Firhan Diduga Keracunan Obat
A
A
A
PURWAKARTA - Diduga keracunan obat, Firhan Amer, bocah berusia 13 tahun warga Kampung Pangkalan, Desa Palinggihan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, mengalami kelainan pada kondisi fisiknya.
Kondisi Firhan yang harusnya duduk di kelas 6 SD ini menyerupai penderita busung lapar. Tubuhnya kurus, bagian wajah bengkak-bengkak, dan bagian perut membuncit. Namun orang tuanya, Heri, 37, dan Mimin, 35, membantah jika anaknya menderita gizi buruk.
Menurut mereka perubahan fisik anak pertamanya itu diduga akibat keracunan obat. Perubahan fisik anaknya terjadi lima tahun lalu sejak Firhan duduk di kelas 2 SD. “Kami pernah membawanya ke pengobatan alternatif. Katanya putera kami disebut keracunan obat, bukan gizi buruk,” kata Heri saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Heri menceritakan, semula pada awal 2008 lalu saat anaknya berusia 7 tahun mengalami kecelakaan di sekolahnya. Setelah peristiwa tersebut Firhan mengalami sakit panas dan aneh nya sekujur tubuhnya bengkak-bengkak. Namun, kata, Heri Firhan sempat sembuh dan kembali ke sekolah. Selang beberapa bulan kemudian penyakitnya kambuh lagi dan tubuhnya kembali bengkak-bengkak.
Dugaan keracunan obat itu pun beralasan karena setelah selama lima tahun itu, Firhan mengonsumsi empat jenis obat, yakni captopril, methylprednisolone, BMF dan dexa. Kini, kedua orang tuanya mulai menghentikan memberikan asupan obat dari dokter yang harus Firhan makan setiap hari. “Sudah dua minggu ini saya hentikan meberi Firhan obat dan mulai beralih dulu ke obat tradisional.
Ternyata mulai ada pengaruhnya, mudah-mudahan bisa lekas sembuh,”harap dia. Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Didi Suardi mengaku belum mengetahui mengenai kasus yang dialami Firhan. Pihaknya enggan terburu-buru memvonis Firhan mengalami gizi buruk atau keracunan obat. Untuk memastikan penyebabnya penyakit yang diderita Firhan pihaknya perlu mengeceknya langsung dan mendiagnosanya.
“Kami belum bisa langsung memvonis itu gizi buruk atau keracunan obat, karena harus didiagnosa dulu. Termasuk soal gizi buruk bawaan yang kemungkinan diderita Firhan. Karena gizi buruk juga bisa bawaan dari penyakit-penyakit lain,” ujar nya. Dia mengaku akan menindaklanjuti temuan itu dengan menugaskan petugas medis pemerintah.
Didin jalaludin
Kondisi Firhan yang harusnya duduk di kelas 6 SD ini menyerupai penderita busung lapar. Tubuhnya kurus, bagian wajah bengkak-bengkak, dan bagian perut membuncit. Namun orang tuanya, Heri, 37, dan Mimin, 35, membantah jika anaknya menderita gizi buruk.
Menurut mereka perubahan fisik anak pertamanya itu diduga akibat keracunan obat. Perubahan fisik anaknya terjadi lima tahun lalu sejak Firhan duduk di kelas 2 SD. “Kami pernah membawanya ke pengobatan alternatif. Katanya putera kami disebut keracunan obat, bukan gizi buruk,” kata Heri saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Heri menceritakan, semula pada awal 2008 lalu saat anaknya berusia 7 tahun mengalami kecelakaan di sekolahnya. Setelah peristiwa tersebut Firhan mengalami sakit panas dan aneh nya sekujur tubuhnya bengkak-bengkak. Namun, kata, Heri Firhan sempat sembuh dan kembali ke sekolah. Selang beberapa bulan kemudian penyakitnya kambuh lagi dan tubuhnya kembali bengkak-bengkak.
Dugaan keracunan obat itu pun beralasan karena setelah selama lima tahun itu, Firhan mengonsumsi empat jenis obat, yakni captopril, methylprednisolone, BMF dan dexa. Kini, kedua orang tuanya mulai menghentikan memberikan asupan obat dari dokter yang harus Firhan makan setiap hari. “Sudah dua minggu ini saya hentikan meberi Firhan obat dan mulai beralih dulu ke obat tradisional.
Ternyata mulai ada pengaruhnya, mudah-mudahan bisa lekas sembuh,”harap dia. Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Didi Suardi mengaku belum mengetahui mengenai kasus yang dialami Firhan. Pihaknya enggan terburu-buru memvonis Firhan mengalami gizi buruk atau keracunan obat. Untuk memastikan penyebabnya penyakit yang diderita Firhan pihaknya perlu mengeceknya langsung dan mendiagnosanya.
“Kami belum bisa langsung memvonis itu gizi buruk atau keracunan obat, karena harus didiagnosa dulu. Termasuk soal gizi buruk bawaan yang kemungkinan diderita Firhan. Karena gizi buruk juga bisa bawaan dari penyakit-penyakit lain,” ujar nya. Dia mengaku akan menindaklanjuti temuan itu dengan menugaskan petugas medis pemerintah.
Didin jalaludin
(bhr)