Bupati Jamin Pengobatan Bocah Penyakit Langka

Kamis, 19 Maret 2015 - 05:01 WIB
Bupati Jamin Pengobatan...
Bupati Jamin Pengobatan Bocah Penyakit Langka
A A A
JOMBANG - Bupati Jombang Nyono Suharli akhirnya mendatangi M Hilal Fuadi (11), bocah penderita stevens jhonson syndrome.

Pada kesempatan tersebut, Nyono juga menjamin seluruh pengobatan warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, yang sejak tiga tahun lalu belum ditangani secara maksimal oleh RSUD Sutomo, Surabaya.

Jika tidak segera ditangani, maka Hilal terancam menderita kebutaan secara permanen. “Kami segera memerintahkan tim medis RSUD Jombang untuk berkoordinasi dengan RSUD Sutomo agar Hilal dapat ditangani secepatnya,” tandasnya.

Jika memang harus mendatangkan dokter dari Singapura, dia juga siap menanggung biayanya. “Kalau BPJS tidak mau menanggungnya, kami siap membiayainya.”

Direktur RSUD Jombang Puji Umbaran menyatakan, ada dua langkah yang akan dilakukannya.

“Pertama, berkoordinasi dengan RSUD Sutomo untuk memastikan kemungkinan mendatangkan dokter dari Singapura. Kedua, dilakukan operasi penggantian bola mata dengan mencarikan pendonornya.”

Seperti diberitakan, Hilal menderita penyakit berbahaya ini sejak 4 tahun lalu. Saat itu,
melalui rujukan dari RS Kristen Mojowarno, Hilal dibawa orang tuanya ke RSUD Sutomo.

Namun, pihak RSUD Sutomo beralasan tidak bisa melakukan operasi dengan segera karena harus mendatangkan dokter ahli dari Singapura.

Bersamaan itu, Hilal juga harus kontrol ke RSUD Sutomo selama tiga kali dalam sebulan. Namun, hingga tiga tahun menunggu, dokter dari Singapura tak kunjung datang.

Hilal kesulitan bermain karena sakit yang dirasanya. Selama beraktivitas sehari-hari Hilal harus dituntun oleh adiknya. “Saya berharap Bapak Bupati Jombang segera mewujudkan janjinya,” harap Fitria, orang tua Hilal.

Stevens johnson syndrome adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi. Sindrom tersebut mengancam kondisi kulit yang mengakibatkan kematian sel-sel kulit hingga epidermis mengelupas/memisahkan diri dari dermis.

Sindrom ini dianggap sebagai hipersensitivitas kompleks yang memengaruhi kulit dan selaput lendir.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)