Usia 100 Tahun Bisa Berkurang
A
A
A
PALEMBANG - Jembatan duplikasi Musi II yang dibangun guna mengurai beban Jembatan Musi II telah diuji coba, kemarin.
Meski sudah dilintasi untuk pertama kalinya, ternyata ba dan duplikasi Jembatan Musi II masih terasa bergetar saat kendaraan melintas. Proses uji co ba yang sempat terlambat satu jam, akhirnya berjalan lancar. Kendaraan bertonase ringan dan sedang dipersilakan terlebih dahulu melintas. Baru, setelah satu jam kemudian, seluruh kendaraan bertonase lebih berat juga diperbolehkan melintas.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Metropolis, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Wilayah III, Kementerian Pekerjaan Umum Aidil Fiqri mengatakan, kekokohan sebuah jembatan me mang harus terlebih dahulu dites sebelum dibuka untuk umum. Kondisi bergetar, merupakan pergerakan elemen bangunan duplikasi Jembatan Musi II. Karena itu, duplikasi Jembatan Musi II memang belum rampung.
Masih, terdapat uji pembebanan (loading tes), yang paling lambat akan dilakukan pada pekan depan. Namun, apabila pada Jumat (27/3) nanti seluruh kesiapan alat terpenuhi, akan langsung dilakukan pengujian yang bekerja sama dengan Direktorat Bina Teknis, Kementerian Pekerjaan Umum.
“Harus dilakukan uji beban dulu, sebelum dilintasi umum. Jika sudah siap, Jumat nanti, jem batan akan dibuka lagi. Untuk hari ini, (kemarin,) cukup de lapan jam saja,” ungkapnya di lokasi uji coba. Secara ideal, kata Aidil, duplikasi Jembatan Musi II yang di kerjakan selama tiga tahun terakhir, memiliki kemampuan menahan atau dilintasi kendaraan seberat 10 ton per sumbu kendaraan.
Maka, agar umur jembatan da pat lebih lama, kendaraan yang melintas di jembatan hendaknya sesuai dengan standar safety maksimum atau lebih dikenal dengan standar keamanan jembatan. Aidil menambahkan, umur pakai duplikasi Jembatan Musi II bisa hingga 100 tahun mendatang.
Akan tetapi, ter gantung pada mobilitas dan jumlah kendaraan yang melintas. “Jika melebihi standar tadi, tentu umur jembatan berkurang,” tegasnya. Ia menambahkan, pembangunan duplikasi Jembatan Musi II masih belum seluruhnya rampung.
Sementara itu, Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel Sudirman memastikan, belum terda pat rencana pembangunan terminal jaga pada kedua ruas jembatan yang bertujuan memantau berat kendaraan yang melintas.
Karena, berat kendaraan yang selama ini melintas diprediksi masih dalam kondisi yang aman berdasarkan ketahanan jembatan.
Tasmalinda
Meski sudah dilintasi untuk pertama kalinya, ternyata ba dan duplikasi Jembatan Musi II masih terasa bergetar saat kendaraan melintas. Proses uji co ba yang sempat terlambat satu jam, akhirnya berjalan lancar. Kendaraan bertonase ringan dan sedang dipersilakan terlebih dahulu melintas. Baru, setelah satu jam kemudian, seluruh kendaraan bertonase lebih berat juga diperbolehkan melintas.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Metropolis, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Wilayah III, Kementerian Pekerjaan Umum Aidil Fiqri mengatakan, kekokohan sebuah jembatan me mang harus terlebih dahulu dites sebelum dibuka untuk umum. Kondisi bergetar, merupakan pergerakan elemen bangunan duplikasi Jembatan Musi II. Karena itu, duplikasi Jembatan Musi II memang belum rampung.
Masih, terdapat uji pembebanan (loading tes), yang paling lambat akan dilakukan pada pekan depan. Namun, apabila pada Jumat (27/3) nanti seluruh kesiapan alat terpenuhi, akan langsung dilakukan pengujian yang bekerja sama dengan Direktorat Bina Teknis, Kementerian Pekerjaan Umum.
“Harus dilakukan uji beban dulu, sebelum dilintasi umum. Jika sudah siap, Jumat nanti, jem batan akan dibuka lagi. Untuk hari ini, (kemarin,) cukup de lapan jam saja,” ungkapnya di lokasi uji coba. Secara ideal, kata Aidil, duplikasi Jembatan Musi II yang di kerjakan selama tiga tahun terakhir, memiliki kemampuan menahan atau dilintasi kendaraan seberat 10 ton per sumbu kendaraan.
Maka, agar umur jembatan da pat lebih lama, kendaraan yang melintas di jembatan hendaknya sesuai dengan standar safety maksimum atau lebih dikenal dengan standar keamanan jembatan. Aidil menambahkan, umur pakai duplikasi Jembatan Musi II bisa hingga 100 tahun mendatang.
Akan tetapi, ter gantung pada mobilitas dan jumlah kendaraan yang melintas. “Jika melebihi standar tadi, tentu umur jembatan berkurang,” tegasnya. Ia menambahkan, pembangunan duplikasi Jembatan Musi II masih belum seluruhnya rampung.
Sementara itu, Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel Sudirman memastikan, belum terda pat rencana pembangunan terminal jaga pada kedua ruas jembatan yang bertujuan memantau berat kendaraan yang melintas.
Karena, berat kendaraan yang selama ini melintas diprediksi masih dalam kondisi yang aman berdasarkan ketahanan jembatan.
Tasmalinda
(ftr)