Bayi Baru Lahir Dibuang Orang Tuanya
A
A
A
BANTUL - Sesosok bayi perempuan yang baru dilahirkan ditemukan tergeletak di depan sebuah warung bakso, di Dusun Kauman, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kamis (19/2) malam.
Bayi malang tersebut ditemukan dalam keadaan tanpa busana atau kain yang menyelimutinya. Nunung, 39, pemilik warung bakso menceritakan, awal penemuan bayi tersebut. Kamis malam sekitar pukul 20.15 WIB, dia dibangunkan oleh anak pertamanya ketika sedang menidurkan anak bungsunya yang masih balita. Anaknya membangunkan dirinya karena mendengar suara tangisan bayi.
Namun, dia tidak menggubrisnya karena dipikir suara kucing yang biasa berkeliaran di ruko tempatnya berjualan. “Saya memang tidak terlalu menggubrisnya, soalnya malam itu hujan dan ditinggal suami kendurian,” katanya, kemarin. Dia pun melanjutkan tidurnya kembali dan sekitar pukul 20.30 WIB, dia dikagetkan kembali oleh anaknya, karena mendengar suara bayi.
Nunung lantas keluar kamar dan memastikan suara tersebut dengan menengok melalui sela-sela pintu. Ternyata, ada bayi di teras rumahnya. Namun, dia tidak langsung ke luar rumah karena takut. Selain alasan sendiri di rumah, malam itu juga bertepatan malam Jumat Kliwon disertai hujan rintik-rintik.
Dia lantas menghubungi saudaranya melalui pesan singkat. Saat saudaranya datang, dia langsung keluar dan ternyata memang ada bayi mungil diletakkan di teras ruko yang dijadikan warung bakso dan tempat tinggal. “Bayi itu diletakkan di lantai begitu saja, di belakang gerobak bakso telanjang dalam keadaan tengkurap,” katanya.
Dia langsung mengambil kain dan membungkus bayi malang yang masih menangis tersebut. Bersama saudaranya, mereka berdua lantas melaporkan kejadian tersebut. Selang beberapa lama, petugas polisi datang dan langsung membawanya ke Puskesmas Pleret guna perawatan lebih lanjut.
Nunung menceritakan, malam itu sebelum mendengar suara bayi, dia memang mendengar ada suara motor berhenti di depan ruko baksonya, sekitar pukul 20.15 WIB dan selang beberapa saat anaknya membangunkannya. Dia menduga, motor tersebut berhenti berteduh karena kondisinya hujan.
“Saya kira orang yang membuang bayi itu hafal daerah sini. Kok tahu kalau saya juga punya anak balita, mungkin sekalian merawatnya. Tapi di tubuh bayi tidak ada tulisan atau pesan apa pun,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pleret, Fauzan, membenarkan adanya penemuan bayi tersebut. Bayi malang tersebut dibawa ke puskesmas oleh petugas kepolisian dengan dibungkus selembar kain. Di bagian tangan terdapat luka lecet karena tergores tanah atau pasir dan tubuh bayi dalam keadaan kotor terkena percikan lumpur.
Fauzan menambahkan, bayi tersebut beratnya sekitar 3,3 kg dengan panjang 46 cm. Tali pusar bayi terlihat dipotong dengan asal-asalan karena bekas potongannya tidak beraturan. Bahkan, dari tali pusar masih ada rembesan darah. Diperkirakan, bayi tersebut dilahirkan sekitar satu jam sebelum ditemukan. Kini, bayi tersebut dirawat di ruang perawatan Puskesmas Pleret. “Untuk nutrisinya, kebetulan ada donor ASI dari bidan di sini,” tuturnya.
Sebelumnya, di Kendal, Jawa Tengah juga ada kejadian serupa. Seorang bayi perempuan berumur tiga bulan sengaja ditinggal orang tuanya di sebuah halte bus di depan puskesmas Kecamatan Weleri.
Modusnya, ibu bayi menitipkan anaknya kepada seorang perempuan yang sedang menunggu angkutan bus di halte tersebut. Berdalih akan mengambil uang di ATM, perempuan yang kira-kira berumur 30-an tahun tersebut tidak kunjung mengambil bayinya.
