Lakukan Penelitian Sambil Edukasi Masyarakat
A
A
A
YOGYAKARTA - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berniat ingin terus mengembangkan kebiasaan meneliti bagi para dosen dan mahasiswanya.
Salah satu caranya ialah dengan mendorong keikutsertaan dosen dan mahasiswa untuk memenangkan hibah dana penelitian dari Dirjen Dikti. Tahun ini ada tujuh dosen dan 10 mahasiswa yang penelitiannya berhasil lolos.
Salah satu dosen FKIP UAD yang lolos ialah Dholina Inang Pambudi MPd dengan penelitian Pengelolaan Sampah di Pantai Parangtritis sebagai Upaya Mengembalikan Daya Tarik Wisata serta Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Untuk hibah penelitian dan pengabdian masyarakat kali ini, Dholina mengaku akan dibiayai sebesar Rp57 juta.
”Sebenarnya ide penelitian ini muncul dari rasa keprihatinan saya. Saya sendiri merupakan warga yang tinggal dekat Pantai Parangtritis. Hampir setiap sore saya jalanjalan di pantai dan melihat begitu banyaknya sampah. Pengelolaannya belum baik, bahkan sampai tempat sampah saja minim kualitasnya,” ujar Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini.
Merasa harus menyelamatkan lingkungannya dan mengedukasi masyarakat, dia pun mulai menyusun proposal penelitian dengan skema KKN pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Rencananya, dengan dana hibah Dikti yang didapat, dia ingin membentuk bank sampah bersama masyarakat Pantai Parangtritis. Tak hanya sekadar mengumpulkan sampah, dia ingin agar sampah yang terkumpul juga bisa menghasilkan bagi masyarakat di sana.
”Kami menggandeng komunitas kebersihan dan bank sampah yang sudah berjalan di Bantul. Melalui mereka kami bisa menularkan bagaimana sampah itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Melalui penelitian dan pemberdayaan masyarakat ini saya bercita-cita bisa menggelar pameran produk masyarakat sekaligus meningkatkan potensi wisata Pantai Parangtritis sendiri,” ujarnya.
Unsur edukasi juga tampak pada penelitian Vrisca Damayanti, mahasiswa PGSD FKIP UAD yang juga memenangkan dana hibah Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dari penelitiannya yang berjudul Deskripsi Dampak Lingkungan Prostitusi Sarkem Yogyakarta terhadap Pendidikan Anak, Vrisca ingin agar hasil penelitiannya bisa menjadi alternatif solusi.
“Akhir dari penelitian yang sedang kami kerjakan ini diharapkan bisa menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam memecahkan masalah pendidikan di kawasan Sarkem,” ujarnya. Diakui Vrisca, dirinya sendiri merasa khawatir terkait pendidikan anak-anak yang harus tumbuh di kawasan prostitusi. Apalagi jika mengingat sifat kecenderungan anak yakni menirukan apa yang terjadi di sekitarnya.
”Sebelum membuat proposal, kami sempat melakukan survei singkat. Ternyata di kawasan ini cukup banyak anak-anak usia SD yang tinggal di sana. Semoga penelitian kami ini mampu memberikan gambaran terkait pola pendidikan yang baik untuk anak-anak di kawasan Sarkem,” paparnya. Selain itu, ada pula penelitian mahasiswa PGSD UAD yang berhasil meraih prestasi yakni komik sebagai media pembelajaran IPA.
Komik yang bercerita tentang gerhana bulan ini meraih juara tiga tingkat nasional di UKSW Salatiga pada akhir Februari 2015 lalu. Tusta Rika Purwanti, salah satu mahasiswa yang membuat komik tersebut mengatakan, sarana komik memang mampu membuat anak belajar dengan cara yang menyenangkan.
”Tak hanya sekadar membagi ilmu lewat gambar dan cerita, kami juga berupaya memenuhi kebutuhan otak siswa SD untuk berimajinasi. Karena itu, cerita dalam komik ini kami kemas layaknya dongeng kerajaan. Meski demikian, pembelajaran terkait gerhana bulan sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang dijelaskan tuntas dalam komik ini,” tandasnya.
