Paguyuban Desain Sarung Borobudur

Kamis, 26 Februari 2015 - 11:53 WIB
Paguyuban Desain Sarung Borobudur
Paguyuban Desain Sarung Borobudur
A A A
MAGELANG - Paguyuban Batik Kawasan Borobudur "Mandala" dan PT Taman Wisata Candi Borobudur mengembangkan desain kain sarung untuk para wisatawan yang berkunjung ke bangunan peninggalan peradaban dunia di Kabupaten Magelang, Jateng, itu.

"Sebelumnya motifnya stupa, sekarang dikembangkan lagi dengan motif baru berupa relief," kata Sekretaris Paguyuban Batik Kawasan Borobudur "Mandala" Kabupaten Magelang Adi Winarto di Borobudur, kemarin. Tim pengembangan desain kain sarung yang wajib dikenakan wisatawan saat naik ke Candi Borobudur, dipimpin oleh ketua paguyuban tersebut, Jack Priyono, sudah bekerja sejak Desember 2014.

Hingga saat ini, katanya, masih diperlukan pematangan atas desain baru yang akan dimanfaatkan wisatawan tersebut secara gratis saat naik candi yang dibangun sekitar abad ke-8, masa pemerintahan Dinasti Syailendra tersebut. Kewajiban wisatawan Candi Borobudur mengenakan kain sarung bermotif batik, telah diterapkan pengelola kepariwisataan setempat, PT Taman Wisata Candi Borobudur, sejak 2013. Sedikitnya, katanya, tersedia 18.000 lembar kain batik motif stupa yang merupakan produk kreatif anggota kelompok paguyuban pembatik setempat, untuk dikenakan wisatawan.

Ketika turun dari candi tersebut, wisatawan wajib mengembalikan kain tersebut kepada petugas yang berjaga di sejumlah tempat di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Motif baru kain batik itu, mengambil inspirasi dari relief Candi Borobudur, terutama tentang kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti kisah kehidupan petani dan tentang kasih sayang manusia terhadap satwa.

Dia menjelaskan, pengembangan motif kain sarung wisatawan tersebut, selain memperkaya upaya menggali potensi Borobudur untuk kepariwisataan, juga memberdayakan masyarakat sekitar candi tersebut. "Juga memperkuat usaha-usaha untuk melestarikan batik kawasan Borobudur dan memperkuat nilai-nilai Borobudur sebagai warisan budaya dunia," katanya.

Oleh-oleh Khas Borobudur

Sanggar kerajinan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa "Graha Mandala Borobudur" berupaya menarik wisatawan Candi Borobudur dengan menyediakan oleh-oleh khas Borobudur. "Setiap tahun Candi Borobudur dikunjungi jutaan wisatawan, peluang ini kami manfaatkan dengan membangun sanggar kerajinan UMKM di sebelah utara parkir Taman Wisata Candi Borobudur," kata Direktur Utama BUMDes Graha Mandala Borobudur, Jamari, di Magelang, kemarin.

Ant
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1983 seconds (0.1#10.140)