Dua Truk Angkutan Tumbang di Lubang Jalintim
A
A
A
PANGKALAN BALAI - Suasana Pasar Pangkalan Balai, kemarin pagi mendadak ramai. Semua orang yang ada di lokasi tersebut, dikejutkan dengan suara ledakan keras yang terdengar hingga radius 500 meter. Sejumlah petugas Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang tengah mengatur lalu lintas di sekitar pasar, sontak berlarian menuju sumber suara.
“Saya kira suara bom, karena suaranya sangat keras dan menimbulkan asap tebal. Setelah kita dekati, ternyata suara itu berasal dari mobil truk yang terperosok ke dalam lubang,” ungkap Kasat Lantas Polres Banyuasin AKP Kadek Ary Mahardika, melalui Kanit Patwal Polres Banyuasin Ipda Gunawan S, saat dijumpai di lokasi kejadian. Gunawan melanjutkan, setelah diperiksa lebih teliti anggota Satlantas, diketahui jika truk bermuatan mebel kayu jati dengan nomor polisi BH 8442 YU dari Jambi menuju Jakarta dan dikendarai Syahrudin itu, mengalami pecah ban dan patah as.
Padahal saat kejadian, dia dan sejumlah anggota Satlantas Banyuasin baru melakukan evakuasi truk yang membawa sawit, dengan nomor polisi BG 8185 UD, yang terbalik beberapa meter dari tempat kejadian perkara (TKP) kedua, sekitar pukul 06.00 WIB sebelumnya. “Saat masuk lubang, dua ban di bagian belakang pecah secara bersamaan sehingga membuat suaranya sangat keras, sedangkan asap tebal itu berasal dari debu yang ada di badan jalan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi macet, pihaknya langsung melakukan koordinasi untuk mengalihkan arus kendaraan besar melalui jalan lingkar Perkantoran Pemkab Banyuasin. Terkait makin parahnya Jalan Lintas Timur (Jalintim) di wilayah Banyuasin dan terus memakan korban, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan agar segera melakukan perbaikan. “Bukan hanya kecelakaan, kerusakan akses jalan yang terjadi di Jalintim, khususnya terparah di simpang Tanah Mas, Pangkalan Panji, dan Kota Pangkalan Balai, telah membuat arus perekonomian ikut terganggu.
Oleh karena itu, kita minta segera diperbaiki,” tegasnya. Yan menyatakan, pihaknya telah menghubungi Komisi IV DPRD Provinsi Sumsel, agar ikut mempertanyakan, kenapa Balai Besar Jalan dan Jembatan sangat lamban dalam menangani kerusakan Jalintim. Di tempat terpisah, kecelakaan maut juga terjadi di ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), tepatnya di Desa Kota Baru, Kecamatan Martapura, OKU Timur, sore kemarin.
Syahril, 45, pengendara sepeda motor Honda versa warna biru, bernomor polisi (Nopol) BE3469 BU, tewas setelah terlindas truk dari arah berlawanan. Korban yang merupakan pegawai Koperasi Binkar Martapura dan tercatat warga Desa Kota Bumi Tengah, Kecamatan Kota Bumi, Lampung, itu tewas di tempat kejadian. Sementara, supir dump truk, Krisdianto, 27, warga Dusun Pasar Cabe, Kecamatan Jaya Pura, langsung menyerahkan diri ke Mapolres OKU Timur.
Awalnya, polisi kesulitan menemukan identitas korban. Namun, setelah datang perempuan bernama Rulianti, 38, warga Terukis Rahayu, yang mengungkapkan jika korban tewas itu Syahril, 45, yang mengontrak di rumahnya. “Korban ini ngontrak tempat kami, dia dari Kota bumi Lampung,” katanya. Anggota Sat Lantas Polres OKU Timur yang mengetahui ada kecelakaan itu langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Ketika petugas bertanya pada supir truk, diakui Krisdianto, tidak mengetahui jika mobil yang dikemudikannya melindas korban dan baru sadar setelah mendengar suara aneh seperti ban yang pecah. “Saya mengetahuinya saat mendengar suara seperti ban pecah, saya keluar dari mobil lalu saya pergi menyerahkan diri ke polisi,” katanya. Sementara, Kasat Lantas AKP Mayestika Hidayat, didampingi Kanit Laka Iptu Kahar menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan korban.
