Warga Amplas Keluhkan Buruknya Drainase
A
A
A
MEDAN - Masih menjadi langganan banjir, membuat warga di Medan Amplas merasa resah.
Penyebab mudahnya banjir lantaran banyak drainase yang tidak berfungsi dengan maksimal karena adanya pendangkalan, rusak, dan belum dibangun. Adapun daerah yang mudah banjir di antaranya di Jalan Garu I, Garu II, Garu III, Sisingamangaraja, Simpang Marendal, dan Jalan Bajak II.
Untuk itu, mereka meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. Keluhan itu disampaikan sejumlah lurah yang ada di Medan Amplas saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Medan Amplas, di Aula Kantor Camat Medan Amplas, pekan lalu.
Musrenbang ini dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Dammikrot Harahap, utusan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Medan, Dinas Pertamanan, Dinas Pertamanan, Dinas Pembangunan Umum (PU), seluruh muspika, dan tokoh masyarakat.
“Hampir secara keseluruhan kelurahan di Medan Amplas menyampaikan keluhan tentang drainase yang perlu diperbaiki. Sebab, dengan kondisi drainase yang tidak bisa menampung aliran air, makanya jalan tergenang. Dengan genangan air di jalan menyebabkan jalan mudah rusak,” kata Camat Medan Amplas, Zulfachri Ahmadi, kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Selain masalah drainase dan jalan, warga juga sangat mengharapkan agar dilakukan pelatihan- pelatihan untuk remaja dan kaum lanjut usia (lansia). Pelatihan itu seperti menjahit, automotif, dan olahraga agar bisa membuat kegiatan warga lebih positif. Lurah juga diminta bersabar jika apa yang diusulkan itu belum terpenuhi pada 2016.
Mantan Camat Medan Selayang ini meminta agar musrenbang yang rutin dilaksanakan sekali setahun diharapkan bukan hanya sekadar rutinitas semata. Jauh dari itu, musrenbang diharapkan benar-benar untuk menampung aspirasi warga dari bawah ke pemerintah dan selanjutnya ditindaklanjuti.
“Kami dari Kecamatan Medan Amplas sangat mengharapkan agar musrenbang menjadi agenda rutinini bisa sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Dammikrot Harahap, mengatakan, acara musrenbang merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menampung usulan yang disampaikan dari warga kepala kelurahan dan akan dilanjutkan ke kota, provinsi dan nasional.
Irwan siregar
Penyebab mudahnya banjir lantaran banyak drainase yang tidak berfungsi dengan maksimal karena adanya pendangkalan, rusak, dan belum dibangun. Adapun daerah yang mudah banjir di antaranya di Jalan Garu I, Garu II, Garu III, Sisingamangaraja, Simpang Marendal, dan Jalan Bajak II.
Untuk itu, mereka meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. Keluhan itu disampaikan sejumlah lurah yang ada di Medan Amplas saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Medan Amplas, di Aula Kantor Camat Medan Amplas, pekan lalu.
Musrenbang ini dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Dammikrot Harahap, utusan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Medan, Dinas Pertamanan, Dinas Pertamanan, Dinas Pembangunan Umum (PU), seluruh muspika, dan tokoh masyarakat.
“Hampir secara keseluruhan kelurahan di Medan Amplas menyampaikan keluhan tentang drainase yang perlu diperbaiki. Sebab, dengan kondisi drainase yang tidak bisa menampung aliran air, makanya jalan tergenang. Dengan genangan air di jalan menyebabkan jalan mudah rusak,” kata Camat Medan Amplas, Zulfachri Ahmadi, kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Selain masalah drainase dan jalan, warga juga sangat mengharapkan agar dilakukan pelatihan- pelatihan untuk remaja dan kaum lanjut usia (lansia). Pelatihan itu seperti menjahit, automotif, dan olahraga agar bisa membuat kegiatan warga lebih positif. Lurah juga diminta bersabar jika apa yang diusulkan itu belum terpenuhi pada 2016.
Mantan Camat Medan Selayang ini meminta agar musrenbang yang rutin dilaksanakan sekali setahun diharapkan bukan hanya sekadar rutinitas semata. Jauh dari itu, musrenbang diharapkan benar-benar untuk menampung aspirasi warga dari bawah ke pemerintah dan selanjutnya ditindaklanjuti.
“Kami dari Kecamatan Medan Amplas sangat mengharapkan agar musrenbang menjadi agenda rutinini bisa sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Dammikrot Harahap, mengatakan, acara musrenbang merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menampung usulan yang disampaikan dari warga kepala kelurahan dan akan dilanjutkan ke kota, provinsi dan nasional.
Irwan siregar
(ftr)