Pasar Cikurubuk Sengaja Dibakar
A
A
A
TASIKMALAYA - Blok A1 Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya yang terbakar Selasa (17/3) lalu diduga kuat sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, kebakaran pasar tersebut ditengarai sebagai upaya sabotase.
Pasalnya, pasca terbakarnya blok A1, pada malam berikutnya, salah satu kios di blok A3 dan B1 juga terbakar. Beruntung, peristiwa itu cepat diketahui sehingga api bisa diantisipasi dengan cepat. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, para pedagang kembali dikejutkan api yang menyala di blok B1 disusul adanya pemuda yang berlari. Terlihat juga buntalan kain yang masih menyala di blok tersebut. Pemuda itu pun berhasil ditangkap dan diamankan salah seorang pedagang ke dalam WC umum pasar tersebut, meski sempat diamuk massa.
“Saat itu pula saya mengejarnya dan langsung menangkapnya, hingga kemudian sempat dipukuli warga dan saya amankan ke dalam WC. Warga yang marah saat itu langsung berdatangan dan mengepung WC ingin menghakiminya, tetapi saya berharap agar pelaku diamankan sehingga terungkap adanya dugaan sabotase atas kebakaran yang terjadi,” ungkap seorang pedagang daging Triana Yunara, 49. Saat dilakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang bernama Hamdani,30, warga Panca tengah, Kabupaten Tasikmalaya itu, ditemukan kaleng lem aibon, rokok, dan korek api.
Menurut keterangan pedagang lainnya, pemuda itu diduga melemparkan buntalan kain yang terbakar api dari atas toilet ke kios nomor 655 dan 657 blok B1. Akan tetapi, kain yang terbakar jatuh ke bawah dan warga me mergokinya. Sementara itu, kemarin, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman bersama Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin meninjau lokasi kebakaran.
Peninjauan sekaligus untuk memastikan penyebab kebakaran. “Saya meminta semua pedagang untuk tenang dan berjualan sebagaimana mestinya, kemudian kepada HIPATAS, satpam, dan petugas lainnya agar saling berkoordinasi untuk menjaga keamanan lingkungan pasar. Jika ada orang yang mencurigakan agar melaporkannya ke pada polisi, jangan main hakim sendiri.
Untuk kios yang terbakar insya allah kami menyiapkan dana sekitar Rp200 juta untuk membangun kios darurat agar mereka bisa tetap berjualan, sedangkan untuk tempat nanti dibicarakan,” kata Budi. Sementara itu, Kapolres Tasik malaya Kota AKBP Noffan Widyayoko sangat meng apresiasi tindakan masyarakat yang telah membantu kepolisian dalam mengamankan terduga pelaku pembakaran kios di blok B1.
Dia mengatakan, hingga kini, motif serta tujuan si pelaku membakar pasar tersebut masih dalam penyelidikan. Dia pun berharap, seluruh masyarakat, khususnya pedagang Pasar Cikurubuk tidak main hakim sendiri yang bisa mengganggu pengembangan penyelidikan serta tetap menciptakan suasana tenang dan tidak terprovokasi.
“Atas kejadian ini kami menyiagakan patroli keamanan untuk membantu satpam yang bertugas di Pasar Cikurubuk agar tercipta rasa aman dan tentram bagi para pedagang dan masyarakat. Untuk pelaku yang di curigai kini ada tiga orang, seorang pelaku tertangkap dan dua lainnya masih buron namun ciri-ciri dan identitasnya telah diketahui serta mudah-mudahan bisa tertangkap dalam waktu dekat,” ujar Noffan.
Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya di butuhkan anggaran hingga Rp15 miliar untuk merenovasi bangunan blok A1 yang terbakar. Sementara kerugian pedagang yang menempati 152 kios ini diperkirakan mencapai Rp8 miliar.
Nanang kuswara
Pasalnya, pasca terbakarnya blok A1, pada malam berikutnya, salah satu kios di blok A3 dan B1 juga terbakar. Beruntung, peristiwa itu cepat diketahui sehingga api bisa diantisipasi dengan cepat. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, para pedagang kembali dikejutkan api yang menyala di blok B1 disusul adanya pemuda yang berlari. Terlihat juga buntalan kain yang masih menyala di blok tersebut. Pemuda itu pun berhasil ditangkap dan diamankan salah seorang pedagang ke dalam WC umum pasar tersebut, meski sempat diamuk massa.
“Saat itu pula saya mengejarnya dan langsung menangkapnya, hingga kemudian sempat dipukuli warga dan saya amankan ke dalam WC. Warga yang marah saat itu langsung berdatangan dan mengepung WC ingin menghakiminya, tetapi saya berharap agar pelaku diamankan sehingga terungkap adanya dugaan sabotase atas kebakaran yang terjadi,” ungkap seorang pedagang daging Triana Yunara, 49. Saat dilakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang bernama Hamdani,30, warga Panca tengah, Kabupaten Tasikmalaya itu, ditemukan kaleng lem aibon, rokok, dan korek api.
Menurut keterangan pedagang lainnya, pemuda itu diduga melemparkan buntalan kain yang terbakar api dari atas toilet ke kios nomor 655 dan 657 blok B1. Akan tetapi, kain yang terbakar jatuh ke bawah dan warga me mergokinya. Sementara itu, kemarin, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman bersama Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin meninjau lokasi kebakaran.
Peninjauan sekaligus untuk memastikan penyebab kebakaran. “Saya meminta semua pedagang untuk tenang dan berjualan sebagaimana mestinya, kemudian kepada HIPATAS, satpam, dan petugas lainnya agar saling berkoordinasi untuk menjaga keamanan lingkungan pasar. Jika ada orang yang mencurigakan agar melaporkannya ke pada polisi, jangan main hakim sendiri.
Untuk kios yang terbakar insya allah kami menyiapkan dana sekitar Rp200 juta untuk membangun kios darurat agar mereka bisa tetap berjualan, sedangkan untuk tempat nanti dibicarakan,” kata Budi. Sementara itu, Kapolres Tasik malaya Kota AKBP Noffan Widyayoko sangat meng apresiasi tindakan masyarakat yang telah membantu kepolisian dalam mengamankan terduga pelaku pembakaran kios di blok B1.
Dia mengatakan, hingga kini, motif serta tujuan si pelaku membakar pasar tersebut masih dalam penyelidikan. Dia pun berharap, seluruh masyarakat, khususnya pedagang Pasar Cikurubuk tidak main hakim sendiri yang bisa mengganggu pengembangan penyelidikan serta tetap menciptakan suasana tenang dan tidak terprovokasi.
“Atas kejadian ini kami menyiagakan patroli keamanan untuk membantu satpam yang bertugas di Pasar Cikurubuk agar tercipta rasa aman dan tentram bagi para pedagang dan masyarakat. Untuk pelaku yang di curigai kini ada tiga orang, seorang pelaku tertangkap dan dua lainnya masih buron namun ciri-ciri dan identitasnya telah diketahui serta mudah-mudahan bisa tertangkap dalam waktu dekat,” ujar Noffan.
Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya di butuhkan anggaran hingga Rp15 miliar untuk merenovasi bangunan blok A1 yang terbakar. Sementara kerugian pedagang yang menempati 152 kios ini diperkirakan mencapai Rp8 miliar.
Nanang kuswara
(bhr)