Warga Protes Limbah Pabrik Cemari Sawah

Jum'at, 27 Februari 2015 - 14:03 WIB
Warga Protes Limbah Pabrik Cemari Sawah
Warga Protes Limbah Pabrik Cemari Sawah
A A A
MALANG - Puluhan warga Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, menggelar unjuk rasa di halaman PT Tondiraya Sentoso di Jalan Zhentana No 2, Malang, kemarin.

Mereka menuntut perusahaan itu bertanggung jawab atas dugaan pembuangan limbah ke sungai. Akibat pembuangan limbah ini, air sungai berbau busuk sawah-sawah pun tercemar karena sungai menjadi satu- satunya sumber pengairan. Tak hanya itu, sebagian warga yang melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di sungai juga terjangkit penyakit gatal-gatal.

”Masalah ini sudah lama terjadi. Kami telah laporkan kepada Kepala Desa Ampeldento dan Camat Karangploso. Warga dan perusahaan sudah ada kesepakatan. Intinya, perusahaan dilarang membuang limbah cair ke sungai. Tapi pihak perusahaan mengingkari surat perjanjian dengan warga,” kata Hariyanto, tokoh masyarakat Desa Ampeldento saat aksi unjuk rasa.

Kata Hariyanto, limbah cair dari PT Tondiraya Sentoso dibuang ke sungai di belakang pabrik setiap seminggu sekali dan dua pekan sekali. Pembuangan limbah cair ke sungai sering dilaksanakan Sabtu siang. Karena setiap Minggu, pabrik pengolahan karung glangsi tali striping itu libur.

”Rabu (26/2) mulai pukul 21.00 WIB, kami sudah mencium bau menyengat dari aliran sungai di belakang pabrik. Akhirnya, kami bersama perwakilan warga mendatangi perusahaan meminta menghentikan pembuangan limbah cair ke sungai,” ujar dia. Hariyanto bersama temantemannya saat datang ke PT Tondiraya Sentoso hanya ditemui Daniel, bagian Personalia perusahaan. Hasil pertemuan itu, Daniel berjanji akan mempertemukan perwakilan warga dengan manajemen perusahaan pada Senin pekan depan.

”Kalau perusahaan ini tidak bisa mengolah limbah cairnya. Sebaiknya perusahaan ini ditutup. Karena limbah cair dari perusahaan ini mencemari lingkungan. Kami setiap selesai bekerja di sawah selalu gatal-gatal. Kulit menjadi berwarna kemerah- merahan,” ungkap Hariyanto tampak kesal. Ditambahkannya, limbah cair dari PT Tondiraya Sentoso mengalir ke seluruh sawah yang berlokasi di Dusun Jumput, Desa Ampeldento. Luas sawahnya kira-kira mencapai 30 hektare.

”Kami tunggu sampai Senin depan. Kalauhasilpertemuankami dengan manajemen perusahaan mengecewakan warga. Kami akan melaporkan masalah ini kepada penegak hukum,” katanya.

Ditemui di ruang kerjanya, Daniel menyatakan, segera mempelajari pengaduan warga Desa Ampeldento. Pihaknya akan menguji laboratorium untuk mengetahui kualitas limbah cair dari perusahaannya. Menurut dia, di Desa Ampeldento terdapat empat perusahaan. Artinya, perlu ada penelitian lebih dulu untuk mengetahui kualitas limbah cair yang mengalir ke sungai. ”Tuduhan warga kepada perusahaan kami. Padahal di tempat ini ada empat perusahaan. Jadi harus uji laboratorium dulu. Limbah cair mana yang mengakibatkan pencemaran air sungai,” katanya.

Kalau limbah cair dari perusahaannya mencemari air sungai, maka yang akan dilakukan adalah segera memperbaiki instalasi pengolahan limbah (ipal). ”Kami akan perbaiki sistem pengolahan ipalnya. Yang jelas kami siap bekerja sama dengan masyarakat untuk mengatasi masalah limbah cair itu,” kata Daniel.

Maman adi saputro
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4870 seconds (0.1#10.140)