Berebut Lagu, Tangan Slamet Putus Ditebas Samurai
A
A
A
SEMARANG - Masalah sepele ternyata bisa berakibat fatal. Apalagi ditambah pengaruh alkohol alias mabuk.
Seperti yang terjadi di kawasan Polder Tawang Kota Semarang kemarin. Hanya gara-gara berebut lagu, Slamet Iriyanto, 52, seorang buruh tani warga Jalan Sido Asih II/32 RT 04/RW 07 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang tangannya putus ditebas pedang samurai oleh Joko Suyanto, 30, warga Kampung Jatimulyo, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/3) sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat itu Joko yang seharihari bekerja sebagai buruh rongsok bersama dua temannya sedang memesan lagu dari pemain dangdut jalanan. Belum sampai lagu dimainkan, datanglah korban bersama sekitar 10 temannya ke lokasi yang sama. Mereka juga memesan lagu. Ternyata kedatangan korban tak ramah, mereka menyerobot ingin lagunya dimainkan lebih awal. “Temansaya sampaiberkelahidengan dua teman korban,” papar pelaku Joko di Mapolrestabes Semarang kemarin. Dua teman korban itu bernama Agus dan Pramono.
Perkelahian pun makin sengit, ditambah tersangka dalam pengaruh miras jenis congyang. Tersangka yang kalap langsung lari mengambil sebilah samurai. Senjata tajam itu diakui tersangka disimpannya di kawasan Kantor Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) tak jauh dari lokasi. Berbekal samurai sepanjang sekitar 60 cm itu, tersangka mengamuk. Dia menyerang Agus dan Pramono. Dua teman korban itu menderita sejumlah luka tebasan samurai sebelum bisa lari. Saat itulah korban yang awalnya tak terlibat langsung mendekat.
Joko yang semakin kalap langsung mengayunkan samurai ke tubuh Slamet. Nahas, tangan kiri korban putus ketika berniat menangkis samurai. “Korbannya lari, saya juga ikut lari. Saya marah karena masalah lagu, saya pesan duluan, dia menyerobot,” ujar tersangka. Dalam kondisi luka parah di tangan kirinya, Slamet berusaha lari ke Mapolsek Semarang Utara untuk meminta perlindungan. Oleh polisi, dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Panti Wilasa Citarum.
Polisi yang bergerak cepat, dipimpin Kepala Unit Reserse Mobil Polrestabes Semarang AKP Kadek, akhirnya berhasil menangkap pelaku. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan insiden ini dilakukan seorang diri oleh tersangka. “Korbannya dibacok sampai tangannya putus itu, termasuk tulangnya. Sekarang korban masih dirawat. Korbannya tiga orang, tapi yang paling parah satu itu,” tandasnya.
Berdasarkan pemeriksaan, insiden itu hanya karena berebut lagu hingga terjadi perselisihan. Tidak ada dendam pribadi sebelumnya. Tersangka akan dijerat Pasal 351 ayat (2) tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. Turut diamankan barang bukti sebilah samurai yang digunakan tersangka menebas para korban.
Eka setiawan
Seperti yang terjadi di kawasan Polder Tawang Kota Semarang kemarin. Hanya gara-gara berebut lagu, Slamet Iriyanto, 52, seorang buruh tani warga Jalan Sido Asih II/32 RT 04/RW 07 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang tangannya putus ditebas pedang samurai oleh Joko Suyanto, 30, warga Kampung Jatimulyo, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/3) sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat itu Joko yang seharihari bekerja sebagai buruh rongsok bersama dua temannya sedang memesan lagu dari pemain dangdut jalanan. Belum sampai lagu dimainkan, datanglah korban bersama sekitar 10 temannya ke lokasi yang sama. Mereka juga memesan lagu. Ternyata kedatangan korban tak ramah, mereka menyerobot ingin lagunya dimainkan lebih awal. “Temansaya sampaiberkelahidengan dua teman korban,” papar pelaku Joko di Mapolrestabes Semarang kemarin. Dua teman korban itu bernama Agus dan Pramono.
Perkelahian pun makin sengit, ditambah tersangka dalam pengaruh miras jenis congyang. Tersangka yang kalap langsung lari mengambil sebilah samurai. Senjata tajam itu diakui tersangka disimpannya di kawasan Kantor Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) tak jauh dari lokasi. Berbekal samurai sepanjang sekitar 60 cm itu, tersangka mengamuk. Dia menyerang Agus dan Pramono. Dua teman korban itu menderita sejumlah luka tebasan samurai sebelum bisa lari. Saat itulah korban yang awalnya tak terlibat langsung mendekat.
Joko yang semakin kalap langsung mengayunkan samurai ke tubuh Slamet. Nahas, tangan kiri korban putus ketika berniat menangkis samurai. “Korbannya lari, saya juga ikut lari. Saya marah karena masalah lagu, saya pesan duluan, dia menyerobot,” ujar tersangka. Dalam kondisi luka parah di tangan kirinya, Slamet berusaha lari ke Mapolsek Semarang Utara untuk meminta perlindungan. Oleh polisi, dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Panti Wilasa Citarum.
Polisi yang bergerak cepat, dipimpin Kepala Unit Reserse Mobil Polrestabes Semarang AKP Kadek, akhirnya berhasil menangkap pelaku. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan insiden ini dilakukan seorang diri oleh tersangka. “Korbannya dibacok sampai tangannya putus itu, termasuk tulangnya. Sekarang korban masih dirawat. Korbannya tiga orang, tapi yang paling parah satu itu,” tandasnya.
Berdasarkan pemeriksaan, insiden itu hanya karena berebut lagu hingga terjadi perselisihan. Tidak ada dendam pribadi sebelumnya. Tersangka akan dijerat Pasal 351 ayat (2) tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. Turut diamankan barang bukti sebilah samurai yang digunakan tersangka menebas para korban.
Eka setiawan
(ars)