Libur Imlek, Warga Disuguhi Atraksi Sirkus
A
A
A
SURABAYA - Masyarakat Kota Pahlawan tak perlu bingung mengisi waktu liburan Imlek besok. Di Ciputra World Surabaya (CWS) ada pertunjukan sirkus yang para pemainnya didatangkan langsung dari Oriental Arts Troupe From China.
Mereka yang rata-rata berusia remaja tersebut unjuk kebolehan mulai kemarin hingga 22 Februari mendatang. Para pemain akrobat ini menggunakan berbagai alat permainan, seperti hollahop , bamboo, piring, fly bell , dan banyak lagi. Hebatnya lagi saat memainkan satu alat peraga sering tubuh mereka juga tidak diam namun selalu bergerak. Misalnya, diperagakan oleh tiga remaja berbusana hijau.
Mereka seolah tanpa ada beban ketika memainkan enam piring sekaligus dengan bantuan stik sepanjang hampir satu meter. Bukan hal yang mudah itu dilakukan karena diperlukan latihan tekun. Menurut Promotion Koordinator Stephana Fevriera, pertunjukan ini sengaja dihadirkan untuk memanjakan pengunjung mal jelang Imlek.
”Kegiatan ini sebenarnya merupakan rangkaian dari acara Imlek yang sudah kami desain dan bisa disaksikan mulai hari ini (kemarin) hingga tanggal 22 Februari mendatang,” katanya saat jumpa pers di atrium Oval Ciputra World Surabaya. Artis Director dari Oriental Arts Troupe, Bk Tay menjelaskan, para pemain sirkus dari China ini memang terlahir sebagai pemain sirkus.
Menurutnya, Indonesia adalah kota pertama yang disinggahi. ”Kebanyakan tarian kami dipadukan dengan dunia akrobatik maka tidak mengherankan jika ada beberapa gerakan yang agak lamban saat performace , misalnya kayak akrobat sambil membawa piring, nah kalau kami justru mempelajari itu dan ternyata penggemar kami juga makin banyak,” kata Tay.
Tay menambahkan, semua bocah remaja ini awalnya dilatih untuk main sirkus. Sejak usia lima tahun, mereka sudah diajari bermain akrobat. Fungsi pelatihan sejak kecil memang untuk membiasakan diri supaya tubuh menjadi lebih lentur. ”Asal kami sebenarnya dari Guangxi, di mana desa tersebut memang dihuni oleh hampir semua seniman akrobat,” katanya.
Mamik wijayanti
Mereka yang rata-rata berusia remaja tersebut unjuk kebolehan mulai kemarin hingga 22 Februari mendatang. Para pemain akrobat ini menggunakan berbagai alat permainan, seperti hollahop , bamboo, piring, fly bell , dan banyak lagi. Hebatnya lagi saat memainkan satu alat peraga sering tubuh mereka juga tidak diam namun selalu bergerak. Misalnya, diperagakan oleh tiga remaja berbusana hijau.
Mereka seolah tanpa ada beban ketika memainkan enam piring sekaligus dengan bantuan stik sepanjang hampir satu meter. Bukan hal yang mudah itu dilakukan karena diperlukan latihan tekun. Menurut Promotion Koordinator Stephana Fevriera, pertunjukan ini sengaja dihadirkan untuk memanjakan pengunjung mal jelang Imlek.
”Kegiatan ini sebenarnya merupakan rangkaian dari acara Imlek yang sudah kami desain dan bisa disaksikan mulai hari ini (kemarin) hingga tanggal 22 Februari mendatang,” katanya saat jumpa pers di atrium Oval Ciputra World Surabaya. Artis Director dari Oriental Arts Troupe, Bk Tay menjelaskan, para pemain sirkus dari China ini memang terlahir sebagai pemain sirkus.
Menurutnya, Indonesia adalah kota pertama yang disinggahi. ”Kebanyakan tarian kami dipadukan dengan dunia akrobatik maka tidak mengherankan jika ada beberapa gerakan yang agak lamban saat performace , misalnya kayak akrobat sambil membawa piring, nah kalau kami justru mempelajari itu dan ternyata penggemar kami juga makin banyak,” kata Tay.
Tay menambahkan, semua bocah remaja ini awalnya dilatih untuk main sirkus. Sejak usia lima tahun, mereka sudah diajari bermain akrobat. Fungsi pelatihan sejak kecil memang untuk membiasakan diri supaya tubuh menjadi lebih lentur. ”Asal kami sebenarnya dari Guangxi, di mana desa tersebut memang dihuni oleh hampir semua seniman akrobat,” katanya.
Mamik wijayanti
(ars)