Ciptakan Alat Ujian yang Bisa Menghemat Waktu

Senin, 02 Maret 2015 - 12:05 WIB
Ciptakan Alat Ujian...
Ciptakan Alat Ujian yang Bisa Menghemat Waktu
A A A
YOGYAKARTA - Penggunaan lembar jawab komputer (LJK) dalam ujian sudah menjadi hal yang biasa saat ini. Namun penggunaan LJK juga menjadi faktor penghambat proses ujian dalam hal waktu. Hal inilah yang membuat dua siswi SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta menciptakan alat yang diberi nama Smart Exam Pencil.

Mereka adalah siswi kelas XI, Ishania Rizki Melinda dan Laras Wintang Kirana. Menurut Ishania, jika para siswa ditanya terkait lama waktu mereka membuat bundaran pada LJK, dipastikan hampir semuanya menjawab cukup lama. Belum lagi masalah repot dan melelahkan. Bagaimana tidak, jika jawaban yang dibundari pada LJK ingin bisa di-scan oleh alat pembaca LJK, bundaran pada LJK harus hitam dan penuh sempurna.

”Proses menghitamkan bundaran LJK inilah yang kami rasakan cukup menyita waktu saat ujian. Padahal, kalau sudah ujian rasanya setengah menit saja sangat berharga untuk memikirkan jawaban apa yang akan dipilih. Karenanya, dengan alat Smart Exam Pencil ini kami berharap waktu ujian bisa lebih efektif,” ujarnya.

Alat Smart Exam Pencil yang mereka buat tersebut berbentuk seperti stempel. Namun pada bagian ujungnya dibentuk menumpul sebesar bundaran pada LJK. Cara penggunaannya pun sama dengan stempel, yakni dengan menempelkan bagian ujung alat pada bundaran di LJK. Ketika diangkat, bundaran pun akan terhitamkan dengan sempurna.

”Cairan penghitam pada alat ini kami buat dari tinta pulpen. Karena tinta pulpen sangat pekat, sebelum diteteskan pada spons penyimpan tinta pada alat, tinta kami cairkan terlebih dahulu dengan zat kimia tertentu,” kata Ishania. Menurut Ishania, cairan awal yang ingin digunakan sebenarnya ialah karbon isi pensil 2B sebagaimana yang biasa dipergunakan siswa dalam mengisi LJK.

Sayangnya, niat tersebut terkendala alat, di mana diperlukan alat pemanas hingga 3.500 derajat celsius untuk membuat karbon isi pensil bisa berubah jadi cairan. ”Meskipun bahan tinta yang kami pakai berubah, alat scan LJK tetap bisa membaca jawaban yang dihitamkan dengan alat kami ini. Artinya, alat kami ini sudah bisa digunakan dengan baik.

Sayangnya, karena menggunakan tinta pulpen, tanda hitam yang sudah tertera tidak bisa dihapus, sehingga butuh keyakinan memilih jawaban sebelum alat ini digunakan,” tuturnya. Ditambahkan Laras, meski memiliki kekurangan, alat mereka telah berhasil mewujudkan apa yang menjadi latar belakang dibuatnya alat tersebut yakni penghematan waktu ujian.

Selama penelitian pembuatan Smart Exam Pencil tersebut, mereka telah beberapa kali melakukan uji coba. ”Kami mencobanya bersama teman-teman sekolah kami sendiri. Dengan menggunakan pensil biasa, tiap siswa rata-rata membutuhkan 147 detik untuk menghitamkan 18 bundaran jawaban. Namun dengan alat kami, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menghitamkan 18 bundaran jawaban cukup dengan 43 detik.

Ini sama saja dengan menghemat sekitar 70% dari total waktu pengisian LJK,” katanya. Laras mengakui, karena di sekolahnya telah menggunakan LJK bahkan untuk ujian harian, dirinya dan Ishania telah menggunakan alat tersebut. Mereka sendiri berharap alat tersebut bisa dipergunakan lebih luas lagi oleh para siswa.

Namun sebelum itu, mereka berencana mendaftarkan hak paten dengan terciptanya alat tersebut. Smart Exam Pencil ini berhasil meraih medali Perunggu di ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) yang digelar pada 16–18 Februari 2015 lalu di Jakarta untuk kategori Rekayasa Teknologi. Karena kemenangan itulah, penelitian mereka ditunjuk untuk mewakili Indonesia di ajang kompetisi tingkat dunia Dreamline di Turki tahun ini juga.

Ratih Keswara
(bhr)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5012 seconds (0.1#10.24)