Pancuran 13 Obyek Wisata Guci Ditutup Sementara
A
A
A
TEGAL - Material Gunung Slamet yang terbawa hujan ke Sungai Gung, menerjang kawasan obyek wisata Guci, di Kabupaten Tegal. Akibat terjangan sungai itu, terjadi kerusakan di beberapa titik obyek wisata pemandian air panas.
Kerusakan terjadi di Pancuran 13 yang biasanya banyak didatangi pengunjung untuk berendam. Kerusakan akibat arus Sungai Gung yang berada di sekitar pancuran meluap dan membawa material batu dan pasir.
Kondisi kolam pemandian pun dipenuhi material yang diperkirakan berasal dari lereng Gunung Slamet. Selain itu, terjangan arus sungai juga merusak tembok salah satu kamar mandi yang digunakan untuk berganti pakaian dan fondasi jembatan.
"Arus sungai mulai meluap sejak sekitar pukul 16.00 WIB, karena hujan deras terus menerus selama dua hari terakhir. Luapan sungai membawa material batu dan pasir," kata Kepala UPTD Guci Abdul Haris, kepada Sindonews, Rabu (4/3/2015).
Akibat kejadian itu, lokasi Pancuran 13 untuk sementara waktu ditutup untuk pengunjung. Karyawan dibantu warga masih berupaya membersihkan material yang masuk ke dalam kolam pemandian.
"Secara keseluruhan, obyek wisata Guci tidak ditutup. Hanya Pancuran 13 saja yang ditutup sementara untuk pengunjung," imbuh Haris.
Sementara itu, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sudrajat mengatakan, material yang terbawa arus sungai tersebut bukan berasal dari puncak Gunung Slamet.
"Material yang terbawa itu dari hutan ke bawah, bukan dari sisa-sisa erupsi Gunung Slamet yang menumpuk di puncak. Lebih karena curah hujan yang tinggi, akhirnya aliran sungai meluap," terangnya.
Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat untuk waspada dan tidak beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Gung jika sedang hujan deras. Diperkirakan, jumlah material sisa erupsi yang menumpuk di puncak Gunung Slamet masih cukup banyak.
Kerusakan terjadi di Pancuran 13 yang biasanya banyak didatangi pengunjung untuk berendam. Kerusakan akibat arus Sungai Gung yang berada di sekitar pancuran meluap dan membawa material batu dan pasir.
Kondisi kolam pemandian pun dipenuhi material yang diperkirakan berasal dari lereng Gunung Slamet. Selain itu, terjangan arus sungai juga merusak tembok salah satu kamar mandi yang digunakan untuk berganti pakaian dan fondasi jembatan.
"Arus sungai mulai meluap sejak sekitar pukul 16.00 WIB, karena hujan deras terus menerus selama dua hari terakhir. Luapan sungai membawa material batu dan pasir," kata Kepala UPTD Guci Abdul Haris, kepada Sindonews, Rabu (4/3/2015).
Akibat kejadian itu, lokasi Pancuran 13 untuk sementara waktu ditutup untuk pengunjung. Karyawan dibantu warga masih berupaya membersihkan material yang masuk ke dalam kolam pemandian.
"Secara keseluruhan, obyek wisata Guci tidak ditutup. Hanya Pancuran 13 saja yang ditutup sementara untuk pengunjung," imbuh Haris.
Sementara itu, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sudrajat mengatakan, material yang terbawa arus sungai tersebut bukan berasal dari puncak Gunung Slamet.
"Material yang terbawa itu dari hutan ke bawah, bukan dari sisa-sisa erupsi Gunung Slamet yang menumpuk di puncak. Lebih karena curah hujan yang tinggi, akhirnya aliran sungai meluap," terangnya.
Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat untuk waspada dan tidak beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Gung jika sedang hujan deras. Diperkirakan, jumlah material sisa erupsi yang menumpuk di puncak Gunung Slamet masih cukup banyak.
(san)