Fokus Cabor Unggulan
A
A
A
PALEMBANG - Satuan Pelaksana Tugas (Satlag) Sumsel Cemerlang resmi bubar. Program bidang pembinaan prestasi KONI Provinsi Sumsel tersebut bakal mengganti dengan sebutan Sumsel Gemilang.
Namun sesuai instruksi ketua umum KONI Sumsel, Muddai Madang, Program Sumsel Gemilang tersebut harus segera di launching. “Paling lambat akhir Maret sudah beres,” ujar Muddai Madang, kemarin. Desakan launching Sumsel Gemilang yang diinginkan Muddai, lantaran setelah ini pihaknya harus fokus pada Porwil dan Pra PON.
Atlet-atlet di tiap caborpun harus mungkin sudah ada yang menggelar pemusatan latihan. “Kalau bisa dari sekarang sudah terdaftar atlet proyeksi PON. Makanya dari sekarang wadahnya (Sumsel Gemilang) sudah diselesaikan,” ungkapnya. Pemilik Hotel Jayakarta Daira itu menjelaskan, selain membahas program unggulan, KONI Sumsel juga membicarakan cabor unggulan.
Karena sesuai Undang-Undang Olahraga Nomor 3/2005, setiap daerah harus memiliki cabor unggulan. Sumsel sendiri termasuk pioner cabor unggulan, karena sudah mensosialisasikan sejak 2013. KONI Sumsel sudah mensosialisasikan ke 14 kabupaten/kota dan yang sudah siap di Palembang.
Tiga daerah yang belum melaksanakan sosialisasi cabor unggulan adalah Palembang, OKU Selatan dan Muratara. Padahal KONI Pusat baru akan melaksanakan bimbingan teknis untuk cabor unggulan di Palembang, 18-20 Maret ini. Nantinya, seluruh kepala dinas pemuda dan olahraga dan ketua KONI Sumsel kabupaten/kota di Sumsel bakal di undang.
“Jadi segera untuk menyusun dan melakukan kajian secepatnya, dengan mensinkronkan cabang unggulan,” jelasnya. Sementara Gubernur Sumsel Alex Noerdin sendiri sudah menerbitkan surat soal penetapan cabor unggulan kepada KONI Sumsel.
KONI Sumsel juga sudah mengelompokkan dua kategori. Atletik, anggar, biliar, menembak, sky air, dayung, pencak silat, renang, dan senam, masuk kategori pertama. Sementara kategori kedua, catur, karate, panjat tebing, sepak takraw, dan boling. “Setiap kabupaten/kota pastinya punya minimal wajib membina 1 cabor unggulan,” timpal HMY Ishak Hasan, ketua bidang organisasi KONI Sumsel.
Muhammad moeslim
Namun sesuai instruksi ketua umum KONI Sumsel, Muddai Madang, Program Sumsel Gemilang tersebut harus segera di launching. “Paling lambat akhir Maret sudah beres,” ujar Muddai Madang, kemarin. Desakan launching Sumsel Gemilang yang diinginkan Muddai, lantaran setelah ini pihaknya harus fokus pada Porwil dan Pra PON.
Atlet-atlet di tiap caborpun harus mungkin sudah ada yang menggelar pemusatan latihan. “Kalau bisa dari sekarang sudah terdaftar atlet proyeksi PON. Makanya dari sekarang wadahnya (Sumsel Gemilang) sudah diselesaikan,” ungkapnya. Pemilik Hotel Jayakarta Daira itu menjelaskan, selain membahas program unggulan, KONI Sumsel juga membicarakan cabor unggulan.
Karena sesuai Undang-Undang Olahraga Nomor 3/2005, setiap daerah harus memiliki cabor unggulan. Sumsel sendiri termasuk pioner cabor unggulan, karena sudah mensosialisasikan sejak 2013. KONI Sumsel sudah mensosialisasikan ke 14 kabupaten/kota dan yang sudah siap di Palembang.
Tiga daerah yang belum melaksanakan sosialisasi cabor unggulan adalah Palembang, OKU Selatan dan Muratara. Padahal KONI Pusat baru akan melaksanakan bimbingan teknis untuk cabor unggulan di Palembang, 18-20 Maret ini. Nantinya, seluruh kepala dinas pemuda dan olahraga dan ketua KONI Sumsel kabupaten/kota di Sumsel bakal di undang.
“Jadi segera untuk menyusun dan melakukan kajian secepatnya, dengan mensinkronkan cabang unggulan,” jelasnya. Sementara Gubernur Sumsel Alex Noerdin sendiri sudah menerbitkan surat soal penetapan cabor unggulan kepada KONI Sumsel.
KONI Sumsel juga sudah mengelompokkan dua kategori. Atletik, anggar, biliar, menembak, sky air, dayung, pencak silat, renang, dan senam, masuk kategori pertama. Sementara kategori kedua, catur, karate, panjat tebing, sepak takraw, dan boling. “Setiap kabupaten/kota pastinya punya minimal wajib membina 1 cabor unggulan,” timpal HMY Ishak Hasan, ketua bidang organisasi KONI Sumsel.
Muhammad moeslim
(bhr)