Disiplin dan Siap Terima Kritikan

Minggu, 22 Maret 2015 - 09:12 WIB
Disiplin dan Siap Terima Kritikan
Disiplin dan Siap Terima Kritikan
A A A
Disiplin merupakan kata kunci untuk meraih dan mempertahankan suatu profesi. Begitu pun menjadi model profesional. Clarissa Valencia, misalnya, rela membatasi konsumsi nasi agar berat badan proporsional.

Diet ini baru dilakoni sejak 1,5 bulan lalu karena banyaknya komplain dari para desainer. “Badan sempat gendut akibatnya busana rancangan desainer gak muat. Jadi, aku harus ekstra keras menurunkan berat,” ujar dara pemilik postur tinggi 168 cm/56 kg ini. Kenaikan berat badan diduga memasuki pubertas dan kurang bisa mengontrol makanan.

Diet tanpa nasi memang sedikit membuatnya tersiksa apalagi saat keluar kota karena tidak bebas mencicipi kuliner khas. Namun, upaya mencapai badan langsing menjadi prioritasnya. Dia berhasil menurunkan berat badan hingga 2 kg dan masih ingin bertekad menurunkan lagi. Clarissa sudah akrab dengan dunia model sejak duduk di bangku SD mulai bergabung dengan Totok Shahak Modelling.

Dorongan sang mama membuatnya semakin tertarik menjajal panggung fashion. Bocah tomboy ini pun bertransformasi menjadi dara cantik sekaligus feminin. “Sekarang sudah bisa make up sendiri meski natural look . Dulu make up sangat tergantung make up artist ,” ujar dara kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1999. Desainer kenamaan asal Semarang sudah memilih Clarissa menjadi model.

Di antaranya Bramanta Wijaya, Angela Chung, Ina Priyono dan lainnya. Selain makanan, dia juga menjaga pola istirahat dengan memaksimalkan waktu tidur. Tidur selama delapan jam ditepati agar wajah dan tubuh tetap fresh . Perawatan tubuh dilakukan mandiri di rumah maupun di salon. “Scrubbing setiap hari di rumah, masker rambut di salon untuk mengembalikan kesegaran rambut,” ungkap pemilik cita-cita sebagai Top Model ini.

Model membutuhkan ketahanan dan kebugaran fisik prima. Dinda Husnaa, 15, menjaga kondisi badan dengan renang dan sepatu roda. Latihan rutin membuatnya tetap fit. “Latihan jalan dibarengi dengan latihan fisik agar semakin siap sebagai model,” kata pelajar SMA 1 Semarang ini.

Dia menekuni model karena ingin menjadi model iklan televisi. Langkahnya didahului sudah menjajal kemampuan mengikuti pemilihan putri-putrian. Persiapan ini dilakukan mandiri tanpa bergabung ke sebuah agency model. Beragam pengetahuan baru diterima seperti latihan pose hingga latihan jalan. “Kekurangan yang ada dipoles dan meningkatkan kemampuan supaya sesuai harapan,” ucapnya.

Hendrati hapsari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5500 seconds (0.1#10.140)