Erfanto linangkung
Bayi malang tersebut ditemukan dalam keadaan tanpa busana atau kain yang menyelimutinya. Nunung, 39, pemilik warung bakso menceritakan, awal penemuan bayi tersebut. Kamis malam sekitar pukul 20.15 WIB, dia dibangunkan oleh anak pertamanya ketika sedang menidurkan anak bungsunya yang masih balita. Anaknya membangunkan dirinya karena mendengar suara tangisan bayi.
Namun, dia tidak menggubrisnya karena dipikir suara kucing yang biasa berkeliaran di ruko tempatnya berjualan. “Saya memang tidak terlalu menggubrisnya, soalnya malam itu hujan dan ditinggal suami kendurian,” katanya, kemarin. Dia pun melanjutkan tidurnya kembali dan sekitar pukul 20.30 WIB, dia dikagetkan kembali oleh anaknya, karena mendengar suara bayi.
Nunung lantas keluar kamar dan memastikan suara tersebut dengan menengok melalui sela-sela pintu. Ternyata, ada bayi di teras rumahnya. Namun, dia tidak langsung ke luar rumah karena takut. Selain alasan sendiri di rumah, malam itu juga bertepatan malam Jumat Kliwon disertai hujan rintik-rintik.
Dia lantas menghubungi saudaranya melalui pesan singkat. Saat saudaranya datang, dia langsung keluar dan ternyata memang ada bayi mungil diletakkan di teras ruko yang dijadikan warung bakso dan tempat tinggal. “Bayi itu diletakkan di lantai begitu saja, di belakang gerobak bakso telanjang dalam keadaan tengkurap,” katanya.
Dia langsung mengambil kain dan membungkus bayi malang yang masih menangis tersebut. Bersama saudaranya, mereka berdua lantas melaporkan kejadian tersebut. Selang beberapa lama, petugas polisi datang dan langsung membawanya ke Puskesmas Pleret guna perawatan lebih lanjut.
Nunung menceritakan, malam itu sebelum mendengar suara bayi, dia memang mendengar ada suara motor berhenti di depan ruko baksonya, sekitar pukul 20.15 WIB dan selang beberapa saat anaknya membangunkannya. Dia menduga, motor tersebut berhenti berteduh karena kondisinya hujan.
“Saya kira orang yang membuang bayi itu hafal daerah sini. Kok tahu kalau saya juga punya anak balita, mungkin sekalian merawatnya. Tapi di tubuh bayi tidak ada tulisan atau pesan apa pun,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pleret, Fauzan, membenarkan adanya penemuan bayi tersebut. Bayi malang tersebut dibawa ke puskesmas oleh petugas kepolisian dengan dibungkus selembar kain. Di bagian tangan terdapat luka lecet karena tergores tanah atau pasir dan tubuh bayi dalam keadaan kotor terkena percikan lumpur.
Fauzan menambahkan, bayi tersebut beratnya sekitar 3,3 kg dengan panjang 46 cm. Tali pusar bayi terlihat dipotong dengan asal-asalan karena bekas potongannya tidak beraturan. Bahkan, dari tali pusar masih ada rembesan darah. Diperkirakan, bayi tersebut dilahirkan sekitar satu jam sebelum ditemukan. Kini, bayi tersebut dirawat di ruang perawatan Puskesmas Pleret. “Untuk nutrisinya, kebetulan ada donor ASI dari bidan di sini,” tuturnya.
Sebelumnya, di Kendal, Jawa Tengah juga ada kejadian serupa. Seorang bayi perempuan berumur tiga bulan sengaja ditinggal orang tuanya di sebuah halte bus di depan puskesmas Kecamatan Weleri.
Modusnya, ibu bayi menitipkan anaknya kepada seorang perempuan yang sedang menunggu angkutan bus di halte tersebut. Berdalih akan mengambil uang di ATM, perempuan yang kira-kira berumur 30-an tahun tersebut tidak kunjung mengambil bayinya.
Erfanto linangkung
(ftr)