Tengkulak Incar Gabah Bojonegoro

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:24 WIB
Tengkulak Incar Gabah Bojonegoro
Tengkulak Incar Gabah Bojonegoro
A A A
BOJONEGORO - Tengkulak gabah banyak mengincar hasil panen padi di Kabupaten Bojonegoro. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Jombang, Gresik, Banyuwangi, Blora, dan Pati, Jawa Tengah.

Para tengkulak mengincar hasil panen padi di Bojonegoro karena dikenal sebagai daerah lumbung pangan. Menurut Budi, 38, pedagang beras di Kota Bojonegoro minim stok gabah hasil panen selama musim panen kali ini disebabkan banyak gabah yang dibeli tengkulak dari luar daerah. “Minimnya stok gabah di Bojonegoro ini karena permainan para tengkulak,” ujarnya.

Menurut dia, minimnya ketersediaan gabah disebabkan sejumlah faktor, di antaranya baru sebagian kecil padi petani setempat yang bisa dipanen. Selain itu, gabah hasil panen petani Bojonegoro banyak dibeli tengkulak dari luar daerah. “Panen padi baru sebagian wilayahdiBojonegoro. Jadipasokan di pasar masih minim,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro, Basuki mengatakan, banyaknya tengkulak yang masuk ke Bojonegoro ini tidak bisa dielakkan lagi. Sebab perdagangan beras sendiri berjalan bebas. “Kami tidak bisa mengatur perdagangan gabah maupun beras,” ungkapnya.

Namun, dia menambahkan, jika dirasa sudah diperlukan pihaknya akan melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga beras. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk menyediakan beras.“Kamisudahberkoordinasi dengan pihak Bulog untuk menggelar operasi pasar,” katanya.

Selain itu, kata dia, kenaikan harga beras ini karena stok masih minim, sedangkan kebutuhan nasional meningkat. Di Kabupaten Bojonegoro yang sudah mulai panen padi baru di sekitar Sungai Bengawan Solo. Pihaknya memprediksi penurunan harga beras ini bisa terjadi jika sudah mulai memasuki musim panen raya.

“Panenraya barupada Maret ini. PemkabBojonegoro jugaakan meningkatkan produksi panen padi,” katanya. Saat ini harga beras di Pasar Besar Bojonegoro untuk kua-litas IR 64 dijual dengan kisaran harga Rp10.500-Rp11.500 per kilogram( kg). Sementara untuk beras kualitas medium harga di pasaran berkisar Rp9.500-Rp10.000 per kg serta kualitas dolog harganya berkisar Rp9.000 per kg.

Menurut Wakil Kepala Bulog Sub Divre II Bojonegoro, Umar Sarif, harga beras di pasaran semenjak dua pekan terakhir ini terus naik. Karena itu, sesuai instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Timur maka pihak Bulog Bojonegoro melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras.

“Harga beras yang dijual dalam operasi pasar itu Rp7.300 per kilogram,” ujarnya. Operasi pasar digelar di dua titik, yakni di Pasar Besar Bojonegoro dan Pasar Padangan. Sementara jumlah beras yang didistribusikan untuk operasi pasar sebanyak 3 ton, yakni untuk operasi pasar di Pasar Besar Bojonegoro 2 ton dan di Pasar Padangan 1 ton.

Muhammad roqib
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4427 seconds (0.1#10.140)