Yopie cipta raharja/ dadang dinata
“Saya kira suara bom, karena suaranya sangat keras dan menimbulkan asap tebal. Setelah kita dekati, ternyata suara itu berasal dari mobil truk yang terperosok ke dalam lubang,” ungkap Kasat Lantas Polres Banyuasin AKP Kadek Ary Mahardika, melalui Kanit Patwal Polres Banyuasin Ipda Gunawan S, saat dijumpai di lokasi kejadian. Gunawan melanjutkan, setelah diperiksa lebih teliti anggota Satlantas, diketahui jika truk bermuatan mebel kayu jati dengan nomor polisi BH 8442 YU dari Jambi menuju Jakarta dan dikendarai Syahrudin itu, mengalami pecah ban dan patah as.
Padahal saat kejadian, dia dan sejumlah anggota Satlantas Banyuasin baru melakukan evakuasi truk yang membawa sawit, dengan nomor polisi BG 8185 UD, yang terbalik beberapa meter dari tempat kejadian perkara (TKP) kedua, sekitar pukul 06.00 WIB sebelumnya. “Saat masuk lubang, dua ban di bagian belakang pecah secara bersamaan sehingga membuat suaranya sangat keras, sedangkan asap tebal itu berasal dari debu yang ada di badan jalan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi macet, pihaknya langsung melakukan koordinasi untuk mengalihkan arus kendaraan besar melalui jalan lingkar Perkantoran Pemkab Banyuasin. Terkait makin parahnya Jalan Lintas Timur (Jalintim) di wilayah Banyuasin dan terus memakan korban, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan agar segera melakukan perbaikan. “Bukan hanya kecelakaan, kerusakan akses jalan yang terjadi di Jalintim, khususnya terparah di simpang Tanah Mas, Pangkalan Panji, dan Kota Pangkalan Balai, telah membuat arus perekonomian ikut terganggu.
Oleh karena itu, kita minta segera diperbaiki,” tegasnya. Yan menyatakan, pihaknya telah menghubungi Komisi IV DPRD Provinsi Sumsel, agar ikut mempertanyakan, kenapa Balai Besar Jalan dan Jembatan sangat lamban dalam menangani kerusakan Jalintim. Di tempat terpisah, kecelakaan maut juga terjadi di ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), tepatnya di Desa Kota Baru, Kecamatan Martapura, OKU Timur, sore kemarin.
Syahril, 45, pengendara sepeda motor Honda versa warna biru, bernomor polisi (Nopol) BE3469 BU, tewas setelah terlindas truk dari arah berlawanan. Korban yang merupakan pegawai Koperasi Binkar Martapura dan tercatat warga Desa Kota Bumi Tengah, Kecamatan Kota Bumi, Lampung, itu tewas di tempat kejadian. Sementara, supir dump truk, Krisdianto, 27, warga Dusun Pasar Cabe, Kecamatan Jaya Pura, langsung menyerahkan diri ke Mapolres OKU Timur.
Awalnya, polisi kesulitan menemukan identitas korban. Namun, setelah datang perempuan bernama Rulianti, 38, warga Terukis Rahayu, yang mengungkapkan jika korban tewas itu Syahril, 45, yang mengontrak di rumahnya. “Korban ini ngontrak tempat kami, dia dari Kota bumi Lampung,” katanya. Anggota Sat Lantas Polres OKU Timur yang mengetahui ada kecelakaan itu langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Ketika petugas bertanya pada supir truk, diakui Krisdianto, tidak mengetahui jika mobil yang dikemudikannya melindas korban dan baru sadar setelah mendengar suara aneh seperti ban yang pecah. “Saya mengetahuinya saat mendengar suara seperti ban pecah, saya keluar dari mobil lalu saya pergi menyerahkan diri ke polisi,” katanya. Sementara, Kasat Lantas AKP Mayestika Hidayat, didampingi Kanit Laka Iptu Kahar menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan korban.
Yopie cipta raharja/ dadang dinata
(bhr)