Kantor Lurah Dibobol Maling, Beras Raskin Ikut Diangkut
A
A
A
SAGULUNG - Kantor Kelurahan Seilekop, di Jalan Dapur 12, dibobol maling, dini hari tadi. Akibatnya, kerugian mencapai belasan juta rupiah. Tidak hanya itu, pelayanan masyarakat pun jadi terganggu akibat pencurian ini.
Maling berhasil mengondol barang-barang kelurahan, seperti dua unit komputer merk Lenovo dan Acer berserta CPU, timbangan beras 100 Kilogram (Kg), beras raskin 50 Kg, dan satu unit TV merk LG 29 inci dihancurkan. Seisi kantor juga diacak-acak.
Staf Lurah Seilekop Try Setiyarto mengatakan, dirinya baru mengetahui pembobolan ini setelah datang ke kantor kelurahan. Dia mengaku terkejut, karena komputer dan TV tidak ada lagi di loket pelayanan.
Kemudian, dia memeriksa semua ruangan, dan hasilnya satu persatu barang-barang tak ada lagi di tempatnya semula. Bahkan, dia melihat TV sudah hancur di bawah jendela belakang.
"Saya tahu sekira pukul 07.00 WIB, pas mau masuk kantor. Lihat komputer dan timbangan beras tak ada lagi. TV juga sudah berpindah tempat, sudah hancur di bawah jendela. Beras raskin juga hilang," katanya, Rabu (4/3/2015).
Try menuturkan, maling masuk dari jendela samping. Pelaku mencongkel jendela menggunakan pisau. Bekas kaki pelaku masih menempel di kertas bawah jendela. Kemudian pelaku keluar dari jendela belakang dari ruangan Sekretaris Lurah.
Dia menduga, pelaku masuk pada tengah malam atau menjelang dini hari. "Malingnya masuk mungkin dini hari, masuk dari jendela samping. Pelaku mencongkel jendela menggunakan pisau," katanya.
Lurah Seilekop Lanaja menambahkan, keamanan di kantor ini sangat minim dan tidak dilengkapi dengan CCTV. Apalagi, pengamanan di kantor ini hanya memakai jasa warga, setempat dan lindungan masyaratak (Linmas) Kelurahan Seilekop.
"Keamanan ada, tapi kecolongan juga. Pengamanan dari warga saja. Memang CCTV tak ada di sini. Sudah dua kali kemalingan. Kerugian mungkin sampai belasan juta," kata Lanaja di ruangannya.
Lanaja menuturkan, gara-gara pencurian ini pelayanan di kantor lurah jadi terganggu. Mengingat semua data kelurahan berada di dalam komputer yang hilang. Masyarakat yang datang sementara disarankan untuk pulang dulu.
"Pelayanan jadi terkendala, semua data-data di dalam komputer. Harus diset ulang dulu. Masyarakat terpaksa harus menunggu dulu," katanya.
Terpisah, warga RT02/RW05 Kelurahan Seilekop Masni mengatakan, dirinya mendatangi kantor lurah bersama warga lainnya untuk mengambil beras raskin. Namun mereka disuruh pulang, karena pelayanan belum bisa dijalankan normal.
"Rencananya mau ambil beras, pihak kelurahan menyarankan besok datang, karena kasus pencurian ini. Kami maklum juga, tapi besok kami ke sini lagi," pungkasnya.
Maling berhasil mengondol barang-barang kelurahan, seperti dua unit komputer merk Lenovo dan Acer berserta CPU, timbangan beras 100 Kilogram (Kg), beras raskin 50 Kg, dan satu unit TV merk LG 29 inci dihancurkan. Seisi kantor juga diacak-acak.
Staf Lurah Seilekop Try Setiyarto mengatakan, dirinya baru mengetahui pembobolan ini setelah datang ke kantor kelurahan. Dia mengaku terkejut, karena komputer dan TV tidak ada lagi di loket pelayanan.
Kemudian, dia memeriksa semua ruangan, dan hasilnya satu persatu barang-barang tak ada lagi di tempatnya semula. Bahkan, dia melihat TV sudah hancur di bawah jendela belakang.
"Saya tahu sekira pukul 07.00 WIB, pas mau masuk kantor. Lihat komputer dan timbangan beras tak ada lagi. TV juga sudah berpindah tempat, sudah hancur di bawah jendela. Beras raskin juga hilang," katanya, Rabu (4/3/2015).
Try menuturkan, maling masuk dari jendela samping. Pelaku mencongkel jendela menggunakan pisau. Bekas kaki pelaku masih menempel di kertas bawah jendela. Kemudian pelaku keluar dari jendela belakang dari ruangan Sekretaris Lurah.
Dia menduga, pelaku masuk pada tengah malam atau menjelang dini hari. "Malingnya masuk mungkin dini hari, masuk dari jendela samping. Pelaku mencongkel jendela menggunakan pisau," katanya.
Lurah Seilekop Lanaja menambahkan, keamanan di kantor ini sangat minim dan tidak dilengkapi dengan CCTV. Apalagi, pengamanan di kantor ini hanya memakai jasa warga, setempat dan lindungan masyaratak (Linmas) Kelurahan Seilekop.
"Keamanan ada, tapi kecolongan juga. Pengamanan dari warga saja. Memang CCTV tak ada di sini. Sudah dua kali kemalingan. Kerugian mungkin sampai belasan juta," kata Lanaja di ruangannya.
Lanaja menuturkan, gara-gara pencurian ini pelayanan di kantor lurah jadi terganggu. Mengingat semua data kelurahan berada di dalam komputer yang hilang. Masyarakat yang datang sementara disarankan untuk pulang dulu.
"Pelayanan jadi terkendala, semua data-data di dalam komputer. Harus diset ulang dulu. Masyarakat terpaksa harus menunggu dulu," katanya.
Terpisah, warga RT02/RW05 Kelurahan Seilekop Masni mengatakan, dirinya mendatangi kantor lurah bersama warga lainnya untuk mengambil beras raskin. Namun mereka disuruh pulang, karena pelayanan belum bisa dijalankan normal.
"Rencananya mau ambil beras, pihak kelurahan menyarankan besok datang, karena kasus pencurian ini. Kami maklum juga, tapi besok kami ke sini lagi," pungkasnya.
(san)