lima di antaranya paling cepat melunasi pajak bumi dan bangunan (PBB) 2015.
Kelima desa dimaksud, yaitu Tawang Sari dan Madirejo di Kecamatan Pujon; Wonorejo di Kecamatan Lawang; Jokomulyan di Kecamatan Tirtoyudo; dan Gungungsari di Kecamatan Tajinan. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena mengatakan kelima desa itu telah melunasi PBB pada Februari lalu.
Sebagai motivasi, kelima desa itu diganjar dengan piagam penghargaan. ”Kita memberikan apresiasi karena dari sekian ratus desa, hanya lima yang melunasi PBB sebelum jatuh tempo,” katanya kemarin. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melunasi PBB makin tinggi. Hal ini karena masyarakat melihat adanya perimbangan antara pajak yang dibayarkan dan pembangunan yang dinikmati.
”Kalau tidak ada balance- nya, masyarakat mungkin apatis untuk melunasi pajak,” ujar Willem. Kepala Bidang I DPPKAD Kanti Ratnawati mengungkapkan, selain PBB, item penerimaan negara terbesar lainnya melalui pajak penerangan jalan (PPJ). Tahun lalu PPJ memberikan kontribusi Rp44,1 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 114,8%. ”Kenaikan ini melampaui target PPJ sebesar Rp38,5 miliar,” ucapnya.
Dengan angka ini bisa dikatakan PPJ mencetak rekor penerimaan pajak terbesar dibanding 10 item penerimaan pajak lainnya. Menurut Kanti, untuk pemasukan kas negara melalui pajak yang terendah adalah sarang walet. Hal ini dikarenakan pemasukan dari sektor ini bersifat musiman dan tidak menentu.
Tahun lalu, pajak sarang burung hanya berkisar Rp13 juta. Mengenai penerimaan negara melalui pendapatan asli daerah maupun retribusi daerah, totalnya mencapai Rp2,5 triliun atau naik 110,16%.
Yosef naiobe
Kelima desa dimaksud, yaitu Tawang Sari dan Madirejo di Kecamatan Pujon; Wonorejo di Kecamatan Lawang; Jokomulyan di Kecamatan Tirtoyudo; dan Gungungsari di Kecamatan Tajinan. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena mengatakan kelima desa itu telah melunasi PBB pada Februari lalu.
Sebagai motivasi, kelima desa itu diganjar dengan piagam penghargaan. ”Kita memberikan apresiasi karena dari sekian ratus desa, hanya lima yang melunasi PBB sebelum jatuh tempo,” katanya kemarin. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melunasi PBB makin tinggi. Hal ini karena masyarakat melihat adanya perimbangan antara pajak yang dibayarkan dan pembangunan yang dinikmati.
”Kalau tidak ada balance- nya, masyarakat mungkin apatis untuk melunasi pajak,” ujar Willem. Kepala Bidang I DPPKAD Kanti Ratnawati mengungkapkan, selain PBB, item penerimaan negara terbesar lainnya melalui pajak penerangan jalan (PPJ). Tahun lalu PPJ memberikan kontribusi Rp44,1 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 114,8%. ”Kenaikan ini melampaui target PPJ sebesar Rp38,5 miliar,” ucapnya.
Dengan angka ini bisa dikatakan PPJ mencetak rekor penerimaan pajak terbesar dibanding 10 item penerimaan pajak lainnya. Menurut Kanti, untuk pemasukan kas negara melalui pajak yang terendah adalah sarang walet. Hal ini dikarenakan pemasukan dari sektor ini bersifat musiman dan tidak menentu.
Tahun lalu, pajak sarang burung hanya berkisar Rp13 juta. Mengenai penerimaan negara melalui pendapatan asli daerah maupun retribusi daerah, totalnya mencapai Rp2,5 triliun atau naik 110,16%.
Yosef naiobe
(bbg)