Serunya Sabina saat Menaiki Mobil Pemadam Kebakaran
A
A
A
MALANG - Sabina, 5, tersenyum semringah saat mobil pemadam kebakaran yang ditumpanginya mulai bergerak maju.
Sambil duduk di atas tangki air dan berpegangan pada alat penyemprot air, dia tetap menunjukkan keceriaan bersama teman-temannya yang turut dalam rombongan itu. Mobil merah besar yang di bagian atas kemudinya dibuat terbuka itu bergerak keluar markas. Sirenenya terdengar meraung sebagai tanda ada bahaya. Tetapi, mobil PMK yang biasanya bergerak dengan cepat kali ini hanya berjalan pelan.
Bahkan, suara sirene yang meraung terdengar dengan intonasi perlahan. Dua unit mobil PMK itu keluar dari markasnya di Jalan Bingkil Kota Malang secara beriringan. Dua mobil itu mengangkut puluhan anakanak usia 5 tahunan. Tidak ada ketegangan dari petugas pemadam yang mengendalikan mobil itu. Sebab yang ada hanya senyum ceria anak-anak dibawah pengawasan petugas.
Anak-anak dari Taman Kanak- Kanak (TK) Aisyah Bustanul Atfal (ABA) I Jalan IR Rais Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, diajak berkeliling sekitar markas besar PMK Kota Malang menggunakan mobil pemadam. Meski berkeliling sekitar 15 menit, mereka tampak bergembira menikmati perjalanan singkat karena mendapatkan pengalaman baru.
”Rasanya senang bisa naik mobil PMK dan diantar keliling- keliling. Mobilnya besar dan tinggi,” kata Sabina, siswa kelas B TK ABA I sambil terus berdiri di samping mobil PMK.
Dia kagum melihat ukuran mobil yang besar, ditambah sejumlah peralatan untuk memadamkan kebakaran menempel di badan mobil itu. Dia mengaku baru pertama kali mengetahui langsung mobil dan para petugas pemadam kebakaran. Selama ini mobil dan petugas itu hanya dikenalnya melalui buku bacaan di sekolah.”Bapak-bapaknya kuatkuat. Mereka baik-baik. Tugasnya mulia, menolong orang yang rumahnya kebakaran,” kata anak periang itu.
Ekspresi berbeda ditunjukkan Maulid Avandani, 5, siswa kelas B TK ABA I. Dia mengaku senang bisa menaiki mobil besar itu meski sempat takut. Apalagi saat mobil pemadam yang dinaikinya berjalan di jalan raya di sekitar markas PMK. ”Saya berpegangan terus di besi di atas mobil. Anginnya kencang, maka saya takut jatuh,” tutur dia.
Anak laki-laki yang oleh teman-temannya akrab disapa Dani itu mengatakan, dirinya baru pertama kali ini melihat langsung mobil pemadam kebakaran dari dekat. Menurutnya, mobil itu sangat besar dan warnanya merah. Mobilnya juga memiliki sirene keras sehingga suaranya terdengar dari kejauhan.
Meski mengaku sempat ketakutan saat menaiki mobil itu, Dani senang melihat para petugas PMK yang memiliki tugas mulia memberikan pertolongan kepada masyarakat tanpa pamrih untuk memadamkan kebakaran. ”Kalau sudah besar saya ingin jadi petugas PMK. Mereka gagah, bertugas memadamkan api. Seragamnya biru-biru,” tuturnya polos.
Salah seorang guru TK ABA I, Meisyaroh mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk pembelajaran pengenalan profesi kepada para siswa. ”Kegiatan ini rutin dilaksanakan. Tujuannya agar anak-anak bisa langsung mengetahui dan bersentuhan dengan profesi orang dewasa,” kata dia.
Sebanyak 66 siswa ikut dalam kegiatan pengenalan profesi kemarin. Kegiatan serupa juga dilakukan kepada profesi lain, seperti polisi, tentara, maupun perbankan.
Yuswantoro
Sambil duduk di atas tangki air dan berpegangan pada alat penyemprot air, dia tetap menunjukkan keceriaan bersama teman-temannya yang turut dalam rombongan itu. Mobil merah besar yang di bagian atas kemudinya dibuat terbuka itu bergerak keluar markas. Sirenenya terdengar meraung sebagai tanda ada bahaya. Tetapi, mobil PMK yang biasanya bergerak dengan cepat kali ini hanya berjalan pelan.
Bahkan, suara sirene yang meraung terdengar dengan intonasi perlahan. Dua unit mobil PMK itu keluar dari markasnya di Jalan Bingkil Kota Malang secara beriringan. Dua mobil itu mengangkut puluhan anakanak usia 5 tahunan. Tidak ada ketegangan dari petugas pemadam yang mengendalikan mobil itu. Sebab yang ada hanya senyum ceria anak-anak dibawah pengawasan petugas.
Anak-anak dari Taman Kanak- Kanak (TK) Aisyah Bustanul Atfal (ABA) I Jalan IR Rais Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, diajak berkeliling sekitar markas besar PMK Kota Malang menggunakan mobil pemadam. Meski berkeliling sekitar 15 menit, mereka tampak bergembira menikmati perjalanan singkat karena mendapatkan pengalaman baru.
”Rasanya senang bisa naik mobil PMK dan diantar keliling- keliling. Mobilnya besar dan tinggi,” kata Sabina, siswa kelas B TK ABA I sambil terus berdiri di samping mobil PMK.
Dia kagum melihat ukuran mobil yang besar, ditambah sejumlah peralatan untuk memadamkan kebakaran menempel di badan mobil itu. Dia mengaku baru pertama kali mengetahui langsung mobil dan para petugas pemadam kebakaran. Selama ini mobil dan petugas itu hanya dikenalnya melalui buku bacaan di sekolah.”Bapak-bapaknya kuatkuat. Mereka baik-baik. Tugasnya mulia, menolong orang yang rumahnya kebakaran,” kata anak periang itu.
Ekspresi berbeda ditunjukkan Maulid Avandani, 5, siswa kelas B TK ABA I. Dia mengaku senang bisa menaiki mobil besar itu meski sempat takut. Apalagi saat mobil pemadam yang dinaikinya berjalan di jalan raya di sekitar markas PMK. ”Saya berpegangan terus di besi di atas mobil. Anginnya kencang, maka saya takut jatuh,” tutur dia.
Anak laki-laki yang oleh teman-temannya akrab disapa Dani itu mengatakan, dirinya baru pertama kali ini melihat langsung mobil pemadam kebakaran dari dekat. Menurutnya, mobil itu sangat besar dan warnanya merah. Mobilnya juga memiliki sirene keras sehingga suaranya terdengar dari kejauhan.
Meski mengaku sempat ketakutan saat menaiki mobil itu, Dani senang melihat para petugas PMK yang memiliki tugas mulia memberikan pertolongan kepada masyarakat tanpa pamrih untuk memadamkan kebakaran. ”Kalau sudah besar saya ingin jadi petugas PMK. Mereka gagah, bertugas memadamkan api. Seragamnya biru-biru,” tuturnya polos.
Salah seorang guru TK ABA I, Meisyaroh mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk pembelajaran pengenalan profesi kepada para siswa. ”Kegiatan ini rutin dilaksanakan. Tujuannya agar anak-anak bisa langsung mengetahui dan bersentuhan dengan profesi orang dewasa,” kata dia.
Sebanyak 66 siswa ikut dalam kegiatan pengenalan profesi kemarin. Kegiatan serupa juga dilakukan kepada profesi lain, seperti polisi, tentara, maupun perbankan.
Yuswantoro
(ftr)