Satu Unit Twin Block Rusunawa Mulai Dibangun
A
A
A
TEGAL - Satu twin block rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kompleks rusunawa Kraton, Kecamatan Tegal Barat mulai dibangun. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu hingga tujuh bulan.
Rusunawa tersebut menempati lahan di sisi sebelah barat dua bangunan twin block rusunawa yang sudah ada. Pembangunan tampak terlihat dari pemasangan tiang pancang dengan menggunakan alat berat crane . Sejumlah pekerja juga tampak sibuk membuat rangka untuk bangunan tembok bangunan. “Ini sudah hampir satu minggu proses pembangunannya dimulai,” ungkap salah satu warga penghuni rusunawa Blok A, Anto, 37, kemarin.
Kepala UPTD Rusunawa Nurochman mengungkapkan proses pembangunan sudah disosialisasikan kepada para penghuni rusunawa. Dia juga memastikan aktivitas pekerja tidak mengganggu penghuni rusunawa. Pembangunan satu twin block rusunawa menggunakan anggaran dari APBN Rp17 miliar. Proses penggunaan anggaran tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Fisik bangunan nantinya akan terdiri atas lima lantai dengan jumlah hunian mencapai 98 unit.
Jumlah unit hunian ini sama dengan rusunawa Blok A dan B yang sudah lebih dulu dibangun, sehingga jumlah totalnya kini menjadi 382 unit. “Terdiri dari 96 unit untuk warga normal, ditambah dua unit di lantai satu khusus untuk warga difabel,” kata dia. Menurut Nurochman, perbedaan hanya terletak pada luas bangunan masing-masing hunian.
Satu unit hunian nantinya akan memiliki luas 24,5 m2. “Kalau dulu kan satu unit luas ba-ngunannya hanya 22 m2,” ucapnya. Berdasarkan pembangunan dua twin block rusunawa yang sudah ada, Nurochman memperkirakan pembangunan akan berlangsung selama tujuh bulan. Saat ini terdapat 199 KK yang ada dalam daftar tunggu penghuni rusunawa.
Jumlah itu terdiri atas 54 KK yang mendaftar pada pendaftaran penghuni rusunawa pada pertengahan 2014 lalu, dan 145 KK yang mendaftar setiap harinya di UPTD rusunawa. “Yang 54 KK itu merupakan yang cadangan. Mereka nanti akan diakomodasi untuk mengisi 70 unit rusunawa yang saat ini masih kosong,” kata Nurochman.
Keberadaan 70 unit rusunawa yang masih kosong tersebut dikarenakan adanya penghuni yang keluar dengan berbagai alasan. Di antaranya karena lokasi rusunawa dengan tempat kerja dianggap jauh serta akan menempati kembali rumah orang tuanya yang meninggal.
Farid firdaus
Rusunawa tersebut menempati lahan di sisi sebelah barat dua bangunan twin block rusunawa yang sudah ada. Pembangunan tampak terlihat dari pemasangan tiang pancang dengan menggunakan alat berat crane . Sejumlah pekerja juga tampak sibuk membuat rangka untuk bangunan tembok bangunan. “Ini sudah hampir satu minggu proses pembangunannya dimulai,” ungkap salah satu warga penghuni rusunawa Blok A, Anto, 37, kemarin.
Kepala UPTD Rusunawa Nurochman mengungkapkan proses pembangunan sudah disosialisasikan kepada para penghuni rusunawa. Dia juga memastikan aktivitas pekerja tidak mengganggu penghuni rusunawa. Pembangunan satu twin block rusunawa menggunakan anggaran dari APBN Rp17 miliar. Proses penggunaan anggaran tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Fisik bangunan nantinya akan terdiri atas lima lantai dengan jumlah hunian mencapai 98 unit.
Jumlah unit hunian ini sama dengan rusunawa Blok A dan B yang sudah lebih dulu dibangun, sehingga jumlah totalnya kini menjadi 382 unit. “Terdiri dari 96 unit untuk warga normal, ditambah dua unit di lantai satu khusus untuk warga difabel,” kata dia. Menurut Nurochman, perbedaan hanya terletak pada luas bangunan masing-masing hunian.
Satu unit hunian nantinya akan memiliki luas 24,5 m2. “Kalau dulu kan satu unit luas ba-ngunannya hanya 22 m2,” ucapnya. Berdasarkan pembangunan dua twin block rusunawa yang sudah ada, Nurochman memperkirakan pembangunan akan berlangsung selama tujuh bulan. Saat ini terdapat 199 KK yang ada dalam daftar tunggu penghuni rusunawa.
Jumlah itu terdiri atas 54 KK yang mendaftar pada pendaftaran penghuni rusunawa pada pertengahan 2014 lalu, dan 145 KK yang mendaftar setiap harinya di UPTD rusunawa. “Yang 54 KK itu merupakan yang cadangan. Mereka nanti akan diakomodasi untuk mengisi 70 unit rusunawa yang saat ini masih kosong,” kata Nurochman.
Keberadaan 70 unit rusunawa yang masih kosong tersebut dikarenakan adanya penghuni yang keluar dengan berbagai alasan. Di antaranya karena lokasi rusunawa dengan tempat kerja dianggap jauh serta akan menempati kembali rumah orang tuanya yang meninggal.
Farid firdaus
(bbg)