Setiap 15 Menit Token Berubah

Sabtu, 14 Maret 2015 - 09:04 WIB
Setiap 15 Menit Token Berubah
Setiap 15 Menit Token Berubah
A A A
SURABAYA - Calon peserta ujian nasional (UN) berbasis komputer (CBT) wajib memperhatikan waktu saat pengerjaan soal.

Pasalnya, setiap 15 menit, token akan berubah. Kendati demikian, peserta tidak usah khawatir lantaran pengawas akan memberikan token baru setelah koordinasi dengan Puspendik. Perubahan token ini diketahui saat sejumlah siswa dari 54 SMA/SMK negeri dan swasta di Surabaya melaksanakan tryout online kemarin. Ini dilaksanakan setelah pelajar mengikuti ujian sekolah (US).

Salah satu sekolah yang melaksanakan tryout online adalah SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya. Sekolah di Jalan Pucang Anom ini sengaja mengadakan tryout online untuk melatih siswa agar supaya terbiasa mengerjakan soal dengan komputer.

Siswa membawa laptopnya sendiri, sedangkan sekolah menyediakan server dan jaringan internet. Kendali demikian, tryout tersebut tidak lantas tanpa kendala. Sejumlah siswa dari beberapa sekolahan mengaku sempat kebingungan terkait keberadaan username, password, dan token.

Tiga item itu diberikan petugas IT sebagai kunci untuk membuka dan mengunduh soal secara langsung. Di Smamda dan SMKN 1 Surabaya, siswa mengaku sempat kesulitan log-in lantaran kendala password dan token. ”Ada yang pasword -nya salah. Padahal username -nya sudah betul, mungkin karena tokennya tiap beberapa menit sekali diganti,” papar Sheila Aisya, siswi kelas XII IPA 7 sesudah tryout CBT di lantai empat sekolahnya.

Terkait ini, protokoler IT Smamda Muhammad Yuqi menyebut yang keliru bukan password -nya, melainkan anak didik yang kurang koordinasi dengan guru. ”Jelas saja token tiap 15 menit sekali berubah. Kalau anak itu telat mengawali pengerjaan maka kode token awal yang diberikan 15 menit sebelumnya lalu harus diganti baru,” ujarnya.

Setelah mendapatkan token baru, siswa bisa langsung melanjutkan mengerjakan soal. Hasil pengerjaan sebelumnya, tidak hilang, tersimpan di server. ”Misalkan terjadi eror atau listrik mati maka siswa masih bisa melanjutkan pekerjaan sebelumnya, sebab sistem akan secara otomatis menyimpan,” papar Muhammad Yuqi.

Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun menandaskan bahwa siswanya memang terkendala token di hari pertama karena bingung.

Soeprayitno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6927 seconds (0.1#10.140)