Bulog Gelar Operasi Pasar Beras

Kamis, 26 Februari 2015 - 11:39 WIB
Bulog Gelar Operasi...
Bulog Gelar Operasi Pasar Beras
A A A
PALEMBANG - Guna mengantisipasi kelangkaan beras lantaran kenaikan harga beras yang terjadi beberapa pekan terakhir, Bulog Divre Sumsel dan Babel siap menggelontorkan 7 ton beras untuk operasi pasar di Palembang.

Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel Basirun menjelaskan, operasi pasar yang digelar berada di tiga pasar besar serta satu pemukiman di Palembang, yakni di Pasar 16 Ilir, Pasar Lemabang, dan Pasar Cinde. Kemudian, setelah animo masyarakat dianggap tinggi terhadap operasi pasar ini pihaknya siap menggelarnya kembali.

“Operasi pasar digelar tidak terbatas. Bulog tentu berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel untuk menentukan titik mana lagi yang bisa digelar,” ungkap Basirun usai launching operasi pasar di Gudang Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel Km 9, kemarin. Beras yang digunakan dalam operasi pasar ini, yakni tiga ton beras jenis premium dan empat ton jenis medium dengan harga Rp7.600 per kilogram.

Masing-masing warga dibatasi hanya membeli lima kilogram. Melalui operasi pasar ini, Basirun mengharapkan agar kenaikan harga beras di Sumsel bisa di kendalikan sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani oleh kenaikan harga beras ini. Demikian pula dengan para petani, diharapkan bisa terbantu ketika harga beras anjlok. “Sebenarnya instrumen pertama yang Bulog lakukan yakni penyaluran beras miskin (raskin) yang diluncurkan secara nasional oleh presiden hari ini (kemarin). Setelah itu, baru kemudian menggelar operasi pasar. “

“Kita ingin dampak kenaikan harga beras di daerah lain tidak berdampak ke Sumsel,” lanjut dia. Total Raskin yang disalurkan Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel hingga Maret 2015 sebanyak 19.000 ton sesuai dengan pagu Januari-Maret 2015. Khusus kemarin, pihaknya menyalurkan 126 ton untuk 15 titik distribusi di seluruh kecamatan di Palembang. Kemudian, terkait stok beras yang dikuasai Bulog Palembang, khusus untuk Sumsel dalam kondisi aman memenuhi kebutuhan lima bulan ke depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Permana mengatakan, terkait permasalahan beras pihaknya fokus untuk menjaga ketersediaan pasokan beras, baik itu raskin maupun premium. Kemudian, mengembalikan harga yang memang mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Untuk Sumsel, menurut dia, sebenarnya sudah surplus beras, bahkan bisa mengirim ke Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Meski beberapa sentra produksi beras Sumsel, seperti OKU Timur dan Musi Rawas sempat terganggu karena banjir, tetapi produksinya masih bisa diandalkan.

Disinggung kenaikan harga, dia menegaskan pemantauan harga beras sudah dilakukan petugasnya setiap hari ke pasar dan berbagai gudang beras di Palembang. Aktivitas pengawasan ini akan terus ditingkatkan efektivitasnya. “Kami tidak bisa intervensi karena harga beras dibentuk oleh pasar sendiri. Tapi harga di Sumsel tidak terlalu melonjak. Pastinya, pengawasan yang akan kami gencarkan agar harga terkendali,” tukasnya.

Yulia savitri
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2425 seconds (0.1#10.140)