Penjualan Tiket Manual Resmi Ditiadakan

Senin, 02 Maret 2015 - 11:47 WIB
Penjualan Tiket Manual Resmi Ditiadakan
Penjualan Tiket Manual Resmi Ditiadakan
A A A
MEDAN - PT Angkasa Pura (AP) II resmi meniadakan penjualan tiket secara manual di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) sejak 1 Maret 2015. Ruang penjualan tiket (ticket sales counter ) di KNIA kini berubah menjadi customer service maskapai.

“Kami sudah menyosialisasikan per 1 Maret 2015 ticket sales counter ditutup, melalui tayangan di videotron besar di terminal penumpang serta disosialisasikan melalui spanduk,” ujar Manajer Humas PT AP II cabang KNIA, Dewandono Prasetyo, kemarin.

Sebagai penggantinya, kata dia, PT AP menawarkan dua lokasi baru kepada maskapai di luar terminal keberangkatan, yakni di Gedung Serbaguna Kualanamu dan Kantor Satker PT AP II. Namun, hingga kini para maskapai belum menentukan lokasi baru. Penutupan ticket sales counter berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan melalui surat edaran nomor 209/1/16 PMB 2014 tentang peningkatan pelayanan publik di bandara seluruh Indonesia.

Tapi walaupun ticket sales counter di bandara sudah ditiadakan, calon penumpang masih bisa membeli tiket di bandara dengan cara online . Sebab, maskapai sudah menyediakan layanan pemesanan tiket secara online. Garuda Indonesia misalnya, mengubah kedua ruang penjualan tiketnya yang berada di lantai 1 dan lantai 2 menjadi self service counter.

Senior Manager Service Quality Management Garuda Indonesia Branch Medan, Refki Riyantori, mengungkapkan, untuk mempermudah penumpang mendapatkan tiket pesawat di bandara, perusahaan sudah mengubah ruang penjualan tiket menjadi self service counter .

“Semua counter penjualan tiket kami diubah menjadi self service counter atau counter layanan mandiri. Di counter tersebut, penumpang bisa memesan tiket online sendiri. Makanya, di counter itu kami sediakan laptop plus jaringan internet agar penumpang bisa memesan tiket secara langsung melalui website Garuda Indonesia, www.garudaindonesia. com,” ungkapnya.

Selain difungsikan sebagai counter penjualan tiket online , ruang lama tersebut juga difungsikan sebagai tempat layanan bagi penumpang yang ingin menjadwal ulang penerbangan (reschedule) , mengembalikan tiket (refund), hingga reissued tiket. “Jadi, kalau ada penumpang yang ingin refund , reschedule, dan reissued tiket, bisa dilakukan di counter tersebut,” katanya.

Perubahan fungsi counter penjualan tiket menjadi counter layanan mandiri itu selain bertujuan meminimalisasi calo tiket, juga menjadi bagian dari upaya Garuda Indonesia mengoptimalkan pelayanan.

“Bagaimana pun kami sangat mendukung pemerintah dalam memberantas calo tiket. Untuk itulah kami mengubah fungsi counter penjualan tiket menjadi counter layanan mandiri. Di sana kami sengaja memanjakan penumpang dengan fasilitas lengkap tanpa dipungut biaya. Itulah upaya Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan layanannya kepada penumpang,” paparnya.

Sama seperti Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Citi Link juga memanfaatkan eks ruang penjualan tiketnya sebagai counter customer service . Vice President Corporate Communication Citi Link, Benny Butar- butar, mengungkapkan, untuk sementara Citi Link memanfaatkaneksruangpenjualantiket sebagai counter cutomer service bagi penumpang.

Di counter tersebut penumpang bisa melakukan pembelian tiket online dan jugamenjadipusatlayananpengaduan penumpang, seperti kargo, transit, dan lainnya. “Kami diberi waktu selama tiga bulan untuk mencari lokasi yang tepat untuk counter penjualan tiket secara langsung menggantikan counter tiket Citi Link yang ada di bandara.

Untuk sementara waktu, kami memanfaatkan eks counter tiket di bandara sebagaipusatlayananservis penumpang. “Mudah-mudahan saja nanti lokasinya bisa didapat di kawasan bandara agar penumpang go show mudah membeli tiket,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mempermudah penumpang membeli tiket, Citi Link sudah bekerja sama dengan sejumlah minimarket dalam penjualan tiket, seperti Indomaret, Alfa Mart, dan Alfa Midi. Dengan kerja sama tersebut, Citi Link sudah memiliki 30.000 counter penjualan tiket di Indonesia. “Dengan demikian, penumpang dengan mudah bisa mendapatkan tiket dimana saja dan kapan saja,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di ticket sales counter KNIA kemarin, sudah tidak terlihat aktivitas penjualan tiket sebagaimana biasanya. Namun, para calo tiket yang biasanya beroperasi tetap menjalankan aksinya. Malah menawarkan tiket kepada calon penumpang yang berjalan menuju ticket sales counter

“Sudah tahu dari koran sama spanduk di bandara kalau tidak boleh lagi beli tiket di dalam bandara. Tapi kenapa calo tiket masih ada saja. Seharusnya itu otomatis bisa ditiadakan juga. Masih ada tadi yang menawarkan tiket sama saya. Makanya saya heran, sama saja kalau begitu,” kata Heni,37, calon penumpang asal Medan tujuan Jakarta saat ditemui di KNIA.

M andi yusri/ Dicky irawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6443 seconds (0.1#10.140)