Pertamina Ikuti HET Elpiji 3 Kg di Jatim
A
A
A
SURABAYA - PT Pertamina (Persero) MOR V Jatim, Bali, Nusa Tenggara berkomitmen mengikuti harga eceran tertinggi (HET) elpiji ukuran 3 kilogram di Jawa Timur yang ditentukan Gubernur Soekarwo menjadi Rp16.000 per tabung.
“Untuk itu kami selaku operator akan selalu mematuhi regulasi tersebut," kata Assistant Manager External Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari, dihubungi kemarin. Dengan ketentuan HET itu, ungkap dia, Pertamina menjamin seluruh pangkalan di wilayah Jatim akan menjual elpiji tiga kilogram sesuai HET yang ditentukan pemerintah daerah.
Apabila ditemukan pangkalan yang melanggar atau menjual elpiji di atas HET akan diberi sanksi tegas. "Bagi masyarakat mengetahui adanya pangkalan nakal bisa langsung menghubungi ke nomor kontak Pertamina 500000," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, ketersediaan elpiji tabung tiga kilogram di wilayah kerjanya hingga kini aman. Bahkan, tidak ada kelangkaan seperti di provinsi lain.
"Mengenai besaran konsumsi elpiji tabung tiga kilogram, sampai sekarang sesuai pantauan kami di lapangan stabil. Pada bulan Januari2015, konsumsielpijitiga kilogram di MOR V mencapai 103.030 metrik ton," katanya. Oleh sebab itu, tambah dia, pasokan yang dialokasikan Pertamina tidak ada kenaikan. Penambahan hanya dilakukan ketika momentum tertentu seperti jelang hari raya Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.
"Saat Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, kami telah melakukan antisipasi lonjakan kebutuhan elpiji tiga kilogram dengan menyiapkan penambahan stok sebesar 10 persen dari konsumsi normal," katanya. Penambahan stok, kata dia, diyakini cukup memenuhi permintaan masyarakat pada momentum itu. Apalagi tahun lalu peningkatan konsumsi mencapai enam persen dibandingkan kondisi normal.
"Selama bulan Desember 2014, rata-rata konsumsi elpiji tiga kilogram di wilayah MOR V mencapai 3.822 metrik ton per hari," katanya. Pada periode natal dan tahun baru, lanjut dia, guna menyiasati agen atau pangkalan yang tutup, Pertamina juga menyediakan elpiji tiga kilogram di 579 SPBU tersebar di seluruh wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Kecuali NTT karena di sana belum ada konversi elpiji tiga kilogram. Untuk itu kami menyiapkan antisipasi penambahan stok Minyak Tanah Subsidi sekitar empat persen dari konsumsi normal harian 267 Kilo Liter per hari," katanya.
Ant
“Untuk itu kami selaku operator akan selalu mematuhi regulasi tersebut," kata Assistant Manager External Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari, dihubungi kemarin. Dengan ketentuan HET itu, ungkap dia, Pertamina menjamin seluruh pangkalan di wilayah Jatim akan menjual elpiji tiga kilogram sesuai HET yang ditentukan pemerintah daerah.
Apabila ditemukan pangkalan yang melanggar atau menjual elpiji di atas HET akan diberi sanksi tegas. "Bagi masyarakat mengetahui adanya pangkalan nakal bisa langsung menghubungi ke nomor kontak Pertamina 500000," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, ketersediaan elpiji tabung tiga kilogram di wilayah kerjanya hingga kini aman. Bahkan, tidak ada kelangkaan seperti di provinsi lain.
"Mengenai besaran konsumsi elpiji tabung tiga kilogram, sampai sekarang sesuai pantauan kami di lapangan stabil. Pada bulan Januari2015, konsumsielpijitiga kilogram di MOR V mencapai 103.030 metrik ton," katanya. Oleh sebab itu, tambah dia, pasokan yang dialokasikan Pertamina tidak ada kenaikan. Penambahan hanya dilakukan ketika momentum tertentu seperti jelang hari raya Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.
"Saat Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, kami telah melakukan antisipasi lonjakan kebutuhan elpiji tiga kilogram dengan menyiapkan penambahan stok sebesar 10 persen dari konsumsi normal," katanya. Penambahan stok, kata dia, diyakini cukup memenuhi permintaan masyarakat pada momentum itu. Apalagi tahun lalu peningkatan konsumsi mencapai enam persen dibandingkan kondisi normal.
"Selama bulan Desember 2014, rata-rata konsumsi elpiji tiga kilogram di wilayah MOR V mencapai 3.822 metrik ton per hari," katanya. Pada periode natal dan tahun baru, lanjut dia, guna menyiasati agen atau pangkalan yang tutup, Pertamina juga menyediakan elpiji tiga kilogram di 579 SPBU tersebar di seluruh wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Kecuali NTT karena di sana belum ada konversi elpiji tiga kilogram. Untuk itu kami menyiapkan antisipasi penambahan stok Minyak Tanah Subsidi sekitar empat persen dari konsumsi normal harian 267 Kilo Liter per hari," katanya.
Ant
(ars)