Obsesi Yashinta Novia Mayasari

Selasa, 17 Maret 2015 - 09:38 WIB
Obsesi Yashinta Novia...
Obsesi Yashinta Novia Mayasari
A A A
SEMARANG - Yashinta Novia Mayasari memiliki obsesi membantu sanggar-sanggar yang selama ini bisa dibilang mati suri. Selain itu, beberapa taman budaya akan lebih diaktifkan lagi agar para seniman bisa menampilkan karya mereka di sana.

Namun, untuk bisa merealisasikan hal itu, bukanlah hal mudah. Terlebih, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sulasi dan Anis Setyaningsih ini baru saja diangkat sebagai Analisa Tata Laksana di Kementerian Pariwisata pada 23 Februari lalu.

Dari situ, dirinya sangat berharap bisa turut menggairahkan seni dan budaya di Indonesia, khususnya di Semarang. "Saya memang bercita-cita bisa menjadi bagian untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan, dan beruntung saya diterima sebagai PNS di Kementerian Pariwisata," kata Pimpro Sanggar Greget ini.

Lulusan Administrasi Publik Fisip Undip ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi kesenian yang seolah-olah tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah. Salah satunya adalah tidak adanya wadah yang layak untuk mengapresiasikan seni.

"Selama ini pemerintah bukannya tidak bertindak, tetapi bingung mau memberikan fasilitas seperti apa. Di sinilah saya akan berusaha untuk bisa ambil bagian," ungkapnya.

Dara kelahiran Semarang, 25 November 1992 ini mengaku, meski saat ini bekerja sebagai PNS di Kementerian Pariwisata, dirinya tidak akan melupakan Sanggar Greget yang telah mengajarinya banyak hal.

Baginya, sanggar tari yang diikutinya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar itulah yang mencetak dirinya seperti sekarang. Tempaan pelajaran dan pengalaman yang selama ini didapat diangap Yashinta sebagai batu asahan mempertajam intuisi seni.

"Sanggar Greget sudah membesarkan saya dan tidak akan saya tinggalkan," kata wanita berambut panjang ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8940 seconds (0.1#10.140)