Ratih Keswara
Salah satu caranya ialah dengan mendorong keikutsertaan dosen dan mahasiswa untuk memenangkan hibah dana penelitian dari Dirjen Dikti. Tahun ini ada tujuh dosen dan 10 mahasiswa yang penelitiannya berhasil lolos.
Salah satu dosen FKIP UAD yang lolos ialah Dholina Inang Pambudi MPd dengan penelitian Pengelolaan Sampah di Pantai Parangtritis sebagai Upaya Mengembalikan Daya Tarik Wisata serta Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Untuk hibah penelitian dan pengabdian masyarakat kali ini, Dholina mengaku akan dibiayai sebesar Rp57 juta.
”Sebenarnya ide penelitian ini muncul dari rasa keprihatinan saya. Saya sendiri merupakan warga yang tinggal dekat Pantai Parangtritis. Hampir setiap sore saya jalanjalan di pantai dan melihat begitu banyaknya sampah. Pengelolaannya belum baik, bahkan sampai tempat sampah saja minim kualitasnya,” ujar Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini.
Merasa harus menyelamatkan lingkungannya dan mengedukasi masyarakat, dia pun mulai menyusun proposal penelitian dengan skema KKN pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Rencananya, dengan dana hibah Dikti yang didapat, dia ingin membentuk bank sampah bersama masyarakat Pantai Parangtritis. Tak hanya sekadar mengumpulkan sampah, dia ingin agar sampah yang terkumpul juga bisa menghasilkan bagi masyarakat di sana.
”Kami menggandeng komunitas kebersihan dan bank sampah yang sudah berjalan di Bantul. Melalui mereka kami bisa menularkan bagaimana sampah itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Melalui penelitian dan pemberdayaan masyarakat ini saya bercita-cita bisa menggelar pameran produk masyarakat sekaligus meningkatkan potensi wisata Pantai Parangtritis sendiri,” ujarnya.
Unsur edukasi juga tampak pada penelitian Vrisca Damayanti, mahasiswa PGSD FKIP UAD yang juga memenangkan dana hibah Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dari penelitiannya yang berjudul Deskripsi Dampak Lingkungan Prostitusi Sarkem Yogyakarta terhadap Pendidikan Anak, Vrisca ingin agar hasil penelitiannya bisa menjadi alternatif solusi.
“Akhir dari penelitian yang sedang kami kerjakan ini diharapkan bisa menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam memecahkan masalah pendidikan di kawasan Sarkem,” ujarnya. Diakui Vrisca, dirinya sendiri merasa khawatir terkait pendidikan anak-anak yang harus tumbuh di kawasan prostitusi. Apalagi jika mengingat sifat kecenderungan anak yakni menirukan apa yang terjadi di sekitarnya.
”Sebelum membuat proposal, kami sempat melakukan survei singkat. Ternyata di kawasan ini cukup banyak anak-anak usia SD yang tinggal di sana. Semoga penelitian kami ini mampu memberikan gambaran terkait pola pendidikan yang baik untuk anak-anak di kawasan Sarkem,” paparnya. Selain itu, ada pula penelitian mahasiswa PGSD UAD yang berhasil meraih prestasi yakni komik sebagai media pembelajaran IPA.
Komik yang bercerita tentang gerhana bulan ini meraih juara tiga tingkat nasional di UKSW Salatiga pada akhir Februari 2015 lalu. Tusta Rika Purwanti, salah satu mahasiswa yang membuat komik tersebut mengatakan, sarana komik memang mampu membuat anak belajar dengan cara yang menyenangkan.
”Tak hanya sekadar membagi ilmu lewat gambar dan cerita, kami juga berupaya memenuhi kebutuhan otak siswa SD untuk berimajinasi. Karena itu, cerita dalam komik ini kami kemas layaknya dongeng kerajaan. Meski demikian, pembelajaran terkait gerhana bulan sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang dijelaskan tuntas dalam komik ini,” tandasnya.
Ratih Keswara
(bhr)