Digelontor 100 Ton, Harga Beras Masih Tinggi

Selasa, 10 Maret 2015 - 09:25 WIB
Digelontor 100 Ton, Harga Beras Masih Tinggi
Digelontor 100 Ton, Harga Beras Masih Tinggi
A A A
MALANG - Harga beras di tingkat pengecer masih tinggi. Hingga kini, beras jenis medium harganya masih sekitar Rp11.000/kg. Padahal, Pemkot Malang dan Bulog Subdivre Malang sudah gencar menggelar operasi pasar murah khusus beras.

Masih tingginya harga beras di tingkat eceran, diakui salah seorang warga Malang, Sumiati, 45. “Ada yang murah sekitar Rp10.500/kg, tapi kualitasnya jelek sekali,” ujar wanita asal Kecamatan Wagir Kabupaten Malang ini kemarin.

Dia mengaku sengaja mengantre untuk mendapatkan beras murah pada operasi pasar murah yang digelar di Pasar Comboran, Kota Malang. Sebab, dia merasa sudah terlalu berat jika harus membeli beras di pengecer. Menurut Sumiati, di pedagang pengecer, uang Rp100.000 hanya bisa untuk membeli beras tidak sampai 10 kg. Kebetulan, dia setiap hari berbelanja di Pasar Comboran, sehingga bisa mengetahui adanya operasi pasar murah.

“Tadi dapat informasi kalau akan ada operasi pasar murah, karena itu sekalian antre. Saya antre mulai pukul 09.00 WIB, baru dapat beras pukul 11.00 WIB,” tutur dia. Meski harus menunggu hingga dua jam, Sumiati mengaku tetap senang karena bisa membeli beras dengan harga murah. Sekaliantre, diabisamendapatkan beras sebanyak 15 kg, dengan harga Rp7.300/kg. Kata dia, selisih harga beras di tingkat eceran dengan operasi pasar murah sangat jauh, mencapai Rp3.700/kg. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang Tri Widyani menuturkan, harga beras di tingkat pengecer memang masih tinggi. Akan tetapi harga itu sudah jauh menurun jika dibandingkan dengan harga dua pekan lalu.

Pada waktu awal menggelar operasi pasar murah, harga beras di tingkat pengecer masih berkitar antara Rp12.000– 14.000/kg. Saat ini, harga sudah berangsur turun menjadi antara Rp10.000–11.000/kg. “Penurunan ini berkat gencarnya operasi pasar murah, pemantauan gudang, serta distribusi beras,” kata dia. Adanya kegiatanoperasipasar murah, ditambah pengawasan ketat terhadap dis-tribusi, serta gudang-gudang beras, ujarTri, membuatulahspekulan dapat ditekan.

Operasi pasar murah sendiri akan terus dilanjutkan hingga satu pekan ke depan, sambil menunggu panen raya di tingkat petani. Diharapkan, pada saat panen raya, harga beras sudah kembali normal. Kepala Bulog Subdivre Malang Arsyad mengatakan, operasi pasar murah sudah dilaksanakan sekitar sembilan hari. Beras yang sudah digelontorkan untuk operasi pasar ini mencapai 100 ton lebih.

“Setiap hari kami lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan operasi pasar dan harga beras di tingkat pengecer. Operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga beras mencapai harga ideal,” kata Arsyad. Berdasarkan hasil evaluasi, operasi pasar yang dilakukan mulai memiliki dampak efektif guna menurunkan harga beras di pasaran. Meskipun harga beras tersebut belum mencapai nilai yang ideal. Arsyad mengatakan, harga ideal untuk beras jenis medium di bawah Rp9.000/kg, mengingat harga gabah dari petani hanya sekitar Rp4.500/kg.

Dia meminta masyarakat tidak panik dengan kondisi harga beras sekarang. Karena saat panen raya tiba, dipastikan harga beras akan kembali normal. Selain itu, perse-diaan beras di gudang Perum Bulog Subdivre Malang saat ini masih mencapai 30.000 ton. Persediaan itu mencukupi untuk kebutuhan enam bulan ke depan.

Yuswantoro
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7282 seconds (0.1#10.140)