Selalu Bertemu Wakil Indonesia di AFC Cup
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengaku, telah mengantongi kekuatan juara Liga Maladewa atau Dhivehi League, New Radiant.
Dua jawara ini akan bertemu di babak penyisihan Grup H AFC Cup di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (25/2). Meski hanya mempelajari kekuatan tim yang diarsiteki pelatih asal Finlandia, Mika Lönnström tersebut dari rekaman video saja dan mengandalkan data statistik, namun Djanur yakin pasukannya dapat memenangkan pertandingan.
Menurut Djanur, New Radiant di atas kertas merupakan lawan paling serius yang dihadapi Persib selama fase grup. Apalagi mereka pun memiliki pengalaman dan prestasi lumayan di ajang AFC Cup. Musim 2013, mereka sukses menapak hingga perempatfinal. Bahkan, di babak penyisihan grup pernah dua kali membantai wakil Indonesia, Persibo Bojonegoro dengan skor 7-0 dan 6-1. Musim lalu mereka pun kembali bertemu klub Indonesia, Persipura Jayapura, namun dua kali dikalahkan Mutiara Hitam dengan skor sama 0-2.
“Tapi kami juga tidak menganggap remeh mereka. Apalagi mereka pernah mengalahkan Selangor FA (musim 2013) dan mereka juga punya prestasi yang lumayan. Jelas pengalamannya lebih banyak dibandingkan kita,” ujar Djanur, kemarin. Untuk meladeni permainan New Radiant, Persib sudah menyiapkan Muhammad Ridwan, Atep, Tantan, dan Yandi Sofyan Munawar untuk mendukung skema tiga penyerang dalam formasi 4-3-3 ataupun 4-2-3-1.
“Karena kami tidak menggunakan strikerasing, kami lihat untuk pemain depan nanti apakah tiga posisi akan diisi antara Atep, Ridwan, Tantan, atau Yandi. Pokoknya kami tetap optimistis meskipun tak diperkuat strikerasing,” tegasnya. Dengan memanfaatkan waktu persiapan yang lebih panjang setelah kick-off ISL ditunda, Djanur berharap pasukannya jauh lebih siap agar kemenangan dapat tercapai.
“Yang jelas, di homekita ingin tiga poin,” tegasnya. Lebih lanjut, Djanur merasa khawatir apabila FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia akibat penundaan jadwal kompetisi, berimbas terhadap persiapan nasib Maung Bandung di AFC Cup 2015.
“Khawatir juga ada soal banned FIFA. Keputusan Menpora bisa melebar ke mana-mana. FIFA juga pasti memantau dan mengikuti perkembangan di Indonesia, tidak mungkin diam-diam. Tapi saya tetap sharingdengan pemain mengenai situasi yang saat ini berkembang,” katanya. Djanur telah menyampaikan kepada seluruh pasukannya agar kondisi saat ini tak mempengaruhi mental mereka.
“Sudah saya sampaikan juga kepada pemain, kalau perlu disikapi tak perlu berlebihan sampai menurunkan mental pemain. Cuma saya khawatir berimbas pada pencarian pemain asing juga,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
Dua jawara ini akan bertemu di babak penyisihan Grup H AFC Cup di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (25/2). Meski hanya mempelajari kekuatan tim yang diarsiteki pelatih asal Finlandia, Mika Lönnström tersebut dari rekaman video saja dan mengandalkan data statistik, namun Djanur yakin pasukannya dapat memenangkan pertandingan.
Menurut Djanur, New Radiant di atas kertas merupakan lawan paling serius yang dihadapi Persib selama fase grup. Apalagi mereka pun memiliki pengalaman dan prestasi lumayan di ajang AFC Cup. Musim 2013, mereka sukses menapak hingga perempatfinal. Bahkan, di babak penyisihan grup pernah dua kali membantai wakil Indonesia, Persibo Bojonegoro dengan skor 7-0 dan 6-1. Musim lalu mereka pun kembali bertemu klub Indonesia, Persipura Jayapura, namun dua kali dikalahkan Mutiara Hitam dengan skor sama 0-2.
“Tapi kami juga tidak menganggap remeh mereka. Apalagi mereka pernah mengalahkan Selangor FA (musim 2013) dan mereka juga punya prestasi yang lumayan. Jelas pengalamannya lebih banyak dibandingkan kita,” ujar Djanur, kemarin. Untuk meladeni permainan New Radiant, Persib sudah menyiapkan Muhammad Ridwan, Atep, Tantan, dan Yandi Sofyan Munawar untuk mendukung skema tiga penyerang dalam formasi 4-3-3 ataupun 4-2-3-1.
“Karena kami tidak menggunakan strikerasing, kami lihat untuk pemain depan nanti apakah tiga posisi akan diisi antara Atep, Ridwan, Tantan, atau Yandi. Pokoknya kami tetap optimistis meskipun tak diperkuat strikerasing,” tegasnya. Dengan memanfaatkan waktu persiapan yang lebih panjang setelah kick-off ISL ditunda, Djanur berharap pasukannya jauh lebih siap agar kemenangan dapat tercapai.
“Yang jelas, di homekita ingin tiga poin,” tegasnya. Lebih lanjut, Djanur merasa khawatir apabila FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia akibat penundaan jadwal kompetisi, berimbas terhadap persiapan nasib Maung Bandung di AFC Cup 2015.
“Khawatir juga ada soal banned FIFA. Keputusan Menpora bisa melebar ke mana-mana. FIFA juga pasti memantau dan mengikuti perkembangan di Indonesia, tidak mungkin diam-diam. Tapi saya tetap sharingdengan pemain mengenai situasi yang saat ini berkembang,” katanya. Djanur telah menyampaikan kepada seluruh pasukannya agar kondisi saat ini tak mempengaruhi mental mereka.
“Sudah saya sampaikan juga kepada pemain, kalau perlu disikapi tak perlu berlebihan sampai menurunkan mental pemain. Cuma saya khawatir berimbas pada pencarian pemain asing juga,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
(ars)