Tak Beri Kompensasi, Warga Potong Pipa PDAM
A
A
A
JEPARA - Aliran air bersih ke ratusan rumah pelanggan PDAM Jepara di Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji tersendat dalam beberapa hari terakhir. Penyebabnya pipa PDAM yang melintas di Desa Bulungan putus karena digergaji sejumlah warga.
Pipa PDAM yang digergaji adalah terpasang di samping Jembatan Kedungpuser. Lokasinya merupakan perbatasan antara RT 1/RW II dan RT 1/RW III Desa Bulungan. Hingga kemarin pagi pipa itu belum diperbaiki meski diketahui putus sejak Sabtu (21/2) malam. Salah seorang warga, Maftuhatul, mengatakan aktivitasnya terganggu karena putusnya aliran air.
Dia terpaksa mengungsi ke rumah saudara di RT lain yang menggunakan air sumur. Ini bukan kerusakan pertama. Sejak Januari-Februari 2015, sudah dua kali pipa PDAM di sana rusak. Sebe-lumnya pipa PDAM yang ditanam di dasar sungai, rusak karena diterjang arus deras seiring tingginya curah hujan. Lalu selang beberapa hari setelah diperbaiki, pipa di titik yang sama rusak lagi.
Penyebabnya pipa paralon itu diinjak rombongan sapi yang dimandikan pemiliknya di sungai tersebut. Info di lapangan menyebutkan langkah PDAM ini memicu protes dari warga RT 1/RW II yang lokasinya berada di sebelah timur Sungai Kedungpuser. Alasannya, warga di kawasan itu merasa jembatan itu dibangun secara swadaya dari kantong sendiri. Oleh karena itu, warga menilai mestinya ada kompensasi dari pihak PDAM untuk warga sekitar.
Karena keinginan tersebut tidak dipenuhi, akhirnya terjadilah insiden penggergajian pipa paralon PDAM di jembatan Kedungpuser. Insiden ini sendiri sempat membuat kondisi di sekitar memanas. Warga yang lokasinya berada di sebelah barat maupun selatan Jembatan Kedungpuser tidak bisa menikmati air PDAM lantaran pipa putus karena digergaji.
“Ini yang kita sayangkan. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun. Terlebih jembatan itu dibangun bukan hanya dari dana swadaya tapi juga ada anggaran dari desa,” kata Kepala Desa Bulungan, Nur Baidi. Direktur PDAM Jepara Prabowo saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menerjunkan sejumlah pekerja untuk memperbaiki pipa PDAM yang rusak. Pihaknya membuat sipon agar aliran air PDAM untuk pemukiman warga yang ada di sebelah barat Sungai Kedungpuser kembali mengalir lancar. “Semoga secepatnya bisa kembali normal,” tandasnya.
Muhammad oliez
Pipa PDAM yang digergaji adalah terpasang di samping Jembatan Kedungpuser. Lokasinya merupakan perbatasan antara RT 1/RW II dan RT 1/RW III Desa Bulungan. Hingga kemarin pagi pipa itu belum diperbaiki meski diketahui putus sejak Sabtu (21/2) malam. Salah seorang warga, Maftuhatul, mengatakan aktivitasnya terganggu karena putusnya aliran air.
Dia terpaksa mengungsi ke rumah saudara di RT lain yang menggunakan air sumur. Ini bukan kerusakan pertama. Sejak Januari-Februari 2015, sudah dua kali pipa PDAM di sana rusak. Sebe-lumnya pipa PDAM yang ditanam di dasar sungai, rusak karena diterjang arus deras seiring tingginya curah hujan. Lalu selang beberapa hari setelah diperbaiki, pipa di titik yang sama rusak lagi.
Penyebabnya pipa paralon itu diinjak rombongan sapi yang dimandikan pemiliknya di sungai tersebut. Info di lapangan menyebutkan langkah PDAM ini memicu protes dari warga RT 1/RW II yang lokasinya berada di sebelah timur Sungai Kedungpuser. Alasannya, warga di kawasan itu merasa jembatan itu dibangun secara swadaya dari kantong sendiri. Oleh karena itu, warga menilai mestinya ada kompensasi dari pihak PDAM untuk warga sekitar.
Karena keinginan tersebut tidak dipenuhi, akhirnya terjadilah insiden penggergajian pipa paralon PDAM di jembatan Kedungpuser. Insiden ini sendiri sempat membuat kondisi di sekitar memanas. Warga yang lokasinya berada di sebelah barat maupun selatan Jembatan Kedungpuser tidak bisa menikmati air PDAM lantaran pipa putus karena digergaji.
“Ini yang kita sayangkan. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun. Terlebih jembatan itu dibangun bukan hanya dari dana swadaya tapi juga ada anggaran dari desa,” kata Kepala Desa Bulungan, Nur Baidi. Direktur PDAM Jepara Prabowo saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menerjunkan sejumlah pekerja untuk memperbaiki pipa PDAM yang rusak. Pihaknya membuat sipon agar aliran air PDAM untuk pemukiman warga yang ada di sebelah barat Sungai Kedungpuser kembali mengalir lancar. “Semoga secepatnya bisa kembali normal,” tandasnya.
Muhammad oliez
(bbg)