Menyehatkan, Sekaligus Membuat Semakin Rukun
A
A
A
- Olahraga menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan bagi masyarakat modern. Selain menyehatkan, dengan berolahraga yang melibatkan orang lain, juga mampu meningkatkan hubungan antarsesama.
Seperti Komunitas Badminton dan Sepeda (Kobas) Kabupaten Semarang ini. Komunitas ini didirikan oleh para pencinta bulu tangkis, yang ada di Ungaran dan sekitarnya pada 2011. Sebelum diputuskan nama Kobas, dulu belum memiliki nama, masih beberapa pejabat di Kabupaten Semarang. Namun setelah 2010 ramai sepeda, akhirnya ditambah sepeda jadi Kobas.
Komunitas ini didirikan oleh tiga orang, yakni mantan Ketua KPU Kabupaten Semarang Agoes Hasto Oetomo, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Semarang Hari Mulyanto, dan mantan Kapolres Semarang AKBP Edi Swasono. Untuk Badminton dijadwalkan Selasa dan Kamis dimulai pukul 16.00 WIB. Lokasinya di kawasan Gendanganak Ungaran. Saat ini latihan sudah dipindah di Janendra, di sekitar Jalan Ahmad Yani. Adapun untuk bersepeda mengambil hari Sabtu.
Sejak pertama kali berdiri, komunitas ini diikuti puluhan orang dengan berbagai latar belakang. Mulai dari anggota polisi, PNS, pegawai PN dan pejabat di lingkungan Pemkab Semarang, baik itu legislatif maupun eksekutif. Sebagai ajang komunikasi tentang informasi kegiatan dan acara tur, di dunia maya, komunitas ini menggunakan jejaring sosial Facebook dengan akun K.O.B.A.S.
Saat ini, Kobas dipimpin oleh Anang Dwinanta, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Semarang. “Sejak akhir 2013 sudah saya serahkan ke Pak Anang. Setelah saya tidak menjadi anggota KPU lagi,” ungkap Agoes Hasto Oetomo. Dia memutuskan tidak lagi mengoordinasi Kobas lantaran jauh dengan kegiatan di Ungaran, padahal tempat tinggalnya di Salatiga.
Meski begitu, penyuka burung cucak rawa ini tetap menyempatkan untuk badminton. “Kalau badminton masih, biasanya hari Selasa. Sepeda juga saat ini tetap jalan,” ujarnya. Kendati mengalami transisi ketua, saat ini Kobas tetap eksis. Memang ada perbedaan jadwal khusus ngontel . Jika sebelumnya setiap Sabtu, kini diubah menjadi Minggu.
Selama dipegang oleh Agoes Hasto, Kobas pernah melakukan tur ke banyak kota. Mulai dari Wonogiri, Temanggung, Magelang, Jepara hingga Pantai Parangtritis Yogyakarta. Khusus untuk tujuan Yogyakarta, bahkan sudah sampai tiga kali. Yang terjauh, komunitas ini melakukan tur ke Sampang Madura. Untuk melewati jembatan Suramadu, sepeda terpaksa dinaikkan truk karena jalur tersebut tidak diperuntukkan bagi onthel.
“Biasanya kalau ke luar kota ya menginap. Kan ini untuk olahraga agar badan sehat dan agar selalu guyub dan rukun,” ujar Agoes. Salah satu anggota Kobas Thohiri mengaku senang bisa bergabung dengan komunitas tersebut. Dengan bersepeda bisa menghilangkan kepenatan setelah menjalani rutinitas dan juga menyehatkan. “Kita jadi lebih akrab, antarsesama pegawai,” ucapnya.
Arif Purniawan
Kota Semarang
Seperti Komunitas Badminton dan Sepeda (Kobas) Kabupaten Semarang ini. Komunitas ini didirikan oleh para pencinta bulu tangkis, yang ada di Ungaran dan sekitarnya pada 2011. Sebelum diputuskan nama Kobas, dulu belum memiliki nama, masih beberapa pejabat di Kabupaten Semarang. Namun setelah 2010 ramai sepeda, akhirnya ditambah sepeda jadi Kobas.
Komunitas ini didirikan oleh tiga orang, yakni mantan Ketua KPU Kabupaten Semarang Agoes Hasto Oetomo, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Semarang Hari Mulyanto, dan mantan Kapolres Semarang AKBP Edi Swasono. Untuk Badminton dijadwalkan Selasa dan Kamis dimulai pukul 16.00 WIB. Lokasinya di kawasan Gendanganak Ungaran. Saat ini latihan sudah dipindah di Janendra, di sekitar Jalan Ahmad Yani. Adapun untuk bersepeda mengambil hari Sabtu.
Sejak pertama kali berdiri, komunitas ini diikuti puluhan orang dengan berbagai latar belakang. Mulai dari anggota polisi, PNS, pegawai PN dan pejabat di lingkungan Pemkab Semarang, baik itu legislatif maupun eksekutif. Sebagai ajang komunikasi tentang informasi kegiatan dan acara tur, di dunia maya, komunitas ini menggunakan jejaring sosial Facebook dengan akun K.O.B.A.S.
Saat ini, Kobas dipimpin oleh Anang Dwinanta, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Semarang. “Sejak akhir 2013 sudah saya serahkan ke Pak Anang. Setelah saya tidak menjadi anggota KPU lagi,” ungkap Agoes Hasto Oetomo. Dia memutuskan tidak lagi mengoordinasi Kobas lantaran jauh dengan kegiatan di Ungaran, padahal tempat tinggalnya di Salatiga.
Meski begitu, penyuka burung cucak rawa ini tetap menyempatkan untuk badminton. “Kalau badminton masih, biasanya hari Selasa. Sepeda juga saat ini tetap jalan,” ujarnya. Kendati mengalami transisi ketua, saat ini Kobas tetap eksis. Memang ada perbedaan jadwal khusus ngontel . Jika sebelumnya setiap Sabtu, kini diubah menjadi Minggu.
Selama dipegang oleh Agoes Hasto, Kobas pernah melakukan tur ke banyak kota. Mulai dari Wonogiri, Temanggung, Magelang, Jepara hingga Pantai Parangtritis Yogyakarta. Khusus untuk tujuan Yogyakarta, bahkan sudah sampai tiga kali. Yang terjauh, komunitas ini melakukan tur ke Sampang Madura. Untuk melewati jembatan Suramadu, sepeda terpaksa dinaikkan truk karena jalur tersebut tidak diperuntukkan bagi onthel.
“Biasanya kalau ke luar kota ya menginap. Kan ini untuk olahraga agar badan sehat dan agar selalu guyub dan rukun,” ujar Agoes. Salah satu anggota Kobas Thohiri mengaku senang bisa bergabung dengan komunitas tersebut. Dengan bersepeda bisa menghilangkan kepenatan setelah menjalani rutinitas dan juga menyehatkan. “Kita jadi lebih akrab, antarsesama pegawai,” ucapnya.
Arif Purniawan
Kota Semarang
(bbg)